*KULTUM MALAM KEDELAPAN*
ِبسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ َأصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Malam ini kita telah sampai kepada Kultum Ramadhan Kedelapan, sekaligus pada malam Kedelapan pula. Semoga Allah senantiasa mengabulkan puasa dan amal ibadah lain kita semua. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do'a.
Saudara-saudara! Di antara keutamaan bulan Ramadhan, *_(ulangi hadits pada Kultum Kedua)_* Rasulullah ﷺ menegaskan dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaymah dari Salman ra:
وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ اْلجَنَّةُ
*“Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran, sedang kesabaran pahalanya adalah surga*”.
Kalau pada Kultum yang lalu kita mengulas tentang bulan Ramadhan itu bulan kesabaran, maka kali ini In Syaa Allah kita kupas kelanjutan dari sabda Rasulullah ﷺ tersebut yaitu:
وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ اْلجَنَّةُ
*“sedang kesabaran pahalanya adalah surga”*.
_*Surga adalah puncak pahala orang-orang yang bersabar.*_
*Sebelum mereka sampai di surga, semasih di dunia mereka telah mendapatkan banyak pahala dan anugerah lain dari Allah swt.*
*Antara lain*:
*_1. Semenjak di dunia orang-orang sabar telah menjadi kekasih Allah swt._*
وَاللهُ يُحِبُّ الصَّابِرِيْنَ (آل عمران : 146)
_“Allah mencintai orang- orang yang sabar”_ (QS. Ali Imran,3: 146).
*_2. Semenjak di dunia pula Allah dwt menyertai orang-orang sabar._*
إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ (البقرة : 249)
_“Sesungguhnya Allah menyertai orang-orang sabar”_ (QS. Al Baqarah,2: 249)
_Apabila kedua anugerah kepada orang-orang sabar ini kita hayati, apa artinya sabar dengan segala bentuk dan dimensinya ketimbang kedua puncak anugerah itu!_
_*Amat cukuplah bagi seorang mu`min mendapat anugerah dicintai Allah dan disertai-Nya, karena kekasih Allah senantiasa disertai-Nya dan selalu dalam bimbingan, hidayat, rahmat dan pertolongan-Nya, sehingga semenjak di dunia kekasih Allah diberi kemenangan kepada musuh-musuhnya, wawasan dan obsesinya selalu menjadi kenyataan, dan di hati orang-orang mumin mendapatkan kedudukan dan pangkat yang tinggi.*_
*Bayangkan, Nabi Yusuf ﷺ mendapatkan keni’matan dan pangkat serta kedudukan setelah bersabar menempuh dan menumbangkan liku-liku ujian makar dan tipu daya dari saudara-saudaranya dengan penuh taqwa kepada Allah swt.*
Allah swt menjelaskan di dalam Al Qur’an:
قَالَ أَنَا يُوْسُفُ وَهَذَا أَخِيْ. قَدْ مَنَّ اللهُ عَلَيْنَا . إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَ يَصْبِرْ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُضِيْعُ أَجْرَ المُحْسِنِيْنَ (يوسف : 90)
_“Yusuf berkata: Akulah Yusuf dan ini saudaraku! Allah benar-benar telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami. Sesungguhnya barangsiapa bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik”._
(QS. Yusuf, 12: 90)
*Bahkan Allah swt menjamin untuk melindungi orang yang bersabar dan bertaqwa, sekalipun kaum Ahlul Kitab menyimpan rasa dendam, permusuhan dan mereka hendak mencelakakannya.
Firman Allah swt:
وَإِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا . إِنَّ اللهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ (آل عمران: 120)
_“Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan”_. (QS. Ali Imran, 3: 120).
*Ini baru jaminan dunia. Belum lagi jaminan akhirat.* _Allah akan melipatgandakan pahala orang-orang yang bersabar,_ Sebagaimana fiman-Nya:
أُولَئِكَ يُؤْتُوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوْا (القصص: 54)
_“Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka”._
(QS. Al Qashash, 28: 54)
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ (الزمر : 10)
_“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”_ (QS. Az Zumar, 39: 10)
_*Apabila pahala orang-orang yang bersabar diberikan penuh tanpa batas, sudah barang tentu kebaikan-kebaikan mereka melebihi kejelekan-kejelekannya, kemudian mereka dimasukkan ke surga. Yang demikian itu kalau mereka mempunyai kejelekan. Kalau tidak, sudah jelas mereka datang ke hari kiamat tanpa membawa kejelekan. Ini terjadi, karena ujian dan musibah yang menimpa seorng mumin di dunia dapat membersihkan mereka dari dosa-dosa, sebagaimana pula dapat menaikkan derajat mereka.*_
Dalam hadits Abu Sa’id Al Khudri ra dan Abu Hurairah ra, dari Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا يُصِيْبُ اْلمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ – أَيْ مَرَضٍ – وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
(رواه البخاري ومسلم )
_“Kelelahan apapun yang menimpa seorang muslim, penyakit, kecemasan dan kesedihan, sampai tertusuk duri sekalipun, melainkah Allah menebus dosa-dosa dia karenanya”._ (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَ اْلمُؤْمِنَةِ فِيْ نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللهَ تَعَالَى وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ
(رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح )
_*“Bertubi-tubi ujian seorang beriman laki dan perempuan, yang menimpa dirinya, anaknya, dan hartanya, sehingga dia menghadap Allah tanpa membawa satu dosapun”.*_
(HR. Tirmidzi. Dia berkata Hadits Hasan Shahih)
_Kalau musibah menebus dosa-dosa seorang mu'min yang sabar, sudah pasti di hari kiamat orang itu datang dengan lembaran amal yang penuh kebajikan saja. Lalu dia mendapat imbalan dari Allah dan masuk surga_. Itulah firmn Allah (:
وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ (النحل : 96)
_“Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”._
(QS. An Nahl,16: 96)
_Suatu musibah yang menimpa seorang mu’min, lalu dia bersabar, maka Allah swt menjadikan penebus dosa-dosanya , dan melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah kepadanya_. Sebagaimana dalam firman-Nya:
وَلَنَبْلُوَنَّهُمْ بِشَيْئٍ مِنَ اْلخَوْفِ وَاْلجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ، وَبَشِّرِالصَّابِرِيْنَ . اَلَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا ِللهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ . أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ . وَأُولَئِكَ هُمُ اْلمُهْتَدُوْنَ . (البقرة: 155 – 157)
_“Dan sungguh akan Kami beri mereka cobaan dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan . Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:_
*( إِنَّا ِللهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ-
_*Innaa lillaahi wa innaa ilayhi raaji’uun)*_
_Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali-. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”_. (QS. Al Baqarah, 2: 155 – 157).
Dalam hadits Rasulullah ﷺ dari Abu Hurairah ra beliau bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَكُوْنُ لَهُ عِنْدَاللهِ اْلمَنْزِلَةُ فَمَا يَبْلُغُهَا بِعَمَلٍ ، فَمَا يَزَالُ يَبْتَلِيْهِ بِمَا يَكْرَهُ حَتَّى يُبْلِغَهُ إِيَّاهَا
(رواه أبو يعلى وابن حبان في صحيحه)
_*“Sesungguhnya seseorng di sisi Allah ada yang mempunyai kedudukan istimewa, lalu tidak dapat dicapai dengan amal. Maka Allah mencobanya bertubi-tubi dengan cobaan yang tidak disenangi sampai Dia hantarkan orang itu kepada kedudukan istimewa itu.*_
(HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban di dalam Shahihnya)
Dalam hadits lain disebutkan:
إِنَّ اْلعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنَ اللهِ مَنْزِلَةٌ فَلَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلٍ ، اِبْتَلاَهُ اللهُ فِيْ جَسَدِهِ أَوْ مَالِهِ أَوْ فِيْ وَلَدِهِ ثُمَّ صَبَّرَ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى يُبْلِغَهُ اْلمَنْزِلَةَ الَّتِيْ سَبَقَتْ لَهُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ (رواه الإمام أحمد في مسنده و أبو دود في سننه و الطبراني في معجميه الكبير و الأوسط)
_*“Sesungguhnya seorang hamba, apabila suatu kedudukan istimewa dari Allah telah dipertaruhkan untuk dia, lalu tidak bisa mencapainya dengan amal, maka Allah memberinya percobaan yang menimpa dirinya, harta atau anaknya, kemudian dia bersabar sampai ia mencapai kedudukan yang telah dipertaruhkan kepada-nya dari Allah*_ عز وجل”
(HR. Imam Ahmad di dalam Al Musnad, Abu Dawud dalam As Sunan, Ath Thabrai dalam Al Mu’jamul Kabir dan Al Mu’jamul Awsath).
Saudara-saudaraku hamba Allah swt رحمكم الله
Karunia dan anugerah Allah swt begitu besarnya kepada kita, melalui syariat puasa bulan Ramadhan. Puasa di bulan Ramadhan adalah merupakan training kaum beriman untuk menempa diri memperteguh hati dan pendirian *_melalui kesabaran,_* agar dapat meraih pahala dan kedudukan orang-orang yang sabar di dunia dan di akhirat kelak. Balasan apakah yang lebih besar dari pada pahala surga, sebagaimana disinyalir Rasulullah ﷺ :
وَ الصَّبْرُ ثَوَابُهُ اْلجَنَّةُ
_“sedang kesabaran pahalanya adalah surga”_
Dari sana kita ketahui rahasia kandungan sabda Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudri ra dari Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَ أَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ (رواه البخاري ومسلم)
*_“Tak ada seorang yang diberi suatu anugerah, lebih baik dan lebih luas dari pada kesabaran”._* (HR. Bukhari dan Muslim)
Senada dengan hadits Salman ra bahwa pahala kesabaran itu surga, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Atha' bin Abi Rabah. Kata dia: Pernah Ibnu Abbas ra berkata kepadaku: _“Maukah aku perlihatkan kepadamu seorang perempuan penduduk surga?” Jawabku:” Ya”. Kata dia: Wanita hitam inilah yang pernah datang kepada Nabi ﷺ berkata: _Saya terjangkit penyakit ayan. Kalau kumat aurat saya bisa terbuka. Karena itu, do'akanlah untuk saya kepada Allah._ Nabi ﷺ bersabda: _Kalau kamu mau bersabar, bagimu surga. Kalau tidak, kudo'akan untukmu kesembuhan_. Jawab wanita itu: _*Saya akan bersabar saja*_. Selanjutnya kata wanita itu: _*Sesungguhnya ketika kambuh, aurat saya bisa tersingkap. Karena itu do'akanlah untuk saya agar aurat tidak tersingkap*_. Maka beliau mendo'akan perempuan itu_. (HR. Bukhari dan Muslim)
_Sebagai akhir dari pembicaraan kita tentang sabar, keterangan Al Quran dan As Sunnah ini bukan berarti menganjurkan umat Islam untuk berusaha mencari penyakit dan musibah. _Bukan berarti Islam menganjurkan pemeluknya agar berusaha mendapatkan cobaan dan bencana. Akan tetapi keterangan itu menjelaskan, betapa besarnya nilai kesabaran bagi seorang muslim. *_Kesabaran adalah sifat utama yang harus dimiliki setiap pemimpin dan pahlawan._*
_Kesabaran adalah tiang kekuatan dan kesempurnaan. *Barangsiapa tidak mendapatkan banyak bagian rizki kesabaran yang cukup, sungguh orang itu tidak dapat dijadikan panutan dalam mengemban amanat beban hidup orang lain.*_
_*Untuk membangun sebuah kultur, proyek, dan benteng pertahanan, baik lahiriyah atau batiniyah,SABAR adalah pangkal utama di samping akhlak mulia, serta semua cabang iman dan ranting-rantingnya.*_
*Karena itu, sabar adalah sifat luhur dalam Islam, yang pahalanya surga. Orang-orang sabar mendapat pahala yang berlipat ganda tanpa ada batas*.
_Maka Islam amat menghormati dan salut kepada setiap muslim yang kuat dan teguh hati, teguh pendirian, dan tabah menghadapi segala macam ujian dan cobaan, beban hidup dan musibah, tanpa merasa gundah atau berkeluh kesah pantang menyerah._
Dalam hadits Abu Hurayrah ra Rasulullah ﷺ bersabda:
اَلْمُؤْمِنُ اْلقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ اْلمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِيْ كُلٍّ خَيْرٌ. اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجَزْ. وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْئٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرَ اللهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ " لَوْ " تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ ( رواه مسلم )
*“Orang mu’min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada orang mu’min lemah, Tapi masing-masing ada baiknya*. _Berusahalah kamu melakukan yang bermanfaat kepadamu, dan mohon tolonglah kepada Allah, jangan merasa lemah. Jika ada sesuatu menimpamu, janganlah berkata: *‘Andaikan aku lakukan, pasti begini jadinya’*. Tapi berkatalah: *_‘Allah telah menakdirkannya begitu. Apapun yang dikehendaki-Nya maka Dia melakukannya’. Karena kata-kata*_andaikan_ *membuka pintu amal perbuatan setan”*.
(HR. Muslim)
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ سَيِّدنَِا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Oleh : KH. AHMAD SJINQITHY DJAMALUDIN
ِبسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ َأصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Malam ini kita telah sampai kepada Kultum Ramadhan Kedelapan, sekaligus pada malam Kedelapan pula. Semoga Allah senantiasa mengabulkan puasa dan amal ibadah lain kita semua. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do'a.
Saudara-saudara! Di antara keutamaan bulan Ramadhan, *_(ulangi hadits pada Kultum Kedua)_* Rasulullah ﷺ menegaskan dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaymah dari Salman ra:
وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ اْلجَنَّةُ
*“Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran, sedang kesabaran pahalanya adalah surga*”.
Kalau pada Kultum yang lalu kita mengulas tentang bulan Ramadhan itu bulan kesabaran, maka kali ini In Syaa Allah kita kupas kelanjutan dari sabda Rasulullah ﷺ tersebut yaitu:
وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ اْلجَنَّةُ
*“sedang kesabaran pahalanya adalah surga”*.
_*Surga adalah puncak pahala orang-orang yang bersabar.*_
*Sebelum mereka sampai di surga, semasih di dunia mereka telah mendapatkan banyak pahala dan anugerah lain dari Allah swt.*
*Antara lain*:
*_1. Semenjak di dunia orang-orang sabar telah menjadi kekasih Allah swt._*
وَاللهُ يُحِبُّ الصَّابِرِيْنَ (آل عمران : 146)
_“Allah mencintai orang- orang yang sabar”_ (QS. Ali Imran,3: 146).
*_2. Semenjak di dunia pula Allah dwt menyertai orang-orang sabar._*
إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ (البقرة : 249)
_“Sesungguhnya Allah menyertai orang-orang sabar”_ (QS. Al Baqarah,2: 249)
_Apabila kedua anugerah kepada orang-orang sabar ini kita hayati, apa artinya sabar dengan segala bentuk dan dimensinya ketimbang kedua puncak anugerah itu!_
_*Amat cukuplah bagi seorang mu`min mendapat anugerah dicintai Allah dan disertai-Nya, karena kekasih Allah senantiasa disertai-Nya dan selalu dalam bimbingan, hidayat, rahmat dan pertolongan-Nya, sehingga semenjak di dunia kekasih Allah diberi kemenangan kepada musuh-musuhnya, wawasan dan obsesinya selalu menjadi kenyataan, dan di hati orang-orang mumin mendapatkan kedudukan dan pangkat yang tinggi.*_
*Bayangkan, Nabi Yusuf ﷺ mendapatkan keni’matan dan pangkat serta kedudukan setelah bersabar menempuh dan menumbangkan liku-liku ujian makar dan tipu daya dari saudara-saudaranya dengan penuh taqwa kepada Allah swt.*
Allah swt menjelaskan di dalam Al Qur’an:
قَالَ أَنَا يُوْسُفُ وَهَذَا أَخِيْ. قَدْ مَنَّ اللهُ عَلَيْنَا . إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَ يَصْبِرْ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُضِيْعُ أَجْرَ المُحْسِنِيْنَ (يوسف : 90)
_“Yusuf berkata: Akulah Yusuf dan ini saudaraku! Allah benar-benar telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami. Sesungguhnya barangsiapa bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik”._
(QS. Yusuf, 12: 90)
*Bahkan Allah swt menjamin untuk melindungi orang yang bersabar dan bertaqwa, sekalipun kaum Ahlul Kitab menyimpan rasa dendam, permusuhan dan mereka hendak mencelakakannya.
Firman Allah swt:
وَإِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا . إِنَّ اللهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ (آل عمران: 120)
_“Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan”_. (QS. Ali Imran, 3: 120).
*Ini baru jaminan dunia. Belum lagi jaminan akhirat.* _Allah akan melipatgandakan pahala orang-orang yang bersabar,_ Sebagaimana fiman-Nya:
أُولَئِكَ يُؤْتُوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوْا (القصص: 54)
_“Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka”._
(QS. Al Qashash, 28: 54)
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ (الزمر : 10)
_“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”_ (QS. Az Zumar, 39: 10)
_*Apabila pahala orang-orang yang bersabar diberikan penuh tanpa batas, sudah barang tentu kebaikan-kebaikan mereka melebihi kejelekan-kejelekannya, kemudian mereka dimasukkan ke surga. Yang demikian itu kalau mereka mempunyai kejelekan. Kalau tidak, sudah jelas mereka datang ke hari kiamat tanpa membawa kejelekan. Ini terjadi, karena ujian dan musibah yang menimpa seorng mumin di dunia dapat membersihkan mereka dari dosa-dosa, sebagaimana pula dapat menaikkan derajat mereka.*_
Dalam hadits Abu Sa’id Al Khudri ra dan Abu Hurairah ra, dari Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا يُصِيْبُ اْلمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ – أَيْ مَرَضٍ – وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
(رواه البخاري ومسلم )
_“Kelelahan apapun yang menimpa seorang muslim, penyakit, kecemasan dan kesedihan, sampai tertusuk duri sekalipun, melainkah Allah menebus dosa-dosa dia karenanya”._ (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَ اْلمُؤْمِنَةِ فِيْ نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللهَ تَعَالَى وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ
(رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح )
_*“Bertubi-tubi ujian seorang beriman laki dan perempuan, yang menimpa dirinya, anaknya, dan hartanya, sehingga dia menghadap Allah tanpa membawa satu dosapun”.*_
(HR. Tirmidzi. Dia berkata Hadits Hasan Shahih)
_Kalau musibah menebus dosa-dosa seorang mu'min yang sabar, sudah pasti di hari kiamat orang itu datang dengan lembaran amal yang penuh kebajikan saja. Lalu dia mendapat imbalan dari Allah dan masuk surga_. Itulah firmn Allah (:
وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ (النحل : 96)
_“Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”._
(QS. An Nahl,16: 96)
_Suatu musibah yang menimpa seorang mu’min, lalu dia bersabar, maka Allah swt menjadikan penebus dosa-dosanya , dan melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah kepadanya_. Sebagaimana dalam firman-Nya:
وَلَنَبْلُوَنَّهُمْ بِشَيْئٍ مِنَ اْلخَوْفِ وَاْلجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ، وَبَشِّرِالصَّابِرِيْنَ . اَلَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا ِللهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ . أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ . وَأُولَئِكَ هُمُ اْلمُهْتَدُوْنَ . (البقرة: 155 – 157)
_“Dan sungguh akan Kami beri mereka cobaan dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan . Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:_
*( إِنَّا ِللهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ-
_*Innaa lillaahi wa innaa ilayhi raaji’uun)*_
_Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali-. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”_. (QS. Al Baqarah, 2: 155 – 157).
Dalam hadits Rasulullah ﷺ dari Abu Hurairah ra beliau bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَكُوْنُ لَهُ عِنْدَاللهِ اْلمَنْزِلَةُ فَمَا يَبْلُغُهَا بِعَمَلٍ ، فَمَا يَزَالُ يَبْتَلِيْهِ بِمَا يَكْرَهُ حَتَّى يُبْلِغَهُ إِيَّاهَا
(رواه أبو يعلى وابن حبان في صحيحه)
_*“Sesungguhnya seseorng di sisi Allah ada yang mempunyai kedudukan istimewa, lalu tidak dapat dicapai dengan amal. Maka Allah mencobanya bertubi-tubi dengan cobaan yang tidak disenangi sampai Dia hantarkan orang itu kepada kedudukan istimewa itu.*_
(HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban di dalam Shahihnya)
Dalam hadits lain disebutkan:
إِنَّ اْلعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنَ اللهِ مَنْزِلَةٌ فَلَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلٍ ، اِبْتَلاَهُ اللهُ فِيْ جَسَدِهِ أَوْ مَالِهِ أَوْ فِيْ وَلَدِهِ ثُمَّ صَبَّرَ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى يُبْلِغَهُ اْلمَنْزِلَةَ الَّتِيْ سَبَقَتْ لَهُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ (رواه الإمام أحمد في مسنده و أبو دود في سننه و الطبراني في معجميه الكبير و الأوسط)
_*“Sesungguhnya seorang hamba, apabila suatu kedudukan istimewa dari Allah telah dipertaruhkan untuk dia, lalu tidak bisa mencapainya dengan amal, maka Allah memberinya percobaan yang menimpa dirinya, harta atau anaknya, kemudian dia bersabar sampai ia mencapai kedudukan yang telah dipertaruhkan kepada-nya dari Allah*_ عز وجل”
(HR. Imam Ahmad di dalam Al Musnad, Abu Dawud dalam As Sunan, Ath Thabrai dalam Al Mu’jamul Kabir dan Al Mu’jamul Awsath).
Saudara-saudaraku hamba Allah swt رحمكم الله
Karunia dan anugerah Allah swt begitu besarnya kepada kita, melalui syariat puasa bulan Ramadhan. Puasa di bulan Ramadhan adalah merupakan training kaum beriman untuk menempa diri memperteguh hati dan pendirian *_melalui kesabaran,_* agar dapat meraih pahala dan kedudukan orang-orang yang sabar di dunia dan di akhirat kelak. Balasan apakah yang lebih besar dari pada pahala surga, sebagaimana disinyalir Rasulullah ﷺ :
وَ الصَّبْرُ ثَوَابُهُ اْلجَنَّةُ
_“sedang kesabaran pahalanya adalah surga”_
Dari sana kita ketahui rahasia kandungan sabda Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudri ra dari Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَ أَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ (رواه البخاري ومسلم)
*_“Tak ada seorang yang diberi suatu anugerah, lebih baik dan lebih luas dari pada kesabaran”._* (HR. Bukhari dan Muslim)
Senada dengan hadits Salman ra bahwa pahala kesabaran itu surga, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Atha' bin Abi Rabah. Kata dia: Pernah Ibnu Abbas ra berkata kepadaku: _“Maukah aku perlihatkan kepadamu seorang perempuan penduduk surga?” Jawabku:” Ya”. Kata dia: Wanita hitam inilah yang pernah datang kepada Nabi ﷺ berkata: _Saya terjangkit penyakit ayan. Kalau kumat aurat saya bisa terbuka. Karena itu, do'akanlah untuk saya kepada Allah._ Nabi ﷺ bersabda: _Kalau kamu mau bersabar, bagimu surga. Kalau tidak, kudo'akan untukmu kesembuhan_. Jawab wanita itu: _*Saya akan bersabar saja*_. Selanjutnya kata wanita itu: _*Sesungguhnya ketika kambuh, aurat saya bisa tersingkap. Karena itu do'akanlah untuk saya agar aurat tidak tersingkap*_. Maka beliau mendo'akan perempuan itu_. (HR. Bukhari dan Muslim)
_Sebagai akhir dari pembicaraan kita tentang sabar, keterangan Al Quran dan As Sunnah ini bukan berarti menganjurkan umat Islam untuk berusaha mencari penyakit dan musibah. _Bukan berarti Islam menganjurkan pemeluknya agar berusaha mendapatkan cobaan dan bencana. Akan tetapi keterangan itu menjelaskan, betapa besarnya nilai kesabaran bagi seorang muslim. *_Kesabaran adalah sifat utama yang harus dimiliki setiap pemimpin dan pahlawan._*
_Kesabaran adalah tiang kekuatan dan kesempurnaan. *Barangsiapa tidak mendapatkan banyak bagian rizki kesabaran yang cukup, sungguh orang itu tidak dapat dijadikan panutan dalam mengemban amanat beban hidup orang lain.*_
_*Untuk membangun sebuah kultur, proyek, dan benteng pertahanan, baik lahiriyah atau batiniyah,SABAR adalah pangkal utama di samping akhlak mulia, serta semua cabang iman dan ranting-rantingnya.*_
*Karena itu, sabar adalah sifat luhur dalam Islam, yang pahalanya surga. Orang-orang sabar mendapat pahala yang berlipat ganda tanpa ada batas*.
_Maka Islam amat menghormati dan salut kepada setiap muslim yang kuat dan teguh hati, teguh pendirian, dan tabah menghadapi segala macam ujian dan cobaan, beban hidup dan musibah, tanpa merasa gundah atau berkeluh kesah pantang menyerah._
Dalam hadits Abu Hurayrah ra Rasulullah ﷺ bersabda:
اَلْمُؤْمِنُ اْلقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ اْلمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِيْ كُلٍّ خَيْرٌ. اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجَزْ. وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْئٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرَ اللهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ " لَوْ " تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ ( رواه مسلم )
*“Orang mu’min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada orang mu’min lemah, Tapi masing-masing ada baiknya*. _Berusahalah kamu melakukan yang bermanfaat kepadamu, dan mohon tolonglah kepada Allah, jangan merasa lemah. Jika ada sesuatu menimpamu, janganlah berkata: *‘Andaikan aku lakukan, pasti begini jadinya’*. Tapi berkatalah: *_‘Allah telah menakdirkannya begitu. Apapun yang dikehendaki-Nya maka Dia melakukannya’. Karena kata-kata*_andaikan_ *membuka pintu amal perbuatan setan”*.
(HR. Muslim)
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ سَيِّدنَِا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Oleh : KH. AHMAD SJINQITHY DJAMALUDIN
No comments:
Post a Comment