*KULTUM MALAM KETUJUH BELAS*
ِبسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ َأصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Malam ini kita telah sampai kepada Kultum Ramadhan Ketujuh belas, sekaligus pada malam Ketujuh belas pula. Semoga Allah senantiasa mengabulkan puasa dan amal ibadah lain kita semua. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do'a.
Saudara-saudara! Pada Kultum yang lalu telah kita bahas tentang berpola hidup sederhana, tidak pelit dan tidak boros, utama sekali di bulan Ramadhan, bulan penuh kebajikan dan ihsan.
Saudara-saudara! Pembicaraan kita kali ini, In Syaa Allah mengupas sebagian kegiatan Rasulullah ﷺ dan para shahabat di bulan Ramadhan. _*Sejarah berbicara*_ bahwa puasa Ramadhan diwajibkan kepada umat Islam pada tahun kedua hijriyah.
_Ketika umat Islam baru memulai melaksanakan perintah wajib puasa di bulan Ramadhan ini, pada waktu itu pula peristiwa besar perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun kedua hijriyah yang berarti setelah dua tahun beliau tiinggal di MADINAH. Besar sekali manfaatnya kalau kita hayati kesabaran, kegigihan dan keteguhan hati Nabi kita ﷺ dan para shahabat ra melaksanakan perintah untuk menyelamatkan umat tanpa mengenal sikon *sedang kita hanya menjaga dan memeliharanya*._ _*Ceritanya*_ _Terdengar oleh Rasulullah ﷺ , bahwa kafilah unta niaga Quraisy bersama Abu Sufyan bin Harb datang dari Syam dengan empat puluh orang membawa sejumlah harta kaum Quraisy dalam jumlah besar. Sebelum itu, orang-orang Islam yang berhijrah ke Madinah meninggalkan harta kekayaan mereka di Makkah, lalu harta itu dikuasai kaum musyrikin Makkah._ *Solusinya* _Rasulullah ﷺ berseru kepada kaum muslimin untuk mencegat kafilah ini. Dianjurkan kepada siapa saja yang mempunyai kendaran agar pergi bergerak menuju sasaran. Tanpa diduga, ternyata kaum muslimin antusias memenuhi anjuran beliau. Maka berangkatlah tiga ratus tiga belas pasukan infantri, dua pasukan kaveleri dan tujuh puluh pasukan berunta. Ada seekor unta dikendarai bergantian oleh tiga orang ada pula oleh dua orang. Masing-masing bergantian sesuai bagiannya. Bahkan Rasulullah ﷺ bergantian dengan Ali dan Martsad bin Abi Martsad Al Ghanawi dengan seekor unta._ _Kedua shahabat ini berkata kepada Rasulullah ﷺ : *Kami akan berjalan kaki, mengalah untuk engkau*_. Maka beliau bersabda:
مَا أَنْتُمَا بِأَقْوَى مِنِّيْ وَلاَ أَنَا بِأَغْنَى عَنِ اْلأَجْرِ مِنْكُمَا (رواه الإمام أحمد بإسناد حسن والحاكم وصححه ووافقه الذهبي)
_*“Kalian berdua bukan lebih kuat dari aku. Dan aku bukan lebih kaya pahala dari pada kalian berdua”.*_
(HR. Imam Ahmad dengan Isnad Hasan, dan Al Hakim dengan dinyatakannya Shahih. Dan Adz Dzahabi pun menyepakatinya)
_Setelah Abu Sufyan mengetahui datangnya pasukan Rasulullah ﷺ ia mengirim seseorang berseru kepada penduduk Makkah untuk membela kafilah Quraisy. Maka bergeraklah pasukan kaum musyrikin menuju Badar sebesar seribu pasukan bersenjata. Setelah Rasulullah ﷺ mengetahui kedatangan pasukan kaum musyrikin dalam jumlah besar itu, beliau bermusyawarah dengan para shahabat, mengatur langkah selanjutnya._ *Lalu seseorang dari kaum Anshar berkata:*
فَاظْعَنْ حَيْثُ شِئْتَ وَصِلْ حَبْلَ مَنْ شِئْتَ وَاقْطَعْ حَبْلَ مَنْ شِئْتَ وَخُذْ مِنْ أَمْوَالِنَا مَا شِئْتَ وَ أَعْطِنَا مَا شِئْتَ وَمَا أَخَذْتَ مِنَّا كَانَ أَحَبَّ إِلَيْنَا مِمَّا تَرَكْتَ وَمَا أَمَرْتَ فِيْهِ مِنْ أَمْرٍ فَأَمْرُنَا تَبَعٌ ِلأَمْرِكَ . فَوَاللهِ لَئِنْ سِرْتَ حَتَّى تَبْلُغَ الْبِرْكَ مِنْ غَمْدَانَ لَنَسِيْرَنَّ مَعَكَ. وَاللهِ لَئِنِ اسْتَعْرَضْتَ بِنَا هَذَا الْبَحْرَ حُضْنَاهُ مَعَكَ.
_*“Berangkatlah kemana engkau suka. Perkuatlah ikatan hubungan siapa yang engkau suka. Putuskan tali hubungan siapa yang engkau suka. Ambillah dari kami harta yang engkau suka, dan beri pula kami yang engkau suka. *Apapun yang engkau ambil dari kami, adalah lebih kami sukai dari pada yang engkau biarkan*. Apapun yang engkau perintahkan, pasti kami ikuti. _Demi Allah, seandainya engkau berjalan sampai ke Birkul Ghimad (suatu daerah setelah Makkah sejauh perjalanan lima malam menuju Bahrayn) dari Ghamdan (nama sebuah tempat di Yaman) pasti kami berjalan menyertai engkau. Demi Allah, andaikan engkau mengajak kami menyeberangi laut ini, pasti kami mengarunginya bersama engkau”._
*Sedang kaum Muhajirin berkata:*
لاَ نَقُوْلُ لَكَ كَمَا قَالَ قَوْمُ مُوْسَى: اِذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلاَ إِنَّا هَهُنَا قَاعِدُوْنَ . وَلَكِنَّا نُقَاتِلُ عَنْ يَمِيْنِكَ وَعَنْ شِمَالِكَ ، وَمِنْ بَيْنِ يَدَيْكَ وَعَنْ خَلْفِكَ . فَأَشْرَقَ وَجْهُ رَسُوْلِ اللهِ ( وَسُرَّ بِمَا سَمِعَ مِنْ أَصْحَابِهِ وَقَالَ: سِيْرُوْا وَأَبْشِرُوْا فَإِنَّ اللهَ قَدْ وَعَدَنِيْ إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ وَإِنِّيْ قَدْ رَأَيْتُ مَصَارِعَ الْقَوْمِ
_“Kepada engkau kami tidak berkata seperti kaum Musa yang berkata: _*“Pergilah kamu bersama Tuhanmu, lalu berperanglah kalian berdua, sedang kami akan duduk di sini saja. Tapi, kami akan mendampingi, berperang di kanan kiri engkau, di depan dan di belakang engkau*_.
_Maka cerahlah wajah Rasulullah ﷺ mendengar pernyataan para shahabat, lalu bersabda:_ _Berjalanlah, dan berbahagialah. Allah telah men-janjikan satu di antara dua golongan kepadaku._ _Dan aku benar-benar melihat tempat-tempat pertarungan kaum ini._
_Lalu Abu Sufyan mengalihkan jalan menyelamatkan kafilah. Kemudian dia mengutus seseorang agar penduduk Makkah kembali. Kalau bukan karena Abu Jahal bersikeras untuk pergi dan tinggal di Badar selama tiga hari, tentu mereka telah kembali ke Makkah. Akhirnya terasa juga oleh mereka kalau mereka lemah, karena itu sebenarnya mereka merasa takut. Namun pertempuran antara pasukan Islam dan kaum musyrik di dekat perairan Badar tak dapat dielakkan._ _*Sedang kemenangan telah dipastikan berada di tangan pasukan Islam, karena mereka lebih dahulu menguasai perairan Badar. Kesempatanlah bagi pasukan Islam membangun kolam, diisi penuh air*. Sedang Rasulullah ﷺ dibangunkan sebuah tenda di atas bukit. Dari situlah dengan mudah beliau mengamati jalannya pertempuran. *Ketika kedua pasukan kelihatan berkecamuk, berserulah beliau*:_
اَللَّهُمَّ هَذِهِ قُرَيْشٌ جَاءَتْ بِخُيَلاَئِهَا وَفَخْرِهَا . جَاءَتْ تُحَادُّكَ وَتُكَذِّبُ رَسُوْلَكَ
*“Ya Allah, inilah kaum Quraisy datang dengan segala kecongkakan dan kesombongannyaMereka datang memusuhi–Mu dan mendustakan Rasul-Mu”.*
_Beliau berdiri seraya berdo’a mengangkat tangan mohon kemenangan, mengucap:_
اَللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِيْ مَا وَعَدْتَنِيْ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَنْشُدُكَ عَهْدَكَ وَوَعْدَكَ
_“Ya Allah, laksanakanlah janji-Mu kepadaku. Hai Allah, aku memohon jaminan dan janji-Mu”._
_Orang-orang Islam ketika itu juga berdo’a memohon kemenangan kepada Tuhan mereka dengan penuh ikhlas dan tunduk._
_*Semalam ketika itu Rasulullah ﷺ mengerjakan shalat di dekat sebatang pohon di sana, yaitu malam Jumat tanggal tujuh belas Ramadhan tahun kedua hijrah.*_ _Kepagiannya, setelah pasukan Quraisy dan pasukan Islam berbaris menjadi beberapa divisi, muncullah dari pihak kaum musyrik, Utbah bin Rabi'ah, Syaybah bin Rabi'ah dan Walid bin Utbah mengajak bertarung._ _Maka Ali, Hamzah dan Ubaydah bin Harits maju menghadapi mereka. Dalam pertarungan ini, Ali berhasil membunuh Walid bin Utbah, Hamzah berhasil membunuh Utbah bin Rabi'ah sedang Ubaydah bin Harits masih bertarung melawan Syaybah bin Rabi 'ah._ _Kemudian dengan bantuan Ali dan Hamzah, Syaybah dapat dikalahkan. Sedang Ubaydah sendiri menderita luka, terputus kakinya kena pukulan Syaybah, yang akhirnya menderita sakit dan meninggal di *Shafra* (sebuah tempat sejauh satu marhalah dari Badar = 44,352 km)._
_Setelah pertempuran semakin seru dan memanas, Rasulullah ﷺ semakin serius berdo'a kepada Allah sampai mantelnya terjatuh dari pundaknya. Abu Bakar memperbaikinya kembali seraya berkata: *Cukuplah permohonanmu kepada Tuhan, Dia pasti memenuhi janji kepadamu.* Tidak lama Rasulullah ﷺ terlena sejenak. Sedang pasukan Islam tengah bertempur. Setelah Rasulullah ﷺ terbangun, beliau mengangkat kepala seraya bersabda: *Hai Abu Bakar, berbahagialah! Kini Jibril datang dengan gigi taring beracun membawa kemenangan.* Allah menurunkan pasukan tentara memperteguh Rasul-Nya dan kaum beriman untuk memenggal dan menawan kaum musyrikin. Ketika itulah tujuh puluh orang musyrikin tewas berjatuhan dan tujuh puluh orang lainnya ditawan. Sedang kaum muslimin yang gugur sebagai syuhada sebanyak empat belas orang, yaitu: Enam orang kaum muhajirin, enam orang kaum Anshar Khazraj dan dua orang kaum Anshar Aws._
*_Di antara syuhada kaum muslimin, adalah: Umayr bin Humam._* _Ceritanya, sebelum pertempuran dia mendengar khutbah Rasulullah ﷺ Khutbah itu antara lain mengandung peringatan dan janji surga selebar tujuh langit dan bumi kepada kaum muslimin yang gugur menjadi syuhada dalam sabilillah. Tergugahlah Umayr bin Humam lalu berkata: *Hai Rasulullah! Surga selebar tujuh langit dan bumi?*.
_Beliau menjawab: Ya. Kata dia: Bagus! Bagus!. Beliau bertanya: Mengapa kamu berkata Bagus! Bagus! ?. Jawabnya: *Tidak ada lain maksud saya, kecuali saya berharap untuk menjadi penduduk surga.* Beliau bersabda: *Ya, kamu salah seorang di antara mereka.* Ketika itu Umayr makan beberapa butir kurma dari tabung anak panahnya. Tak lama ia berkata: *Kalau kuhabiskan beberapa butir kurma ini, maka hidupku kelamaan. Dibuanglah kurma-kurmanya, kemudian meju bertempur sampai gugur.* *Dialah orang pertama gugur dalam peperangan ini.* Berbeda dengan kaum musyrikin yang tewas, mereka adalah orang-orang pilihan yang tangguh, gagah dan terpandang. *Antara lain Abu Jahal Fir'aun umat ini*. Ketika dia bertarung melawan dua anak muda muslim putera Afra', dia terkena pukulan berat, tapi tidak sampai tewas hanya tak dapat berkutik. Setelah perang usai ketahuan pula oleh Abdullah bin Mas`ud ra yang masih muda juga, bahwa Abu Jahal masih bernafas. Maka dihabisilah dia._
_Setelah perang, Rasululah ﷺ pergi mendatangi mayat kaum musyrikin yang tewas_.
_Di tengah-tengah mayat yang berserakan itu beliau berseru: Kalian adalah paling jahatnya famili-famili nabi. Kalian telah mendustakan aku, pada hal orang-orang membenarkan aku. Kalian telah mengecewakan aku, pada hal orang-orang membela aku._ _Kalian telah mengusir aku, pada hal orang-orang melindungi aku. Maka beliau perintahkan agar para mayat kaum musyrikin ini diseret dilemparkan ke dalam jurang._ _Selesai itu, di atas tumpukan mayat beliau berseru: Hai Utbah bin Rabi'ah! Hai Syaybah bin Rabi'ah! Hai Fulan! Hai Fulan! *Sudahkah kamu peroleh kebenaran janji Tuhanmu? Sesungguhnya, telah kuperoleh kebenaran janji Tuhanku*. Lalu kata Umar bin Khaththab: *Hai Rasulullah! Mengapa engkau berbicara dengan orang-orang yang sudah menjadi bangkai?* Jawab beliau: *Demi Dzat yang jiwaku di tangan kekuasaan-Nya! Mereka lebih medengar ucapanku ini dari pada kalian. Hanya mereka tidak mampu menjawab.* Setelah itu, baru Rasulullah ﷺ pulang ke Madinah, membawa kemenangan gemilang bersama para tawanan dan harta rampasan perang, membuat para musuh Islam ketakutan._ *Akhirnya berbondonganlah penduduk Madinah memeluk Islam.* _Bahkan Abdullah bin Ubay tokoh kaum munafik Madinah dan teman-temannya berpura-pura ikut memeluk Islam._
Demikianlah Kultum kali ini , riwayat selanjutnya In Syaa Allah bersambung.
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ سَيِّدنَِا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Oleh : KH. AHMAD SJINQITHY DJAMALUDIN
ِبسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ َأصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Malam ini kita telah sampai kepada Kultum Ramadhan Ketujuh belas, sekaligus pada malam Ketujuh belas pula. Semoga Allah senantiasa mengabulkan puasa dan amal ibadah lain kita semua. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do'a.
Saudara-saudara! Pada Kultum yang lalu telah kita bahas tentang berpola hidup sederhana, tidak pelit dan tidak boros, utama sekali di bulan Ramadhan, bulan penuh kebajikan dan ihsan.
Saudara-saudara! Pembicaraan kita kali ini, In Syaa Allah mengupas sebagian kegiatan Rasulullah ﷺ dan para shahabat di bulan Ramadhan. _*Sejarah berbicara*_ bahwa puasa Ramadhan diwajibkan kepada umat Islam pada tahun kedua hijriyah.
_Ketika umat Islam baru memulai melaksanakan perintah wajib puasa di bulan Ramadhan ini, pada waktu itu pula peristiwa besar perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun kedua hijriyah yang berarti setelah dua tahun beliau tiinggal di MADINAH. Besar sekali manfaatnya kalau kita hayati kesabaran, kegigihan dan keteguhan hati Nabi kita ﷺ dan para shahabat ra melaksanakan perintah untuk menyelamatkan umat tanpa mengenal sikon *sedang kita hanya menjaga dan memeliharanya*._ _*Ceritanya*_ _Terdengar oleh Rasulullah ﷺ , bahwa kafilah unta niaga Quraisy bersama Abu Sufyan bin Harb datang dari Syam dengan empat puluh orang membawa sejumlah harta kaum Quraisy dalam jumlah besar. Sebelum itu, orang-orang Islam yang berhijrah ke Madinah meninggalkan harta kekayaan mereka di Makkah, lalu harta itu dikuasai kaum musyrikin Makkah._ *Solusinya* _Rasulullah ﷺ berseru kepada kaum muslimin untuk mencegat kafilah ini. Dianjurkan kepada siapa saja yang mempunyai kendaran agar pergi bergerak menuju sasaran. Tanpa diduga, ternyata kaum muslimin antusias memenuhi anjuran beliau. Maka berangkatlah tiga ratus tiga belas pasukan infantri, dua pasukan kaveleri dan tujuh puluh pasukan berunta. Ada seekor unta dikendarai bergantian oleh tiga orang ada pula oleh dua orang. Masing-masing bergantian sesuai bagiannya. Bahkan Rasulullah ﷺ bergantian dengan Ali dan Martsad bin Abi Martsad Al Ghanawi dengan seekor unta._ _Kedua shahabat ini berkata kepada Rasulullah ﷺ : *Kami akan berjalan kaki, mengalah untuk engkau*_. Maka beliau bersabda:
مَا أَنْتُمَا بِأَقْوَى مِنِّيْ وَلاَ أَنَا بِأَغْنَى عَنِ اْلأَجْرِ مِنْكُمَا (رواه الإمام أحمد بإسناد حسن والحاكم وصححه ووافقه الذهبي)
_*“Kalian berdua bukan lebih kuat dari aku. Dan aku bukan lebih kaya pahala dari pada kalian berdua”.*_
(HR. Imam Ahmad dengan Isnad Hasan, dan Al Hakim dengan dinyatakannya Shahih. Dan Adz Dzahabi pun menyepakatinya)
_Setelah Abu Sufyan mengetahui datangnya pasukan Rasulullah ﷺ ia mengirim seseorang berseru kepada penduduk Makkah untuk membela kafilah Quraisy. Maka bergeraklah pasukan kaum musyrikin menuju Badar sebesar seribu pasukan bersenjata. Setelah Rasulullah ﷺ mengetahui kedatangan pasukan kaum musyrikin dalam jumlah besar itu, beliau bermusyawarah dengan para shahabat, mengatur langkah selanjutnya._ *Lalu seseorang dari kaum Anshar berkata:*
فَاظْعَنْ حَيْثُ شِئْتَ وَصِلْ حَبْلَ مَنْ شِئْتَ وَاقْطَعْ حَبْلَ مَنْ شِئْتَ وَخُذْ مِنْ أَمْوَالِنَا مَا شِئْتَ وَ أَعْطِنَا مَا شِئْتَ وَمَا أَخَذْتَ مِنَّا كَانَ أَحَبَّ إِلَيْنَا مِمَّا تَرَكْتَ وَمَا أَمَرْتَ فِيْهِ مِنْ أَمْرٍ فَأَمْرُنَا تَبَعٌ ِلأَمْرِكَ . فَوَاللهِ لَئِنْ سِرْتَ حَتَّى تَبْلُغَ الْبِرْكَ مِنْ غَمْدَانَ لَنَسِيْرَنَّ مَعَكَ. وَاللهِ لَئِنِ اسْتَعْرَضْتَ بِنَا هَذَا الْبَحْرَ حُضْنَاهُ مَعَكَ.
_*“Berangkatlah kemana engkau suka. Perkuatlah ikatan hubungan siapa yang engkau suka. Putuskan tali hubungan siapa yang engkau suka. Ambillah dari kami harta yang engkau suka, dan beri pula kami yang engkau suka. *Apapun yang engkau ambil dari kami, adalah lebih kami sukai dari pada yang engkau biarkan*. Apapun yang engkau perintahkan, pasti kami ikuti. _Demi Allah, seandainya engkau berjalan sampai ke Birkul Ghimad (suatu daerah setelah Makkah sejauh perjalanan lima malam menuju Bahrayn) dari Ghamdan (nama sebuah tempat di Yaman) pasti kami berjalan menyertai engkau. Demi Allah, andaikan engkau mengajak kami menyeberangi laut ini, pasti kami mengarunginya bersama engkau”._
*Sedang kaum Muhajirin berkata:*
لاَ نَقُوْلُ لَكَ كَمَا قَالَ قَوْمُ مُوْسَى: اِذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلاَ إِنَّا هَهُنَا قَاعِدُوْنَ . وَلَكِنَّا نُقَاتِلُ عَنْ يَمِيْنِكَ وَعَنْ شِمَالِكَ ، وَمِنْ بَيْنِ يَدَيْكَ وَعَنْ خَلْفِكَ . فَأَشْرَقَ وَجْهُ رَسُوْلِ اللهِ ( وَسُرَّ بِمَا سَمِعَ مِنْ أَصْحَابِهِ وَقَالَ: سِيْرُوْا وَأَبْشِرُوْا فَإِنَّ اللهَ قَدْ وَعَدَنِيْ إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ وَإِنِّيْ قَدْ رَأَيْتُ مَصَارِعَ الْقَوْمِ
_“Kepada engkau kami tidak berkata seperti kaum Musa yang berkata: _*“Pergilah kamu bersama Tuhanmu, lalu berperanglah kalian berdua, sedang kami akan duduk di sini saja. Tapi, kami akan mendampingi, berperang di kanan kiri engkau, di depan dan di belakang engkau*_.
_Maka cerahlah wajah Rasulullah ﷺ mendengar pernyataan para shahabat, lalu bersabda:_ _Berjalanlah, dan berbahagialah. Allah telah men-janjikan satu di antara dua golongan kepadaku._ _Dan aku benar-benar melihat tempat-tempat pertarungan kaum ini._
_Lalu Abu Sufyan mengalihkan jalan menyelamatkan kafilah. Kemudian dia mengutus seseorang agar penduduk Makkah kembali. Kalau bukan karena Abu Jahal bersikeras untuk pergi dan tinggal di Badar selama tiga hari, tentu mereka telah kembali ke Makkah. Akhirnya terasa juga oleh mereka kalau mereka lemah, karena itu sebenarnya mereka merasa takut. Namun pertempuran antara pasukan Islam dan kaum musyrik di dekat perairan Badar tak dapat dielakkan._ _*Sedang kemenangan telah dipastikan berada di tangan pasukan Islam, karena mereka lebih dahulu menguasai perairan Badar. Kesempatanlah bagi pasukan Islam membangun kolam, diisi penuh air*. Sedang Rasulullah ﷺ dibangunkan sebuah tenda di atas bukit. Dari situlah dengan mudah beliau mengamati jalannya pertempuran. *Ketika kedua pasukan kelihatan berkecamuk, berserulah beliau*:_
اَللَّهُمَّ هَذِهِ قُرَيْشٌ جَاءَتْ بِخُيَلاَئِهَا وَفَخْرِهَا . جَاءَتْ تُحَادُّكَ وَتُكَذِّبُ رَسُوْلَكَ
*“Ya Allah, inilah kaum Quraisy datang dengan segala kecongkakan dan kesombongannyaMereka datang memusuhi–Mu dan mendustakan Rasul-Mu”.*
_Beliau berdiri seraya berdo’a mengangkat tangan mohon kemenangan, mengucap:_
اَللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِيْ مَا وَعَدْتَنِيْ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَنْشُدُكَ عَهْدَكَ وَوَعْدَكَ
_“Ya Allah, laksanakanlah janji-Mu kepadaku. Hai Allah, aku memohon jaminan dan janji-Mu”._
_Orang-orang Islam ketika itu juga berdo’a memohon kemenangan kepada Tuhan mereka dengan penuh ikhlas dan tunduk._
_*Semalam ketika itu Rasulullah ﷺ mengerjakan shalat di dekat sebatang pohon di sana, yaitu malam Jumat tanggal tujuh belas Ramadhan tahun kedua hijrah.*_ _Kepagiannya, setelah pasukan Quraisy dan pasukan Islam berbaris menjadi beberapa divisi, muncullah dari pihak kaum musyrik, Utbah bin Rabi'ah, Syaybah bin Rabi'ah dan Walid bin Utbah mengajak bertarung._ _Maka Ali, Hamzah dan Ubaydah bin Harits maju menghadapi mereka. Dalam pertarungan ini, Ali berhasil membunuh Walid bin Utbah, Hamzah berhasil membunuh Utbah bin Rabi'ah sedang Ubaydah bin Harits masih bertarung melawan Syaybah bin Rabi 'ah._ _Kemudian dengan bantuan Ali dan Hamzah, Syaybah dapat dikalahkan. Sedang Ubaydah sendiri menderita luka, terputus kakinya kena pukulan Syaybah, yang akhirnya menderita sakit dan meninggal di *Shafra* (sebuah tempat sejauh satu marhalah dari Badar = 44,352 km)._
_Setelah pertempuran semakin seru dan memanas, Rasulullah ﷺ semakin serius berdo'a kepada Allah sampai mantelnya terjatuh dari pundaknya. Abu Bakar memperbaikinya kembali seraya berkata: *Cukuplah permohonanmu kepada Tuhan, Dia pasti memenuhi janji kepadamu.* Tidak lama Rasulullah ﷺ terlena sejenak. Sedang pasukan Islam tengah bertempur. Setelah Rasulullah ﷺ terbangun, beliau mengangkat kepala seraya bersabda: *Hai Abu Bakar, berbahagialah! Kini Jibril datang dengan gigi taring beracun membawa kemenangan.* Allah menurunkan pasukan tentara memperteguh Rasul-Nya dan kaum beriman untuk memenggal dan menawan kaum musyrikin. Ketika itulah tujuh puluh orang musyrikin tewas berjatuhan dan tujuh puluh orang lainnya ditawan. Sedang kaum muslimin yang gugur sebagai syuhada sebanyak empat belas orang, yaitu: Enam orang kaum muhajirin, enam orang kaum Anshar Khazraj dan dua orang kaum Anshar Aws._
*_Di antara syuhada kaum muslimin, adalah: Umayr bin Humam._* _Ceritanya, sebelum pertempuran dia mendengar khutbah Rasulullah ﷺ Khutbah itu antara lain mengandung peringatan dan janji surga selebar tujuh langit dan bumi kepada kaum muslimin yang gugur menjadi syuhada dalam sabilillah. Tergugahlah Umayr bin Humam lalu berkata: *Hai Rasulullah! Surga selebar tujuh langit dan bumi?*.
_Beliau menjawab: Ya. Kata dia: Bagus! Bagus!. Beliau bertanya: Mengapa kamu berkata Bagus! Bagus! ?. Jawabnya: *Tidak ada lain maksud saya, kecuali saya berharap untuk menjadi penduduk surga.* Beliau bersabda: *Ya, kamu salah seorang di antara mereka.* Ketika itu Umayr makan beberapa butir kurma dari tabung anak panahnya. Tak lama ia berkata: *Kalau kuhabiskan beberapa butir kurma ini, maka hidupku kelamaan. Dibuanglah kurma-kurmanya, kemudian meju bertempur sampai gugur.* *Dialah orang pertama gugur dalam peperangan ini.* Berbeda dengan kaum musyrikin yang tewas, mereka adalah orang-orang pilihan yang tangguh, gagah dan terpandang. *Antara lain Abu Jahal Fir'aun umat ini*. Ketika dia bertarung melawan dua anak muda muslim putera Afra', dia terkena pukulan berat, tapi tidak sampai tewas hanya tak dapat berkutik. Setelah perang usai ketahuan pula oleh Abdullah bin Mas`ud ra yang masih muda juga, bahwa Abu Jahal masih bernafas. Maka dihabisilah dia._
_Setelah perang, Rasululah ﷺ pergi mendatangi mayat kaum musyrikin yang tewas_.
_Di tengah-tengah mayat yang berserakan itu beliau berseru: Kalian adalah paling jahatnya famili-famili nabi. Kalian telah mendustakan aku, pada hal orang-orang membenarkan aku. Kalian telah mengecewakan aku, pada hal orang-orang membela aku._ _Kalian telah mengusir aku, pada hal orang-orang melindungi aku. Maka beliau perintahkan agar para mayat kaum musyrikin ini diseret dilemparkan ke dalam jurang._ _Selesai itu, di atas tumpukan mayat beliau berseru: Hai Utbah bin Rabi'ah! Hai Syaybah bin Rabi'ah! Hai Fulan! Hai Fulan! *Sudahkah kamu peroleh kebenaran janji Tuhanmu? Sesungguhnya, telah kuperoleh kebenaran janji Tuhanku*. Lalu kata Umar bin Khaththab: *Hai Rasulullah! Mengapa engkau berbicara dengan orang-orang yang sudah menjadi bangkai?* Jawab beliau: *Demi Dzat yang jiwaku di tangan kekuasaan-Nya! Mereka lebih medengar ucapanku ini dari pada kalian. Hanya mereka tidak mampu menjawab.* Setelah itu, baru Rasulullah ﷺ pulang ke Madinah, membawa kemenangan gemilang bersama para tawanan dan harta rampasan perang, membuat para musuh Islam ketakutan._ *Akhirnya berbondonganlah penduduk Madinah memeluk Islam.* _Bahkan Abdullah bin Ubay tokoh kaum munafik Madinah dan teman-temannya berpura-pura ikut memeluk Islam._
Demikianlah Kultum kali ini , riwayat selanjutnya In Syaa Allah bersambung.
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ سَيِّدنَِا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Oleh : KH. AHMAD SJINQITHY DJAMALUDIN
No comments:
Post a Comment