Indonesiaku

Semoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..AamiinSemoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..Aamiin

Thursday, 23 June 2016

KULTUM RAMADHAN MALAM KESEMBILAN BELAS

*ULTUM MALAM KESEMBILAN BELAS*

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ َأصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. 
Malam ini kita telah sampai kepada Kultum Ramadhan Kesembilan belas, sekaligus pada malam Kesembilan belas pula. Semoga Allah senantiasa me-ngabulkan puasa dan amal ibadah lain kita semua. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do`a.
Saudara-saudara! 
_Bulan Ramadhan adalah bulan yang sarat dengan kebaikan, maghfirah dan rahmat. Kebaikan dan maghfirah itu adalah do'a. Dengan do'a rahmat Allah bisa tertuang penuh. Dengan do'a bencana yang melanda bisa terlepas dan tertolak. Dengan do'a pula semua keinginan bisa tercapai. Dengan do'a kesalahan-kesalahan bisa diampuni. Dan dengan do'a seseorang bisa masuk surga. Do’a sebagian di antara ibadah terbaik. Berdo’a dengan penuh kerendahan hati adalah salah satu di antara cara pendekatan diri terbaik kepada Allah.*_ Nu’man bin Basyir ra meriwayatkan hadits, Rasulullah ﷺ bersabda: 
الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ (رواه الإمام أحمد وأصحاب السنن الأربعة. وقال الترمذي: حسن صحيح . وابن حبان والحاكم وصححه)
_*“Do’a itulah ibadah”.*_ 
(HR. Imam Ahmad,  Ashhabus Sunan yang empat Ibnu Hibban dan Al Hakim. Kata Tirmidzi: Hasan Shahih.  Al Hakim menyatakannya Shahih).
Ath Thayyibi berkata: Ungkapan dalam hadits ini, Rasulullah ﷺ memakai *Dhamir Munfashil (هُوَ) dan Huruf Al - Definite Article* pada kata-kata (العِبَادَةُ)dengan *tujuan Hashr*, _*yaitu dalam pengertian, bahwa do’a itu tak lain hanya ibadah.*_
Selain At Thayyibi berkata:  do’a itu sebagian di antara ibadah vital._ 
Hadits ini seperti bentuk ungkapan hadits: 
(الْحَجُّ عَرَفَةُ) رواه الترمذي وابن ماجه وأحمد وغيرهم عن عبد الرحمن بن يعمر رضي الله عنه 
_*“Haji itu Arafah".*_ 
Maksudnya,_ _Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling vital. (Pen.)._
*Do’a dan puasa mempunyai hubungan yang sangat kuat, sebab itu orang berpuasa do’anya mustajab sampai ia berbuka puasa.* 
Abu Hurayrah ra meriwayatkan hadits, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: 
ثَلاَثَةٌ لاَتُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ : الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَالإِمَامُ العَادِلُ، وَدَعْوَةُ المَظْلُوْمِ   (رواه ابن ماجة وابن خزيمة وابن حبان في صحيحيهما)
*“Tiga golongan do’a mereka tidak ditolak, yaitu:*    
_1. Orang bepuasa sampai berbuka._ _2.Pemimpin yang adil, dan_ 
_3. Do’a orang teraniaya”_. 
(HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaymah dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih mereka).
Dalam hadits riwayat Al Bazzar berbunyi:
ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللهِ أَنْ لاَ يَرُدَّ لَهُمْ دَعْوَةً : اَلصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، والمَظْلُوْمُ حَتَّى يَنْتَصِرَ، وَالمُساَفِرُ حَتَّى يَرْجِعَ 
_“Tiga golongan, menjadi kewajiban Allah untuk tidak menolak satu do’apun bagi mereka, yaitu:_ 
_*1. Orang berpuasa sampai berbuka.*_ 
_*2. Orang teraniaya sampai membela diri, dan*_ 
_*3. Musafir sampai pulang”.*_
Abu Hurayrah ra meriwayatkan hadits, Nabi ﷺ bersabda:
الصَّائِمُ لاَتُرَدُّ دَعْوَتُهُ                               (رواه الترمذي وقال: حسن)
_*“Orang berpuasa, do’anya tidak ditolak”*_
(HR. Tirmidzi. Kata dia : Hasan)
_Maka pada hari-hari berpuasa ini, bagi kita merupakan suatu kesempatan besar meningkatkan kwantitas dan kwalitas doa, selagi dalam jaminan Allah untuk dikabulkan dalam masa-masa penempaan ketaqwaan bulan Ramadhan. Inilah peluang besar bagi setiap orang Islam untuk berdoa kebaikan dunia dan akhirat. Allah Maha Pemurah. Kemurahan Allah tak terhingga. Allah memberi permintaan hamba-hamba-Nya. Pemberian Allah tak terbatas oleh bilangan._ Sebagaimana terungkap dalam hadits Qudsi riwayat Abu Dzar ra, Rasulullah ﷺ bersabda, bahwa Allah عز وجل berfirman::
يَاعِبَادِيْ لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوْا فِيْ صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِيْ فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ ، مَانَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِيْ إِلاَّ كَمَايَنْقُصُ المِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ البَحْرَ                                        (رواه مسلم)
_*“Hai para hamba-Ku, andaikan kamu dari zaman awal sampai akhir, baik manusia atau jin berdiri di suatu dataran luas kemudian meminta kepada-Ku, lalu Kuberi setiap permintaanmu, maka yang demikian tidak akan mengurangi apa yang ada pada-Ku, kecuali seperti basahnya ujung jarum yang  dimasukkan ke dalam lautan.*_(HR. Muslim)
Di awal-awal hadits ini disebutkan:
يَاعِبَادِيْ كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُوْنِيْ أَهْدِكُمْ، يَاعِبَادِيْ كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُوْنِيْ أُطْعِمْكُمْ، يَاعِبَادِيْ كُلُّكُمْ عَارٍ إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُوْنِيْ أَكْسُكُمْ 
_“Hai para hamba-Ku, masing-masing kamu tersesat, kecuali yang Kuberi petunjuk. Maka, mohonlah petunjuk kepada-Ku, Kuberimu petunjuk. Hai para hamba-Ku, masing-masing kamu lapar. Maka, mohonlah makan kepada-Ku, Kuberimu makan. Hai para hamba-Ku, masing-masing kamu telanjang. Maka, mohonlah pakaian kepada-Ku, Kuberimu pakaian”._
_Boleh jadi saudara  saudara bertanya-tanya!_
_*Seringkali di antara kita berdo'a dan berdo`a, namun sampai saat ini jawabannya pun tak kunjung tiba dari Allah?*_
*Jawaban dari pertanyaan ini,*  Abu Said Al Khudri ra meriwayatkan, bahawa Rasulullah ﷺ bersabda:
مَامِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُوْ بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيْهَا إِثْمٌ وَلاَقَطِيْعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ: إِمَّا أَنْ يُعَجِّلَ لَهُ دَعْوَتَهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَ لَهُ فِيْ الآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ مِثْلَهَا، قَالُوْا: إِذًا نُكْثِرَ، قَالَ: اللهُ أَكْثَرُ . (رواه الإمام أحمد والبزار وأبو يعلى بأسانيد جيدة والحاكم وقال: صحيح الإسناد)
_“Tiadalah seorang muslim, berdo’a dengan suatu do’a yang tidak mengandung do’a atau pemutusan tali persaudaraan, melainkan Allah memberinya satu di antara tiga hal, yaitu:_
 _1. Allah percepat buah doanya._
 _2. Allah simpan untuk dia di akhirat, dan_
 _3. Allah selamatkan dia dari kejahatan, sepadan dengan do`anya. Shahabat berkata: Kalau begitu kita perbanyak saja berdoa. Tegas beliau: Allah lebih banyak mengabulkannya_
(HR. Imam Ahmad, Bazzar, Abu Yala dengan sanad-sanad Jayyid, dan Hakim. Kata Hakim: Hadits Shahihul Isnad). 
Ubadah bin Shamit ra menuturkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
مَاعَلَى الأَرْضِ مُسْلِمٌ يَدْعُوْ اللهَ تَعَالَى بِدَعْوَةٍ إِلاَّ آتَاهُ اللهُ إِيَّاهَا أَوْصُرِفَ عَنْهُ مِنَ السّوُءِ  مِثْلَهَا، مَالَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْقَطِيْعَةِ رَحِمٍ . فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ القَوْمِ: إِذًا نُكْثِرَ، قَالَ: اللهُ أَكْثَرُ،       (رواه الترمذي وقال: حديث حسن صحيح)
_“Tiadalah di atas bumi seorang muslim berdo’a dengan suatu do’a, melainkan Allah memberikannya, atau diselamatkan-Nya dari kejahatan sepadan dengan do’anya, selagi dia tidak berdo’a dosa atau pemutusan tali persaudaraan. Berkata seorang di antara shahabat: _Kalau begitu, kita perbanyak berdo`a. Tegas beliau: _Allah lebih banyak mengabulkan._ 
(HR. Tirmidzi. Kata dia: Hadits Hasan Shahih)
*Beberapa Sebab Doa Tidak diterima, antara lain:* 
_*Suka makan barang haram_
_*Tenggelam dalam kemaksiatan_
_*Cenderung kepada kesesatan_
_*Ngotot dalam kesesatan_
_*Kalau berdo'a hanya ketika ditimpa kesedihan.Lepas itu kembali melakukan maksiat dan lupa kepada Tuhannya_
*Semua ini tertuang dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah ﷺ antara lain:*
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَيَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا0(الحديث) 
وفيه: ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلىَ السَّمَاءِ، يَارَبِّ رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ .     (رواه مسلم)
Dari Abu Hurayrah ra Rasulullah ﷺ pernah bersabda: _“Sesungguhnya Allah Bagus, tidak menerima kecuali yang bagus. Selanjutnya dalam hadits ini diterangkan: Kemudian beliau menyebutkan seorang yang lama bepergian, rambutnya kusut berdebu, berdo`a menadahkan kedua tangannya ke langit, berkata: Hai Tuhanku! Hai Tuhanku! Tapi makan dan minumnya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan yang haram. Kapan do`anya dikabulkan untuk dia?!”_   (HR. Muslim)
وَإِذَا مَسَّ الإِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِماً. فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَى ضُرٍّ مَسَّهُ, كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِيْنَ مَاكَانُوْا يَعْمَلُوْن(يونس: 12)
_“Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdo`a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu dari padanya, dia kembali melalui jalannya yang sesat, seolah-olah dia tidak pernah berdo`a kepada Kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan_.
(QS.Yunus,10: 12)
_*Beberapa faktor do`a mudah diterima Allah:-*
_1-Berusaha keras untuk tidak makan kecuali yang halal_
_2-Berusaha keras untuk tidak meneruskan perbuatan maksiat_
_3-Berdo`a dengan penuh adab dan sopan, antara lain_:
*Berdo`a dengan penuh kerendahan hati (tadharru`)*
*Berdo`a dengan suara lemah lembut*
*Berdo`a dengan penuh khusyu*
*Berdo`a dengan penuh keikhlasan tidak riya atau pamer*
*Berdo'a tidak berlebih-lebihan.* 
_seperti do`a yang dilarang Islam dengan berteriak-teriak dalam berdo`a_ 
_Memohon agar mendapatkan kedudukan nabi_ 
_Mohon sesuatu yang mustahil_ 
_Mohon suatu perkara maksiat_ 
_Memilih dan m engutamakan do`a-do`a bersajak dan berpantun di luar Kitabullah dan Sunnah yang terdapat di lembaran-lembaran kertas atau buku tak bersumber, ketimbang do`a-do`a dari Rasulullah ﷺ . Semua itu membuat do`a tidak dikabukan Allah._ 
*Begitulah menurut Al Qurthubi dalam tafsirnya.*
والله أعلم بالصواب
_Di antara adab berdo`a juga, memilih waktu-waktu utama. Seperti pada sepertiga malam akhir setiap malam, setelah shalat fardhu, dan sesudah adzan sebelum iqamah._
_Tekun berdoa dan istiqamah._
*Semua ini tertuang dalam sabda Rasulullah  ﷺ antara lain:*
1. Abu Hurayrah ra meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ  bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُوْلُ: مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِيْبَ لَهُ ، مَنْ يَسْأَلُنِيْ فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ   (رواه البخاري ومسلم)
_Tuhan kita setiap malam turun ke langit dunia ketika tinggal sepertiga malam akhir, lalu berseru: “Barangsiapa berdo’a kepada-Ku, maka Ku-terima do’anya. Barangsiapa meminta kepada-Ku, Ku-beri permintaannya. Barangsiapa mohon ampun kepada-Ku, Ku-ampuni untuk dia”._ (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Abu Umamah ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah ﷺ pernah ditanya:
يَارَسُوْلَ اللهِ، أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ؟ قَالَ:جَوْفَ اللَّيْلِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ المَكْتُوْبَةِ                           (رواه الترمذي  وقال: حديث حسن)
_“Hai Rasulullah, do’a mana yang paling didengarkan Allah?”. Beliau menjawab: “Di tengah malam dan setelah shalat-shalat fardhu”_. 
(HR. Timidzi. Kata dia: Hadits Hasan)
3. Anas bin Malik ra berkata, bahwa Rasulullah ﷺ  bersabda:
الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَذَانِ  وَالإِقَامَةِ لاَيُرَدُّ  (رواه أبو داود والنسائي والترمذي وحسنه وابن حبان والحاكم)
_*“Do’a antara adzan dan iqamah tidak ditolak”.*_ 
(HR. Abu Dawud, Nasaai, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim. Tirmidzi berkata: Hadits Hasan)
4. Abu Hurayrah ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah   ﷺ bersabda:
يُسْتَجَابُ ِلأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُوْلُ: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِيْ (رواه البخاري ومسلم)
_“Akan dikabulkan do’a seseorang di antara kamu, selagi tidak tergesa-gesa berkata: “Aku telah berdo’a, namun belum juga dikabulkan untukku._ 
(HR. Bukhari dan Muslim).
_Do`a yang paling utama, paling universal, paling banyak kebaikan dan barokahnya dan paling selamat dari ketentuan larangan berlebih-lebihan dalam berdoa, adalah do`a-do`a dalam Al Quranul Karim dan Sunnah Rasulullah ﷺ ._ 
*Di atas dari itu semua, adalah do'a yang paling sering diucapkan Nabi ﷺ , sebagaimana riwayat Anas bin Malik ra, yaitu:*
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (رواه البخاري ومسلم)
_“Hai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat. Dan selamatkanlah kami dari siksa api neraka”._          (HR. Bukhari dan Muslim).
*Kata Ibnu Katsir dalam Tafsirnya:* _Do’a ini meliput segala kebaikan di dunia dan menolak segala kejahatan._
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ سَيِّدنَِا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

No comments:

Post a Comment