Indonesiaku

Semoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..AamiinSemoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..Aamiin

Thursday, 16 February 2017

JALAN MENUJU SYURGA KE-70

JALAN MENUJU SYURGA KE-70
الحلم والصفح وكظم الغيظ
SANTUN,LAPANG DADA DAN MENAHAN AMARAH

Firman Allah swt:


الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ [آل عمران : 134


Mereka itu (Al Muttaqiiin) yaitu
Orang-orang yang suka menafkahkan harta mereka di waktu senang dan juga di waktu susah (kesulitan).
Orang-orang yang menahan amarah, dan...
Orang-orang yang suka memaafkan kesalahan orang-orang.
Dan Allah mencintai orang-orang yang berprilaku baik. (QS Ali Imran:134)

EMPAT SIFAT ORANG BERTAQWA DALAM AYAT INI:


قوله تعالى :
1- الذين ينفقون في السراء والضراء

Orang-orang yg menafkahkan hartanya di waktu senang (lapang) dan di waktu susah (kesulitan)


2- والكاظمين الغيظ
Orang yang menahan rasa amarahnya.

 وكظم الغيظ رده في الجوف ; يقال : كظم غيظه أي سكت عليه ولم يظهره مع قدرته على إيقاعه بعدوه

والغيظ أصل الغضب ، وكثيرا ما يتلازمان لكن فرقان ما بينهما ، أن الغيظ لا يظهر على الجوارح ، بخلاف الغضب فإنه يظهر في الجوارح مع فعل ما ولا بد ; ولهذا جاء إسناد الغضب إلى الله تعالى إذ هو عبارة عن أفعاله في المغضوب عليهم . وقد فسر بعض الناس الغيظ بالغضب ; وليس بجيد ، والله أعلم 
Dalam ayat ini kata(الغيظ) bukan kata (الغضب)
Dua kata ini berbeda arti. Itulah kekayaan bahasa Arab yg ditetapkan sebagai bahasa terkaya di dunia.
(الغيظ)
artinya amarah (yg tersimpan) dlm hati yg lazim disebut juga JENGKEL.
Apabila sudah diwujudkan dengan sebuah action maka disebut (الغضب)marah atau murka. Jadi awal dari الغضب adalah الغيظ.
Maka amat terpujilah orang yg tdk menampakkan kejengkelannya bahkan tdk mau jengkel tapi langsung memaafkannya.
Sebagaimana sifat berikut ini.
Hasil gambar untuk gambar memaafkan kesalahan orang

3- والعافين عن الناس
Orang yang memaafkan kesalahan orang lain
sebelumnya.
قوله تعالى : والعافين عن الناس العفو عن الناس أجل ضروب فعل الخير ; حيث يجوز للإنسان أن يعفو وحيث يتجه حقه . وكل من استحق عقوبة فتركت له فقد عفي عنه .
Memaafkan kesalahan orang-orang adalah sebagian di antara paling agungnya amal kebajikan, seperti menggugurkan hak sampai memaafkan seseorang yg wajib dihukum karena merampas haknya.


Pernah Maimun bin Mihran ketika sedang bersama banyak tamunya, maka budaknya datang membawa semangkok kuah panas untuk suguhan para tamu. Ternyata kaki Si Budak kesandung di dekat Maimun majikannya sehingga kuah panas itu tertumpah ke majikan.Marahlah Maimun dan Si Budak mau dipukulnya.


Melihat itu, Si Budak berkata: Tuanku! Sudilah kiranya Tuanku mengamalkan firman Allah (والكاظمين الغيظ)
Kata Maimun: Ya. Baiklah. Aku praktekkan hal itu.
Lalu kata Si Budak: Praktekkan juga kalimat sesudahnya yaitu: (والعافين عن الناس)
Jawab Maimun: Ya, aku maafkan kamu.Selanjutnya kata Si Budak (والله يحب المحسنين)
 Dan Allah mencintai orang2 yang berprilaku baik.

Sahut Maimun: Sungguh, pasti kumemperlakukan kamu dengan baik. Sebab itu aku merdekakan kamu karena Allah ta'ala.

Kejadian semacan ini pernah terjadi juga kepada Al Ahnaf bin Qays.
Hasil gambar untuk gambar santun

 4- المحسنين

Orang yang suka berprilaku baik.
Maka syurga itulah yg telah dipersiapkan untuk mereka, sebagaimana dalam ayat sebelumnya.

ووردت في كظم الغيظ والعفو عن الناس وملك النفس عند الغضب أحاديث ; وذلك من أعظم العبادة وجهاد النفس ; فقال - صلى الله عليه وسلم - : ليس الشديد بالصرعة ولكن الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب . (رواه البخاري ومسلم والموطأ)

Banyaklah hadis tentang menahan amarah, memaafkan kesalahan orang-orang dan menahan diri di kala marah antara lain:
Nabi saw bersabda:Bukanlah pemberani itu orang yg mudah bergulat, tapi pemberani itu adalah orang yang mampu menahan nafsunya ketika dia marah.
(HR Bukhari, Muslim dan Al Muwaththa")

وروى أبو داود وأبو عيسى الترمذي عن سهل بن معاذ بن أنس الجهني عن أبيه عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال : من كظم غيظا وهو يستطيع أن ينفذه دعاه الله يوم القيامة على رءوس الخلائق حتى يخيره في أي الحور شاء قال : هذا حديث حسن غريب 

Abu Dawud dan Abu Isa At Tirmidzi meriwayatkan hadis dari Sahl bin Mu'adz bin Anas Al Juhani dari arahnya dari Nabi saw bersabda:Barangsiapa menahan sebuah amarah (kejengkelan),pada hal dia mampu mempraktekkannya dalam bentuk sebuah action, maka di hari kiamat kelak orang itu akan di panggil di tengah-tengah ummat yg banyak diberi hak memilih bidadari2 yg disukainya (di dalam syurga)

Kata Tirmidzi Hadis Hasan Gharib.


 وروى أنس عن النبي - صلى الله عليه وسلم - أنه قال : إذا كان يوم القيامة نادى مناد من كان أجره على الله فليدخل الجنة . فيقال من ذا الذي أجره على الله فيقوم العافون عن الناس يدخلون الجنة بغير حساب . ذكره الماوردي 

Anas bin Malik ra meriwayatkan dari Nabi saw bahea beliau bersabda:Apabila hari kiamat telah terjadi maka diserukanlah kepada mereka: Barangsiapa pahalanya atas pertanggungan Allah, maka masuklah dia ke syurga. Maka berdirilah orang2 yang suka memaafkan kesalahan orang2, mereka masuk syurga tanpa dihisab amalnya.

Tidak tahukah kamu akan firman Allah
(فمن عفا وأصلح فأجره على الله)الشورى:40.

Lalu, barangsiapa yang memaafkan dan berdamai  maka pahalanya atas pertanggungan Allah. QS Asy Syura:40

Hadits ini disebutkan oleh Al Mawardi.
(HR Ibnu Abi Hatim, Ibnu Mardawayh dan Baihaqi di dalam Syu'bul Iman dari Anas bin Malik ra dan Thabrani dengan Isnad Hasan.
Ad Durrul Mantsuur fit Tafsiir bil Ma'tsuur juz 7 hal 359)


عن ابن عباسِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلأَشَجِّ أَشَجِّ عَبْدِ الْقَيْسِ: ((إِنَّ فِيكَ خَصْلَتينِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمُ وَالأَنَاةُ
رواه مسلم

Dari Ibnu Abbas ra Rasulullah saw bersabda kepada Al Asyaj Asyajj Abdil Qays: Sesungguhnya padamu ada dua sifat yg dicintai Allah yaitu: SANTUN DAN  LEMAH LEMBUT (HR Muslim)

Oleh : KH. Ahmad Sjinqithy Djamaludin

No comments:

Post a Comment