Indonesiaku

Semoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..AamiinSemoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..Aamiin

Thursday, 9 June 2016

KULTUM RAMADHAN MALAM KEENAM

*KULTUM MALAM KEENAM*
ِبسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ َأصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. 
Malam ini kita telah sampai kepada Kultum Ramadhan Keenam, sekaligus pada malam keenam pula. Semoga Allah senantiasa mengabulkan puasa dan amal ibadah lain kita semua. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do’a.
Saudara-saudara! Allah   swt berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِىْ أُنْزِلَ فِيْهِ اْلقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ اْلهُدَى وَ اْلفُرْقَانِ   (البقرة: 185 )
_“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil._ (Al Baqarah,2:185).
Dalam ayat ini Allah swt menjelaskan dengan tegas beberapa keistimewaan bulan Ramadhan, dari pada bulan-bulan yang lain, yaitu: _Diturunkan-Nya Al Qur'an-al Karim. Maka dalam bulan Ramadhan Al Qur'an diturunkan secara utuh ke *Baitul Izzah* di langit dunia pada waktu Lailatul Qadar, yang kemudian diturunkan kepada kita secara berangsur sesuai sikon selama dua puluh tiga tahun lamanya._ *Bahkan bukan Al Qur'an saja yang diturunkan pada bulan Ramadhan, melainkan semua kitab suci Allah yang lain juga diturunkan pada bulan Ramadhan kepada para nabi sebelumnya*. 
Imam Ahmad meriwayatkan hadits Rasulullah  ﷺ dari Waailah Ibnul Asqa'  ra beliau bersabda:
أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مِنْ رَمَضَانَ ، وَاْلإِنْجِيْلُ لِثَلاَثََ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ ، وَأُنْزِلَ اْلقُرْآنُ  ِلأَرْبَعٍ وَعِشْرِيْنَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ .
_“Telah diturunkan lembaran-lembaran kitab suci Ibrahim di awal malam Ramadhan, Taurat pada enam Ramadhan, Injil pada tiga belas Ramadhan dan Al Qur’an pada dua puluh empat Ramadhan”._

Ibnu Katsir رحمه الله dalam tafsirnya berkata: Dalam hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra juga disebutkan:
اِنَّ الزَّبُوْرَ أُنْزِلَتْ لِثِنْتَيْ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ ، وَاْلإِنْجِيْلَ لِثَمَانِيْ عَشْرَةَ . والباقي كما تقدم . رواه ابن مردويه اهـ كلامه .
_“Sesungguhnya Zabur diturunkan pada tanggal dua belas Ramadhan. Injil pada tanggal delapan belas. Sedang sisa lainnya sebagaimana riwayat yang lalu”._ (HR Mardawayh).
*Kesimpulannya*: _Ramadhan adalah bulan Al Qur'an, karena Allah telah memilihnya sebagai bulan diturunkan-Nya Al Qur'an._ 
_Jibril as pun lazim datang berkunjung kepada Rasulullah ﷺ pada bulan Ramadhan, lalu bertadarus dengan beliau membaca Al Qur'an_ . 
Ibnu Abbas ra meriwayatkan hadits: 

كَانَ رَسُوْلُ الله صلى اللهُ عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ. وَكَانَ أَجْوَدَ مَايَكُوْنُ فِيْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ. وَكَانَ جِبْرِيْلُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ . فَلَرَسُوْلُ اللهِ ( حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ أَجْوَدُ مِنَ الرِّيْحِ اْلمُرْسَلَةِ (رواه البخاري ومسلم)
_“Rasulullah ﷺ adalah paling pemurahnya orang. Lebih pemurah lagi di bulan Ramadhan, yaitu ketika temui Jibril lalu bertadarus Al Qur’an bersama beliau. Jibril biasa menemui beliau setiap malam bulan Ramadhan, lalu bertadarus Al Qur'an bersama beliau. Sungguh Rasulullah ﷺ  ketika ditemui Jibril, amat cepat berderma, melebihi cepatnya angin lepas”_. (HR Bukhari dan Muslim).
_Kalau frekwensi semangat Rasulullah ﷺ ketika bersama Jibril as amat tinggi seperti itu, apakah tidak seharusnya kalau kita lebih bersemangat melebihi beliau! Utama sekali selama bulan Ramadhan dari pada bulan-bulan yang lain, mempelajari Al Qur'an, membaca, menghafalkan dan memperdalam kandungan hukum di dalamnya, yang halal dan yang haram. *Alangkah indahnya umat Muhammad yang senantiasa berkumpul di masjid-masjid selama  bulan Ramadhan yang penuh barokah ini. Mereka mempelajari Al Qur'an. Sebagian belajar membaca bertajwid. Ada pula mempelajari tafsir ayat-ayatnya. Sebagian lagi membaca dan merenungi serta menghayati bimbingan-bimbingan dan pelajaran yang terkandung di dalamnya.* _Pertemuan semacam ini merupakan sebuah indikasi tertuangnya limpahan kebajikan dan anugerah Allah swt_
Abu Hurayrah ra meriwayatkan hadits Rasulullah ﷺ beliau bersabda: 
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِيْ بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ تَعَالَى يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ فِيْمَا بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ اْلمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ.                            (رواه مسلم وأبوداود )
*“Tiadalah suatu kaum yang berkumpul _di suatu rumah dari antara rumah-rumah Allah (masjid)_ sembari mereka membaca dan saling mempelajari Kitabullah, melainkan dituangkan kepada mereka rasa ketenangan dan rahmat serta diliputi malaikat. Dan Allah menyebut-nyebut mereka ditengah-tengah makhluk yang disisi-Nya”*.       (HR Muslim dan Abu Dawud)
*Kandungan hadits ini berlaku secara umum bukan khusus untuk bulan Ramadhan, karena Ramadhan memang bulan melimpahnya pahala segala kebajikan!*
 Ilmu yang paling utama dipelajari oleh seseorang adalah Al Qur'an-ul Karim dan segala yang berhubungan dengan Al Qur'an, sesuai hadits Rasulullah      ﷺ dari Usman bin Affan ra:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (رواه البخاري ومسلم وأبوداود والترمذي والنسائي وابن ماجة وغيرهم)
_*“Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya”.*_
(HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah dan lainnya).
_Maka tidak boleh seseorang berkecil hati, merasa dirinya bukan seorang berpendidikan tinggi dan merasa kesulitan belajar Al Qur'an. Besar kecilnya pahala, sesuai sulit-gampangnya perbuatan. Sulit belajar Al Qur'an membuat pahala berlipat ganda dari pada yang biasa-biasa saja_. Begitu tegas Rasulullah ﷺ  dalam riwayat Aisyah ra:

اَلْمَاهِرُ بِاْلقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ اْلكِرَامِ اْلبَرَرَةِ. وَالَّذِيْ يَقْرَأُ اْلقُرْآنَ وَيَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ.
وفي رواية: وَالَّذِيْ يَقْرَأُهُ وَهُوَ يَشْتَدُّ عَلَيْهِ لَهُ أَجْرَانِ. (رواه البخاري ومسلم وأبو داود والترمذي والنسائي وابن ماجة)
*_“Orang yang pandai Al Qur’an, bersama para malaikat yang mulia lagi baik. Sedang yang membaca Al Qur’an bertatah-tatah karena merasa kesulitan, dia mendapatkan dua kali pahala”_*. 
Di dalam riwayat lain dikatakan: _*“Orang yang kesulitan membacanya, dia mendapatkan dua kali pahala”*_. 
(HR Bukhari, Muslim,Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai dan Ibnu Majah).

_Saudara-saudara yang budiman!_
*_Al Qur'anul Karim adalah sebuah kitab suci, di dalamnya sarat dengan peringatan-peringatan yang membuat batu keras menjadi lunak_*. Begitulah Allah swt menegas-kannya: 
لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا اْلقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللهِ . وَتِلْكَ اْلأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ  
(الحشر: 21)
*“Kalau sekiranya Kami turunkan Al Qur’an ini kepada gunung, pasti kamu melihatnya tunduk terpecah-pecah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir”*.                         (QS. Al Hasyr,59: 21)
Al Qur'an juga di dalamnya mengandung banyak petunjuk dan bimbingan, hikmah dan kebenaran, menghantar umat manusia kepada kebaikan, menyelamatkan mereka dari segala kejahatan. 
Allah swt berfirman:
إِنَّ هَذَا اْلقُرْآنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ اْلمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيْرًا    (الإسراء:9)
*“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mu'min yang mengerjakan amal shalih, bahwa bagi mereka pahala yang besar”*   (QS. Al Isra,17: 9)
_Al Qur'an juga banyak mengandung anjuran ber-akhlak mulia dan peringatan untuk menjauhi perangai jelek, agar umat manusia dapat menduduki kedudukan mulia di mata sesama manusia itu sendiri apabila berperilaku akhlak Qur'ani_. 
Allah swt berfirman:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَ شِفَاءٌ لِمَا فِيْ الصُّدُوْرِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ             (يونس: 57)
_“Hai manusia! Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”_ (QS.Yunus,10:10)
وَنُنَزِّلُ مِنَ اْلقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ (الإسراء :82)
“Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al Isra,17: 82)
_*Suatu hal yang perlu direnungi adalah, membaca Al Qur'an bukanlah sekedar dibaca begitu saja walau hal itu memang sudah mendapat pahala dari Allah. Tapi lebih dari itu, membaca Al Qur'an dituntut pula untuk direnungi dan dihayati keindahan untaiannya, diresapi peringatannya, diikuti perintahnya, dijauhi larangan-Nya.Tujuan anjuran mempelajari Al Qur'an adalah untuk mengetahui petunjuk-petunjuknya, bimbingannya, kewajiban yang wajib dijalankan dan hukum yang membedakan antara yang halal dan yang haram.*_ 
Allah swt berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيُدَبِّرُوْا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو اْلأَلْبَابِ      (ص: 29)
_“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran bisa mendapat pelajaran”._        (QS. Shaad,38: 29)
Maka *_tidaklah sempurna_* membaca Al Qur'an tanpa perhatian dan penghayatan, atau mengulang-ulang kalimatnya _*tanpa direnungi dan diambil pelajaran dari padanya*_. 

Begitulah Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ra, bahwa pernah seorang laki-laki berkata kepadanya: *Semalam saya membaca utuh surat Al Mufashshal semuanya*. Abdullah berkata: *_Kamu baca dengan cepat tanpa dihayati, seperti membaca syair_*?!
Dalam membaca Al Qur'an hendaklah membiasakan diri membaca dengan penuh perhatian, sehingga Al Qur'an dapat membekas di dalam hati dan memberi dampak positif melalui bimbingan-bimbingan Al Qur'an yang dibaca. _*Membaca bukan sekedar ingin cepat selesai sampai akhir surat atau juz atau ingin cepat khatam*_. 
Allah mengingatkan hal ini:
وَرَتِّلِ اْلقُرْآنَ تَرْتِيْلاً         (المزمل: 3)
“Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan”  (QS. Al Muzzammil,73: 3)

*Maksudnya*: Bacalah Al Qur’an itu dengan jelas yang sejelas-jelasnya perlahan-lahan. 
Dalam ayat lain Allah berfirman:
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْـزِيْلاً   (الإسراء: 106)
_“Dan Al Qur’an itu telah Kami turunkan dengan ber-angsur-angsur agar kamu membacanya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian”_.    (QS. Al Isra,17: 106)
*Maksudnya:* 
*_Al Qur'an agar dibacakan kepada orang lain dengan perlahan dan penuh penghayatan_*.

_Suatu hal yang aneh dan luar biasa, petunjuk Al Qur'an dapat dicapai oleh siapapun yang membaca, walau tingkat pendidikannya serendah apapun._

_Bimbingannya tak terhalang untuk siapapun yang mendengarkan dan meperhatikannya, walau dia seorang ummi, tidak tahu baca tulis._
 *Setiap orang berbeda-beda medapatkan manfaat dari petunjuk dan bimbingan Al Quran, sesuai dengan kesiapan masing-masing untuk menimbanya.* *_Hati setiap orang berbeda_*:
_Ada yang jernih ada pula yang lebih jenrih._ 
_Ada yang peka dan ada pula yang lebih peka._ 
_*Namun semua itu pasti mendapat manfaat dalam membaca dan mempelajari Al Qur'an, sehingga iman mereka semakin bertambah.*_
Allah swt berfirman:
وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْـهُمْ إِيْمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ   (الأنفال: 2)
_“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”_.        (QS. Al Anfal, 8: 2)    
اَللَّهُمَّ اجْعَلِ اْلقُرْآنَ اْلكَرِيْمَ رَبِيْعَ قُلُوْبِنَا وَنَوِّرْ صُدُوْرَنَا وَشِفَاءَ أَحْزَانِنَا وَذَهَابَ غُمُوْمِنَا وَهُمُوْمِنَا. اَللَّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نُسِّيْنَا وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا وَارْزُقْنَا تِلاَوَتَهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِيْ يُرْضِيْكَ عَنَّا وَاجْعَلْهُ شَافِعًا لَنَا وَحُجَّةً عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . 
_*Wahai Allah, jadikanlah Al Qur’an yang agung ini kesenangan hati kami, cahaya dada kami, obat pelipur duka kami, pelepas kesusahan dan kesedihan kami. Wahai Allah, ingatkanlah yang kami lupakan dari padanya. Ajarkanlah yang tidak kami ketahui dari padanya. Anugerahkanlah kepada kami membacanya sesuai bacaan yang Engkau senangi. Jadikanlah Al Qur'an ini syafaat dan hujah pembela kami di sisi Engkau. Wahai Dzat yang paling pemurahnya segala pemurah*._ 
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ سَيِّدنَِا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ 
الْعَالَمين.

Oleh : KH. AHMAD  SJINQITHY DJAMALUDIN

No comments:

Post a Comment