Indonesiaku

Semoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..AamiinSemoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..Aamiin

Thursday, 23 June 2016

KULTUM RAMADHAN MALAM KEDELAPAN BELAS

*KULTUM MALAM KEDELAPAN BELAS*

ِبسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ َأصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. 
Malam ini kita telah sampai kepada Kultum Ramadhan Kedelapan belas, sekaligus pada malam Kedelapan belas pula. Semoga Allah senantiasa mengabulkan puasa dan amal ibadah lain kita semua. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa.
Saudara-saudara! 
Pada Kultum yang lalu telah kita bahas tentang Perang Badar. 
*Perang Badar disebut Ghazwatul Furqan atau Perang Pemisah* yaitu: 
_1.Pemisah antara perkara hak dan batil._ 
_2.Pemisah antara dua masa kehidupan dakwah Islamiyah, yaitu:_ 
_*Masa lemah dizalimi, sangat memperihatinkan karena pemeluk Islam masih sedikit, dan*_ 
_*Masa kuat jaya perkasa.*_
_3.Perang Badar merupakan pemisah kaum beriman dan kafir, baik di dunia atau di akhirat._ 
_*Bukti bahwa kaum beriman dan kafir di dunia sudah terpisah adalah, banyaknya perajurit di medan perang yang masih dalam pertalian darah antara kaum muslimin dan kaum musyrikin. Tapi hati mereka terpisah, sehingga tidak dapat dipertemukan antara iman dan kufur*. Maka dalam hati seorang mumin tak ada rasa kasih sayang dan kelemahlembutan terhadap orang kafir musuh._ Terbukti, Thabrani dengan Isnad Jayyid, Bayhaqi dan Al Hakim meriwayatkan, bahwa: _*Abu Ubaydah bin Jarrah ra membunuh ayahnya yang kafir. Abu Hudzayfah ra menantang perang tanding dengan Utbah bin Rabi`ah ayahnya.*_ Begitulah riwayat Al Hakim dan Bayhaqi. 
_Ketika Mush`ab bin Umayr ra melihat Abu Aziz saudara kandungnya yang menjadi tawanan Badar, ia berkata kepada seorang shahabat yang menawannya:_ _Ikatlah Abu Aziz itu, karena ibunya seorang kaya raya. Boleh jadi ibunya dapat menebus dia kepada anda._ _Mendengar itu, Abu Aziz berkata kepada Mush`ab: Begitukah tindakanmu kepadaku padahal aku saudaramu?_ _Jawab Mush`ab: Saat ini kamu bukan saudaraku. Tapi kaum beriman itulah, saat ini saudara-saudaraku._ 
_Di akhirat mereka berpisah juga, karena orang beriman ke surga yang luasnya seluas tujuh langit dan bumi, sedang orang kafir ke neraka dengan azab yang pedih, kepala mereka dituangkan air panas mendidih._
هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوْا فِي رَبِّهِمْ . فاَلَّذِيْنَ كَفَرُوْا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ ناَرٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُؤُوْسِهِمُ اْلحَمِيْمُ. يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُوْنِهِمْ وَالجلُوُْدُ . وَلهَمُْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيْدٍ . كُلَّمَا أَرَادُوْا أَنْ يَخْرُجُوْا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيْدُوا فِيْهَا وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ  (الحج : 19 – 22)
_“Inilah dua golongan (golongan mu’min dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancurluluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit mereka. Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, nescaya mereka dikembalikan ke dalamnya, (kepada  mereka dikatakan) : Rasailah azab yang membakar ini._( Al-Hajj 19-22)
*Setelah kita pelajari dari sejarah, ternyata perang Badar banyak mengandung pelajaran bagi kita. Antara lain, bahwa kaum muslimin pada mulanya sekedar hendak pergi berombongan dari Madinah tanpa bermaksud untuk berperang besar-besaran. Tapi Allah berkehendak lain. Mereka bermaksud untuk men-dapatkan sedikit harta rampasan perang, sedang Allah hendak memberi mereka kekuatan dan kemuliaan di dunia dan di akhirat, di samping keuntungan besar melalui harta rampasan perang yang melimpah. Allah hendak menjelaskan bahwa perkara hak adalah perkara hak, dan yang batil itu batil. Allah menginginkan panji-panji Islam berkibar menjulang tinggi dengan penuh keperkasaan dan kewibawaan, sehingga panji-panji kekufuran, kemusyrikan dan kezhaliman terjungkir balik dan terkapar. Allah menginginkan peristiwa Badar menjadi sebuah fenomena yang penuh pelajaran. Bagaimana Allah membela perkara hak dan orang hak, walaupun mereka dalam jumlah kecil dan persiapan sedikit untuk berperang. Bagaimana pula perkara batil dan para pembelanya, walapun mereka dalam jumlah dan persiapan yang sangat besar. Dengan matang mereka telah mempersiapkan diri untuk bertempur melawan perkara hak. Tapi mereka tetap tidak akan mampu melawan kekuasaan Allah seperti pada peristiwa perang Badar ini. Bagaimana Allah membela para kekasih-Nya yang taat, walau pada lahirnya untuk menang melawan kaum kafir yang jauh lebih besar dan matang itu sangat jauh dalam pertimbangan akal manusia. Kekuasaan Allah tak dapat diukur oleh sarana, sebab kekuasaan Allah jauh di atas segala sarana. Hatta sarana bantuan malaikatpun, hanya sekedar membuat orang-orang mu’min percaya diri dan tenteram hati. Tegasnya, kemenangan hanya dari sisi Allah awj*. 
Allah awj berfirman:
إِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ مُرْدِفِيْنَ . وَمَا جَعَلَهُ اللهُ إِلاَّ بُشْرَى وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوْبُكُمْ وَمَا النَّصْرُ إِلاَّ مِنْ عِنْدِ اللهِ . إِِنَّ اللهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ                                       (الأنفال : 9 – 10 )
_“Ingatlah, ketika kamu memohon  pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu. Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut. Dan Allah tidak menjadikannya me-ngirimkan bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana_.(QS. Al Anfal, 8: 9-10)
*Maka di balik pasukan kaum muslimin, kekuasaan Allah jualah yang mengatur pertempuran ini. Allah telah mengatur, kaum muslimin dipertemukan dengan kaum musyrikin di suatu tempat tanpa sengaja. Andaikan mereka melakukan sebuah perjanjian sebelumnya, belum tentu mereka berpapasan di Badar dalam satu waktu.* Begitulah tegas Allah awj:
إِذْ أَنْتُمْ بِالعُدْوَةِ الدُنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ القُصْوَى وَالرَّكْبُ أَسْفَلَ مِنْكُمْ. وَلَوْ تَوَاعَدْتُمْ لاَخْتَلَفْتُمْ فِي الْمِيْعَادِ وَلَكِنْ لِيَقْضِيَ اللهُ أَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلاً لِيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْ بَيِّنَةٍ وَيَحْيَى مَنْ حَيَّ عَنْ بَيِّنَةٍ . وإنّ اللهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌ .   (الأنفال : 42)
_"Yaitu, ketika k ﷺ amu berada di pinggir lembah yang dekat (dari Madinah), dan mereka (pasukan Quraisy) berada di pinggir lembah yang jauh (dari Madinah) sedang kafilah (Abu Sufyan) itu berada di bawah kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan untuk menentukan hari pertempuran, pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi Allah mempertemukan dua pasukan itu, agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata, dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata pula. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"_     (QS. Al Anfal, 8:42)
_Allahعزوجل memikat kedua belah pihak agar mereka bersemangat menghadapi pertempuran dengan hati senang._ Ditegaskan-Nya hal ini dalam firman-Nya:
إِذْ يُرِيْكُمُ اللهُ فِيْ مَنَامِكَ قَلِيْلاً وَلَوْ أَرَاكُمْ كثَِيْرًا لَفَشِلْتُمْ وَلَتَنَازَعْتُمْ فِي اْلأمْرِ وَلَكِنَّ اللهَ سَلَّمَ . إِنَّهُ عَلِيْمٌ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ . وَإِذْ يُرِيْكُمُوْهُمْ إِذِ الْتَقَيْتُمْ فِي أَعْيُنِكُمْ قَلِيْلاً ويُقَلِّلُكُمْ فِيْ أَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللهُ أَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلاً وَإِلىَ اللهِ تُرْجَعُ الأُمُوْرُ . ( الأنفال : 43 –44 )
_“Yaitu ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu berjumlah sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepada kamu berjumlah banyak, tentu saja kamu menjadi gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu._ _Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati_.
_Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kamu sekalian, ketika kamu berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada penglihatan matamu dan kamu ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada penglihatan mata mereka, karena Allah hendak melakukan sesuatu urusan yang mesti dilaksanakan. Dan hanya kepada Allahlah dikembalikan segala urusan._
(QS. Al Anfal, 8: 43-44)
_Demi kemaslahatan umat Islam, maka kekuasaan Allah mencampuri urusan ini. Didatangkanlah jalan keluar untuk memecahkan segala masalah di dalamnya. Tiba-tiba rasa gentar dan resah ketika menghadapi pasukan besar menjadi musnah, dengan jalan mereka dibuat terlena sejenak oleh Allah, sehingga setelah bangun menjadi segar bugar kembali, penuh tenteram, dan semangat yang berkobar. Demikian pula yang haus, yang junub dan yang kendaraannya tidak kuat berdiri kehausan, mereka disembuhkan dan diberi jalan keluar dengan diturunkan-Nya hujan bersih. Maka yang haus dapat minum, yang junub dapat mandi dan kendaraan mereka dapat tegak menjadi kuat kembali._ Begitulah firman Allah awj:
إِذْ يُغَشِّيْكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لِّيُطَهِّرَكُمْ بِهِ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَى قلُوُبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الأَقْدَامَ   (الأنفال : 11)
_“Ingatlah ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman dari pada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kakimu._    (QS. Al Anfal, 8: 11)
_Betapa pentingnya umat Islam merenungi peristiwa besar seperti perang Badar yang penuh pelajaran dan peringatan ini, sampai mereka benar-benar yakin, beriman dan tunduk bahwa kemenangan itu datangnya dari Allah semata. Demikian pula, besar bagaimanapun jumlah dan kekuatan musuh, semuanya tetap tidak akan mampu mengalahkan orang-orang mumin, selama mereka disertai keperkasaan Allah._
Allah berfirman:
إِنْ تَسْتَفْتِحُوْا فَقَدْ جَاءَكُمُ الْفَتْحُ وَإِنِ انْتَهَوْا فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَإِنْ تَعُوْدُوْا نَعُدْ وَلَنْ تُغْنِيَ عَنْكُمْ فِئَتُكُمْ شَيْئاً وَلَوْ كَثُرَتْ وَأَنَّ اللهَ مَعَ المُؤْمِنِيْنَ  (الأنفال : 19) 
_“Jika kamu orang-orang musyrikin mencari keputusan, maka telah datang keputusan kepadamu; dan jika kamu berhenti (dari memusuhi rasul), maka itulah yang lebih baik bagi kamu. Dan jika kamu kembali, niscaya Kami kembali pula (memberi pertolongan kepada rasul). Dan angkatan perangmu sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sesuatu bahayapun  biarpun dia banyak. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang beriman_. (QS. Al Anfal, 8: 19)
_Betapa pentingnya pula umat Islam merenungi peristiwa besar seperti perang Badar yang penuh pelajaran dan peringatan ini, sampai mereka mencapai tujuan untuk meraih kemenangan kepada musuh Allah. Sehingga mereka tahu bahwa apapun tak akan ada pengaruh sedikitpun tanpa pertolongan Allah. Hasilnya, mereka tidak akan merasa gentar sedikitpun menghadapi musuh Allah_. *Sebenarnya, kapan saja untuk meraih kemenangan dengan mudah, umat Islam perlu memperhatikan doktrin yang telah Allah tuangkan dalam surat Al Anfal pasca perang Badar, yaitu:*
يَاأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوا إِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوْا اللهَ كَثِيْرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ . وَأَطِيْعُوْا اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَلاَتَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْا إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ . وَلاَتَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَالنَّاسِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ وَاللهُ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحيط. (الأنفال : 45 – 47)
_“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan musuh, maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah nama Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya (pamer) kepada manusia serta menghalangi orang dari jalan Allah. Dan ilmu Allah meliputi apa yang mereka kerjakan._         (QS. Al Anfal, 8: 45 –47)
Allah عز وجل juga berfirman:
وَأَعِدُّوْا لَهُمْ مَااسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهِ عَدُوَّ اللهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْ لاَتَعْلَمُوْنَهُمْ . اَللهُ يَعْلَمُهُمْ (الأنفال: 60)
_“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat  untuk berperang yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya._(QS. Al Anfal, 8: 60)
*Inilah syarat-syarat untuk meraih kemenangan yang tertuang di dalam QS. Al Anfal. Adakah di antara syarat-syarat ini yang tidak mampu dilakukan oleh kaum muslimin? Demi Allah,  tidak ada hal yang tidak mampu dilakukan oleh seseorang, apabila dia benar-benar bertekad dan lebih mencintai akhirat dari pada dunia, dan tahu bahwa jihad fi sabilillah merupakan suatu kemuliaan bagi siapa saja yang menerjuninya. Apakah dia manusia atau malaikat. Begitulah tegas hadits Muadz bin Rifa`ah bin Rafi' Az Zuraqi dari ayahnya. Bahwa ayahnya salah seorang peserta perang Badar berkata: Jibril datang berkata kepada Nabi ﷺ : Bagaimana para peserta perang Badar? Jawab  beliau kurang lebih: Mereka tergolong muslimin pilihan. Kata Jibril: Begitu pula malaikat yang ikut perang Badar*. 
(HR. Bukhari dalam Shahihnya)   

وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ سَيِّدنَِا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Oleh : KH. AHMAD  SJINQITHY DJAMALUDIN

No comments:

Post a Comment