*KULTUM MALAM KEDUA PULUH SATU*
ِبسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ َأصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Malam ini kita telah sampai kepada Kultum Ramadhan Kedua puluh satu, sekaligus pada malam Kedua puluh satu pula. Semoga Allah senantiasa mengabulkan puasa dan amal ibadah lain kita semua. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do’a.
Saudara-saudara! Pembicaraan kita kali ini, In Syaa Allah mengupas firman Allah swt dalam surat An Nashr. Allah berfirman:
إِذَا جاَءَ نَصْرُ اللهِ وَالْفَتْحُ . وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللهِ أَفْوَاجًا . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ . إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا .(النصر : 1-3)
_“Apabila telah datang pertolongan dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat"._
(QS. An Nashr, 110: 1-3)
_Fathu Makkah adalah merupakan sebuah kemenangan besar bagi umat Islam. Sebab Makkah tanah Allah yang paling suci di permukaan bumi telah berada di tangan umat Islam. Dan dengan ditaklukkanya Makkah dari tangan kaum musyrikin Makkah, Masjidil Haram telah bebas dari jamahan kaum kafir musyrik dan kekuasaan thaghut. Dengan Fathu Makkah pula telah tersingkap segala kabut iman dan Islam yang menutupi hati umat manusia. Karena itulah umat manusia berbondong-bondong memasuki agama Allah agama Islam._
عَنْ عَمْرِو بْنِ سَلَمَةَ رضي الله عنه قَالَ: لَمَّا كَانَ فَتْحُ مَكَّةَ بَادَرَ كُلُّ قَوْمٍ بِإِسْلاَمِهِمْ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، وَكَانَتِ الأَحْيَاءُ تَتَلَوَّمُ – أي تَنْتَظِرُ – بِإِسْلاَمِهَا فَتْحَ مَكَّةَ يَقُوْلُوْنَ: دَعُوْهُ وَقَوْمَهُ فَإِنْ ظَهَرَ عَلَيْهِمْ فَهُوَ نَبِيٌّ (رواه البخاري)
Dari Amr bin Salamah ra berkata: _“Sewaktu Fathu Makkah, setiap kaum bergegas-gegas menghadap Rasulullah ﷺ memeluk Islam. Sedang beberapa perkampungan lainnya masih menunggu Fathu Makkah untuk memeluk Islam seraya berkata: ‘Biarkan dia bersama kaumnya, kalau menang kepada kaum musyrikin, berarti dia memang seorang nabi’”_. (HR. Bukhari)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: _Sewaktu Allah menaklukkan Makkah, orang-orang datang berbondong-bondong memeluk Islam. Bahkan tidak sampai dua tahun setelah itu, jazirah Arab telah menjadi jazirah iman, Al Hamdulillah. Maka tak satu kabilahpun ketika itu yang tidak memenangkan Islam._
_Fathu Makkah terjadi pada bulan suci Ramadhan._ _Sejarah Islam telah menguak banyak kemenangan terhadap negara-negara kafir di hari-hari bulan suci Ramadhan. *Utama sekali kemenangan yang paling besar, yaitu Fathu Makkah*_.
*Ceritanya:* _Kaum Quraisy telah menyalahi perjanjian dengan Rasulullah ﷺ yang disepakati bersama pada waktu Perdamaian Hudaybiyah. Yaitu, kaum Quraisy melanggar karena bekerja sama dengan kaum Bani Bakar dalam memusuhi Bani Khuza’ah sekutu Rasulullah ﷺ Sehingga dari Bani Khuza’ah ada yang tewas sebanyak dua puluh orang. Maka Bani Khuza’ah sekutu kaum muslimin memohon bala bantuan kepada Rasulullah ﷺ di Madinah, untuk mendapatkan perlindungan, sesuai butir perjanjian Perdamaian Hudaybiyah. Dengan penuh rasa tanggung jawab dan konsis terhadap kesepakatan bersama itu, Rasulullah ﷺ memerintahkan umat Islam untuk mempersiapkan peralatan perang, tanpa diberitahukan ke mana mereka akan berperang. Setelah mereka siaga, baru beliau memberitahu, ke mana mereka segera bergerak, seraya berseru_:
اَللَّهُمَّ خُذِ العُيُوْنَ وَالأَخْبَارَ عَنْ قُرَيْشٍ حَتَّى نَبْغَتَهَا فِيْ بِلاَدِهَا .
_*“Wahai Allah, putuskanlah mata-mata dan berita ini dari kaum Quraisy, sampai kami dapat menyerang negeri mereka dengan tiba-tiba”.*_
_*Lalu Rasulullah ﷺ bersama sepuluh ribu personil berangkat dari Madinah menuju Makkah pada tanggal sepuluh Ramadhan tahun kedelapan Hijrah.*_
_Beliau dengan para shahabat ketika itu *sedang berpuasa.*_ _Sampai di Al Kudayd, baru beliau dan para shahabat berbuka. Di tengah perjalanan, tepatnya di Juhfah Rasulullah ﷺ bertemu pamannya Abbas ra Dia bersama keluarganya memeluk Islam dan pergi berhijrah._ _Ketika umat Islam mendekati Makkah, Abbas bertemu Abu Sufyan bin Harb yang sedang mencari tahu tentang kaum muslimin._
_*Maka Abu Sufyan dibawa menghadap Rasulullah ﷺ oleh Abbas bin Abdul Muththalib ra*_.
*Di hadapan Rasulullah ﷺ inilah Abu Sufyan menyatakan memeluk Islam, lalu oleh Rasulullah ﷺ diperintahkan agar memberi pengumuman di Makkah kepada orang-orang:*
_Barangsiapa masuk ke rumah Abu Sufyan aman._
_Barangsiapa masuk rumah mengunci pintu aman_
_Barangsiapa masuk Masjidil Haram aman_
*Setelah Abu Sufyan meneriakkan pengumuman itu dengan sekuat tenaga, maka orang-orang bertebaran mencari tempat berlindung. Ada yang memasuki rumah mengunci pintu, ada yang masuk rumah Abu Sufyan dan ada yang masuk Masjidil Haram. Kecuali ada beberapa kaum tidak berpendidikan, mereka berkompelot bersama Ikrimah bin Abu Jahal, Shafwan bin Umayyah dan Suhayl bin Amr untuk memerangi kaum muslimin*.
_Ketika mereka berhadapan, terjadilah sedikit perlawanan sehingga dari kaum musyrikin tewas sebanyak dua belas orang laki-laki dan akhirnya mereka kalah._
_Rasulullah ﷺ memasuki Makkah dari arah atas dengan penuh tawadhu’ kepada Allah swt sambil menundukkan kepala. Sampai di Masjidil Haram, Rasulullah ﷺ menghadap Hajar Aswad, lalu menjamahnya. Kemudian berthawaf dengan memegang busur panah, sambil menusuki tiga ratus enam puluh patung yang ada di atas dan sekeliling Baitullah sampai berguguran,_ seraya mengucap:
وَقُلْ جَاءَ الحَقُّ وَزَهَقَ البَاطِلُ ، إِنَّ البَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا l (الإسراء : 81)
_"Dan katakanlah: ‘Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap’. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap"_. (QS. Al Isra’, 17: 81)
جاَءَ الحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيْدُ (سبأ : 49)
_"Kebenaran telah datang dan yang batil tidak akan memulai dan tidak pula akan mengulangi"._ (QS. Saba’, 34: 49)
_Rasulullah ﷺ berthawaf di atas kendaraan tanpa berihram. Selesai thawaf beliau memanggil Usman bin Thalhah, menyuruh pintu Ka’bah dibuka. Ketika masuk, terlihatlah di dalam Ka’bah beberapa gambar. Maka diperintahkanlah agar gambar-gambar itu dihapus. Kemudian Rasulullah ﷺ peritahkan agar pintu Ka’bah ditutup, sedang beliau tetap di dalamnya bersama Usamah bin Zayd dan Bilal bin Rabah. Lalu beliau mengerjakan shalat, bertakbir dan bertawhid._ _*Setelah pintu dibuka kembali, kaum Quraisy telah memenuhi masjid berbaris menunggu apa gerangan yang akan dilakukan Rasulullah*_ ﷺ
_*Seraya memegang pintu Baitullah di atas mereka, beliau berseru kepada kaum yang berada di bawah*_:
لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ ، صَدَقَ وَعْدَهُ ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
_*“Tiada Tuhan selain Allah satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi Dia.*_
_*Telah memenuhi janji-Nya, dan membela hamba-Nya, dan menghancurkan pasukan musuh dengan sendiri-Nya”.*_
_*Ketahuilah, segala kekayaan, harta atau darah, adalah berada di bawah kekuasaanku, kecuali penjagaan pintu Baitullah dan supply air minum jamaah haji. Ketahuilah, pembunuhan tidak sengaja, yaitu karena pukulan cemeti atau tongkat, dendanya denda berat, yaitu dengan membayar seratus ekor unta, empat puluh di antaranya unta bunting. Hai kaum Quraisy! Allah telah melenyapkan kebanggaan jahiliyah dan membanggakan bapak-bapak. Umat manusia itu dari Adam. Dan Adam dari tanah.*_ Selanjutnya membaca:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا. إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ . إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
(الحجرات : 13)
_*"Hai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".*_ (QS. Al Hujurat, 49: 13)
Selanjutnya bersabda:
_Hai kaum Quraisy! Apa gerangan yang mau aku lakukan untukmu?_ Mereka menjawab: _Engkau akan memperlakukan kami dengan baik. Engkau saudara yang mulia, dan anak saudara yang mulia._
Beliau bersabda: *Sesungguhnya akan kukatakan kepadamu seperti kata Yusuf kepada saudara-saudaranya,* yaitu:
_Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu. Pergilah, kalian adalah orang-orang bebas._
_Lalu Rasulullah ﷺ duduk di masjid, sedang Ali bin Abi Thalib ra berdiri menghadap beliau, memegang kunci Ka’bah._
Kata Ali: _Hai Rasulullah! Sepakatkanlah untuk kita tugas penjaga pintu Ka’bah dengan tugas supply air minum jamaah haji. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat atas engkau. Rasulullah ﷺ bertanya: Di mana Usman bin Thalhah? Setelah Usman dipanggil menghadap Rasulullah ﷺ beliau bersabda: Inilah kunci kamu hai Usman! Hari ini hari penuh kebajikan dan kesempurnaan._
Lalu Rasulullah ﷺ memerintah Bilal menyerukan azan naik ke atas Ka’bah, *sedang Abu Sufyan bin Harb, Attab bin Usayd, Harits bin Hisyam dan pembesar-pembesar Quraisy lainnya duduk di serambi Ka’bah*. Attab bin Usayd berkata: _“Sungguh Allah telah memuliakan Usayd untuk tidak mendengar seruan ini. Kalau mendengar pasti dia marah”. Berbeda dengan kata Haris: _”Demi Allah, andaikata aku tahu bahwa dia hak, tentu aku mengikutinya”._ Abu Sufyan berkata: _“Demi Allah, aku tidak berkata sesuatu. Andaikan aku berbicara, tentu kelikir-kelikir ini memberitahukannya”_. Tanpa diduga, Rasulullah ﷺ muncul di hadapan mereka seraya bersabda: _*“Aku tahu apa yang kalian katakan”*_. Beliau terangkan ucapan mereka satu persatu. Dengan tegas Haris dan Attab berkata: _“Kami bersaksi, bahwa engkau Rasul Allah. Demi Allah, tak satu orangpun di antara kami yang curang membuka rahasia bersama ini”._
Pada keesokan hari Fathu Makkah, Rasulullah ﷺ berdiri di tengah orang banyak berkhutbah. Setelah membaca Hamdalah, memuji dan mengagungkan Allah dengan semestinya, beliau mengucapkan:
أَيُّهَا النَّاسُ! إِنَّ اللهَ حَرَّمَ مَكَّةَ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ . فَهِيَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللهِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ ، فَلاَ يَحِلُّ لاِمْرِئٍ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ يَسْفِكَ فِيْهَا دَمًا أَوْ يَعْضِدَ بِهَا شَجَرَةً ، فَإِنْ أَحَدٌ تَرَخَّصَ لِقِتَالِ رَسُوْلِ اللهِ فَقُوْلُوْا :إِنَّ اللهَ أَذِنَ لِرَسُوْلِهِ صلى الله عليه وسلم وَلَمْ يَأْذَنْ لَكُمْ ، وَإِنَّمَا أُحِلَّتْ لِيْ سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ ، وَقَدْ عَادَتْ حُرْمَتُهَا الْيَوْمَ كَحُرْمَتِهَا بِالأَمْسِ فَلْيُبَلِّغِ الشَّاهِدُ الغَائِبَ
_“Saudara-saudara! Sesungguhnya Allah mengharamkan sejak hari menciptakan langit dan bumi. Makkah haram dengan ketentuan Allah sampai hari kiamat. Maka tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat menumpahkan darah di Makkah atau mencabut pohonnya. Jika seseorang memperoleh kemurahan untuk memerangi Rasulullah ﷺ katakan saja, bahwa Allah telah mengizinkan kepada Rasul-Nya ﷺ , tapi tidak mengizinkan untuk kalian. Hanya diperbolehkan untukku sesaat di siang hari. Sejak hari ini Makkah kembali haram seperti kemaren. Maka yang hadir hendaklah menyampaikannya kepada yang gaib”._
Lalu juru penerangan Rasulullah ﷺ berseru di Makkah:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يَدَعْ فِيْ بَيْتِهِ صَنَمًا إِلاَّ كَسَّرَهُ
_"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, janganlah membiarkan sebuah patung di rumahnya melainkan dipecahnya".
Lalu Rasulullah ﷺ mengirim pasukan untuk menghancurkan patung-patung, sehingga semua dipecah dan dihancurkan._
الحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَخَذَلَ الشِّرْكَ وَأَهْلَهُ .
_Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya, membela hamba-Nya, memperkuat pasukan-Nya dan mengalahkan kemusyrikan dan orang-orangnya._
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ سَيِّدنَِا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Oleh : KH. AHMAD SJINQITHY DJAMALUDIN
ِبسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ َأصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Malam ini kita telah sampai kepada Kultum Ramadhan Kedua puluh satu, sekaligus pada malam Kedua puluh satu pula. Semoga Allah senantiasa mengabulkan puasa dan amal ibadah lain kita semua. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do’a.
Saudara-saudara! Pembicaraan kita kali ini, In Syaa Allah mengupas firman Allah swt dalam surat An Nashr. Allah berfirman:
إِذَا جاَءَ نَصْرُ اللهِ وَالْفَتْحُ . وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللهِ أَفْوَاجًا . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ . إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا .(النصر : 1-3)
_“Apabila telah datang pertolongan dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat"._
(QS. An Nashr, 110: 1-3)
_Fathu Makkah adalah merupakan sebuah kemenangan besar bagi umat Islam. Sebab Makkah tanah Allah yang paling suci di permukaan bumi telah berada di tangan umat Islam. Dan dengan ditaklukkanya Makkah dari tangan kaum musyrikin Makkah, Masjidil Haram telah bebas dari jamahan kaum kafir musyrik dan kekuasaan thaghut. Dengan Fathu Makkah pula telah tersingkap segala kabut iman dan Islam yang menutupi hati umat manusia. Karena itulah umat manusia berbondong-bondong memasuki agama Allah agama Islam._
عَنْ عَمْرِو بْنِ سَلَمَةَ رضي الله عنه قَالَ: لَمَّا كَانَ فَتْحُ مَكَّةَ بَادَرَ كُلُّ قَوْمٍ بِإِسْلاَمِهِمْ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، وَكَانَتِ الأَحْيَاءُ تَتَلَوَّمُ – أي تَنْتَظِرُ – بِإِسْلاَمِهَا فَتْحَ مَكَّةَ يَقُوْلُوْنَ: دَعُوْهُ وَقَوْمَهُ فَإِنْ ظَهَرَ عَلَيْهِمْ فَهُوَ نَبِيٌّ (رواه البخاري)
Dari Amr bin Salamah ra berkata: _“Sewaktu Fathu Makkah, setiap kaum bergegas-gegas menghadap Rasulullah ﷺ memeluk Islam. Sedang beberapa perkampungan lainnya masih menunggu Fathu Makkah untuk memeluk Islam seraya berkata: ‘Biarkan dia bersama kaumnya, kalau menang kepada kaum musyrikin, berarti dia memang seorang nabi’”_. (HR. Bukhari)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: _Sewaktu Allah menaklukkan Makkah, orang-orang datang berbondong-bondong memeluk Islam. Bahkan tidak sampai dua tahun setelah itu, jazirah Arab telah menjadi jazirah iman, Al Hamdulillah. Maka tak satu kabilahpun ketika itu yang tidak memenangkan Islam._
_Fathu Makkah terjadi pada bulan suci Ramadhan._ _Sejarah Islam telah menguak banyak kemenangan terhadap negara-negara kafir di hari-hari bulan suci Ramadhan. *Utama sekali kemenangan yang paling besar, yaitu Fathu Makkah*_.
*Ceritanya:* _Kaum Quraisy telah menyalahi perjanjian dengan Rasulullah ﷺ yang disepakati bersama pada waktu Perdamaian Hudaybiyah. Yaitu, kaum Quraisy melanggar karena bekerja sama dengan kaum Bani Bakar dalam memusuhi Bani Khuza’ah sekutu Rasulullah ﷺ Sehingga dari Bani Khuza’ah ada yang tewas sebanyak dua puluh orang. Maka Bani Khuza’ah sekutu kaum muslimin memohon bala bantuan kepada Rasulullah ﷺ di Madinah, untuk mendapatkan perlindungan, sesuai butir perjanjian Perdamaian Hudaybiyah. Dengan penuh rasa tanggung jawab dan konsis terhadap kesepakatan bersama itu, Rasulullah ﷺ memerintahkan umat Islam untuk mempersiapkan peralatan perang, tanpa diberitahukan ke mana mereka akan berperang. Setelah mereka siaga, baru beliau memberitahu, ke mana mereka segera bergerak, seraya berseru_:
اَللَّهُمَّ خُذِ العُيُوْنَ وَالأَخْبَارَ عَنْ قُرَيْشٍ حَتَّى نَبْغَتَهَا فِيْ بِلاَدِهَا .
_*“Wahai Allah, putuskanlah mata-mata dan berita ini dari kaum Quraisy, sampai kami dapat menyerang negeri mereka dengan tiba-tiba”.*_
_*Lalu Rasulullah ﷺ bersama sepuluh ribu personil berangkat dari Madinah menuju Makkah pada tanggal sepuluh Ramadhan tahun kedelapan Hijrah.*_
_Beliau dengan para shahabat ketika itu *sedang berpuasa.*_ _Sampai di Al Kudayd, baru beliau dan para shahabat berbuka. Di tengah perjalanan, tepatnya di Juhfah Rasulullah ﷺ bertemu pamannya Abbas ra Dia bersama keluarganya memeluk Islam dan pergi berhijrah._ _Ketika umat Islam mendekati Makkah, Abbas bertemu Abu Sufyan bin Harb yang sedang mencari tahu tentang kaum muslimin._
_*Maka Abu Sufyan dibawa menghadap Rasulullah ﷺ oleh Abbas bin Abdul Muththalib ra*_.
*Di hadapan Rasulullah ﷺ inilah Abu Sufyan menyatakan memeluk Islam, lalu oleh Rasulullah ﷺ diperintahkan agar memberi pengumuman di Makkah kepada orang-orang:*
_Barangsiapa masuk ke rumah Abu Sufyan aman._
_Barangsiapa masuk rumah mengunci pintu aman_
_Barangsiapa masuk Masjidil Haram aman_
*Setelah Abu Sufyan meneriakkan pengumuman itu dengan sekuat tenaga, maka orang-orang bertebaran mencari tempat berlindung. Ada yang memasuki rumah mengunci pintu, ada yang masuk rumah Abu Sufyan dan ada yang masuk Masjidil Haram. Kecuali ada beberapa kaum tidak berpendidikan, mereka berkompelot bersama Ikrimah bin Abu Jahal, Shafwan bin Umayyah dan Suhayl bin Amr untuk memerangi kaum muslimin*.
_Ketika mereka berhadapan, terjadilah sedikit perlawanan sehingga dari kaum musyrikin tewas sebanyak dua belas orang laki-laki dan akhirnya mereka kalah._
_Rasulullah ﷺ memasuki Makkah dari arah atas dengan penuh tawadhu’ kepada Allah swt sambil menundukkan kepala. Sampai di Masjidil Haram, Rasulullah ﷺ menghadap Hajar Aswad, lalu menjamahnya. Kemudian berthawaf dengan memegang busur panah, sambil menusuki tiga ratus enam puluh patung yang ada di atas dan sekeliling Baitullah sampai berguguran,_ seraya mengucap:
وَقُلْ جَاءَ الحَقُّ وَزَهَقَ البَاطِلُ ، إِنَّ البَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا l (الإسراء : 81)
_"Dan katakanlah: ‘Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap’. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap"_. (QS. Al Isra’, 17: 81)
جاَءَ الحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيْدُ (سبأ : 49)
_"Kebenaran telah datang dan yang batil tidak akan memulai dan tidak pula akan mengulangi"._ (QS. Saba’, 34: 49)
_Rasulullah ﷺ berthawaf di atas kendaraan tanpa berihram. Selesai thawaf beliau memanggil Usman bin Thalhah, menyuruh pintu Ka’bah dibuka. Ketika masuk, terlihatlah di dalam Ka’bah beberapa gambar. Maka diperintahkanlah agar gambar-gambar itu dihapus. Kemudian Rasulullah ﷺ peritahkan agar pintu Ka’bah ditutup, sedang beliau tetap di dalamnya bersama Usamah bin Zayd dan Bilal bin Rabah. Lalu beliau mengerjakan shalat, bertakbir dan bertawhid._ _*Setelah pintu dibuka kembali, kaum Quraisy telah memenuhi masjid berbaris menunggu apa gerangan yang akan dilakukan Rasulullah*_ ﷺ
_*Seraya memegang pintu Baitullah di atas mereka, beliau berseru kepada kaum yang berada di bawah*_:
لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ ، صَدَقَ وَعْدَهُ ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
_*“Tiada Tuhan selain Allah satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi Dia.*_
_*Telah memenuhi janji-Nya, dan membela hamba-Nya, dan menghancurkan pasukan musuh dengan sendiri-Nya”.*_
_*Ketahuilah, segala kekayaan, harta atau darah, adalah berada di bawah kekuasaanku, kecuali penjagaan pintu Baitullah dan supply air minum jamaah haji. Ketahuilah, pembunuhan tidak sengaja, yaitu karena pukulan cemeti atau tongkat, dendanya denda berat, yaitu dengan membayar seratus ekor unta, empat puluh di antaranya unta bunting. Hai kaum Quraisy! Allah telah melenyapkan kebanggaan jahiliyah dan membanggakan bapak-bapak. Umat manusia itu dari Adam. Dan Adam dari tanah.*_ Selanjutnya membaca:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا. إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ . إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
(الحجرات : 13)
_*"Hai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".*_ (QS. Al Hujurat, 49: 13)
Selanjutnya bersabda:
_Hai kaum Quraisy! Apa gerangan yang mau aku lakukan untukmu?_ Mereka menjawab: _Engkau akan memperlakukan kami dengan baik. Engkau saudara yang mulia, dan anak saudara yang mulia._
Beliau bersabda: *Sesungguhnya akan kukatakan kepadamu seperti kata Yusuf kepada saudara-saudaranya,* yaitu:
_Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu. Pergilah, kalian adalah orang-orang bebas._
_Lalu Rasulullah ﷺ duduk di masjid, sedang Ali bin Abi Thalib ra berdiri menghadap beliau, memegang kunci Ka’bah._
Kata Ali: _Hai Rasulullah! Sepakatkanlah untuk kita tugas penjaga pintu Ka’bah dengan tugas supply air minum jamaah haji. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat atas engkau. Rasulullah ﷺ bertanya: Di mana Usman bin Thalhah? Setelah Usman dipanggil menghadap Rasulullah ﷺ beliau bersabda: Inilah kunci kamu hai Usman! Hari ini hari penuh kebajikan dan kesempurnaan._
Lalu Rasulullah ﷺ memerintah Bilal menyerukan azan naik ke atas Ka’bah, *sedang Abu Sufyan bin Harb, Attab bin Usayd, Harits bin Hisyam dan pembesar-pembesar Quraisy lainnya duduk di serambi Ka’bah*. Attab bin Usayd berkata: _“Sungguh Allah telah memuliakan Usayd untuk tidak mendengar seruan ini. Kalau mendengar pasti dia marah”. Berbeda dengan kata Haris: _”Demi Allah, andaikata aku tahu bahwa dia hak, tentu aku mengikutinya”._ Abu Sufyan berkata: _“Demi Allah, aku tidak berkata sesuatu. Andaikan aku berbicara, tentu kelikir-kelikir ini memberitahukannya”_. Tanpa diduga, Rasulullah ﷺ muncul di hadapan mereka seraya bersabda: _*“Aku tahu apa yang kalian katakan”*_. Beliau terangkan ucapan mereka satu persatu. Dengan tegas Haris dan Attab berkata: _“Kami bersaksi, bahwa engkau Rasul Allah. Demi Allah, tak satu orangpun di antara kami yang curang membuka rahasia bersama ini”._
Pada keesokan hari Fathu Makkah, Rasulullah ﷺ berdiri di tengah orang banyak berkhutbah. Setelah membaca Hamdalah, memuji dan mengagungkan Allah dengan semestinya, beliau mengucapkan:
أَيُّهَا النَّاسُ! إِنَّ اللهَ حَرَّمَ مَكَّةَ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ . فَهِيَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللهِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ ، فَلاَ يَحِلُّ لاِمْرِئٍ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ يَسْفِكَ فِيْهَا دَمًا أَوْ يَعْضِدَ بِهَا شَجَرَةً ، فَإِنْ أَحَدٌ تَرَخَّصَ لِقِتَالِ رَسُوْلِ اللهِ فَقُوْلُوْا :إِنَّ اللهَ أَذِنَ لِرَسُوْلِهِ صلى الله عليه وسلم وَلَمْ يَأْذَنْ لَكُمْ ، وَإِنَّمَا أُحِلَّتْ لِيْ سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ ، وَقَدْ عَادَتْ حُرْمَتُهَا الْيَوْمَ كَحُرْمَتِهَا بِالأَمْسِ فَلْيُبَلِّغِ الشَّاهِدُ الغَائِبَ
_“Saudara-saudara! Sesungguhnya Allah mengharamkan sejak hari menciptakan langit dan bumi. Makkah haram dengan ketentuan Allah sampai hari kiamat. Maka tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat menumpahkan darah di Makkah atau mencabut pohonnya. Jika seseorang memperoleh kemurahan untuk memerangi Rasulullah ﷺ katakan saja, bahwa Allah telah mengizinkan kepada Rasul-Nya ﷺ , tapi tidak mengizinkan untuk kalian. Hanya diperbolehkan untukku sesaat di siang hari. Sejak hari ini Makkah kembali haram seperti kemaren. Maka yang hadir hendaklah menyampaikannya kepada yang gaib”._
Lalu juru penerangan Rasulullah ﷺ berseru di Makkah:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يَدَعْ فِيْ بَيْتِهِ صَنَمًا إِلاَّ كَسَّرَهُ
_"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, janganlah membiarkan sebuah patung di rumahnya melainkan dipecahnya".
Lalu Rasulullah ﷺ mengirim pasukan untuk menghancurkan patung-patung, sehingga semua dipecah dan dihancurkan._
الحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَخَذَلَ الشِّرْكَ وَأَهْلَهُ .
_Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya, membela hamba-Nya, memperkuat pasukan-Nya dan mengalahkan kemusyrikan dan orang-orangnya._
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ سَيِّدنَِا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Oleh : KH. AHMAD SJINQITHY DJAMALUDIN
No comments:
Post a Comment