Indonesiaku

Semoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..AamiinSemoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..Aamiin

Sunday, 3 July 2016

KULTUM RAMADHAN MALAM KETIGAPULUH

*KULTUM MALAM KETIGA PULUH*

ِبسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ . وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آِلهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
Malam ini kita telah sampai kepada Kultum Ramadhan Ketiga puluh, sekaligus pada malam Ketiga puluh pula. Semoga Allah senantiasa mengabulkan puasa dan amal ibadah lain kita semua. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do’a.
Saudara-saudara! Ramadhan telah habis dan kembali menghadap Tuhannya. Begitu pula umur manusia, siang dan malam silih berganti, semakin lama semakin habis, hari demi hari manusia semakin mendekati ajal.  Seseorang tidak tahu, apakah masih mendapat kesempatan untuk menyongsong Ramadhan lagi, sehingga dapat lebih giat lagi melaksanakan ibadah kepada Allah pada bulan Ramadhan mendatang, ataukah bulan Ramadhan nanti akan ditinggalkan menghadap Tuhannya  sampai tidak sempat lagi mengikuti kegiatan-kegiatan Ramadhan dan kegiatan keseharian di dalam bulan-bulan lainnya. Hai Allah, perkenankanlah kami meni’mati Ramadhan bertahun-tahun, dan sepanjang zaman. Perkenankanlah kami meni’mati ibadah puasa yang makbul, Qiyamul Layl yang diridhai, pengampunan dosa-dosa, tertutupnya segala aib, mendapatkan segala yang Engkau senangi, selamat dari segala bencana dan bebas dari api neraka, berkat rahmat-Mu hai Dzat Maha Penyayangnya semua penyayang.
Seorang muslim yang mendapat taufik, tidak sepantasnya akhir bulan Ramadhan juga menjadi akhir puasanya, tidak pula akhir Qiyamul Layl. Akan tetapi setelah itu ia senantiasa berpuasa dan melakukan Qiyamul Layl sesuai kemampuan, tanpa menyusahkan dan memaksakan diri. Sebab amal perbuatan yang paling dicintai Allah, amal yang dilakukan rutin walau sedikit. Begitulah Aisyah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah ditanya: 
أَيُّ الأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ قَالَ: أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ (رواه البخاري ومسلم)
_“Amal perbuatan apakah yang paling dicintai Allah? Beliau menjawab:_*Yang dilakukan paling rutin, walau sedikit”*                 (HR. Bukhari dan Muslim)
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ   (هود: 112)
_“Dan tetaplah kamu pada jalan yang benar sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah bertaubat bersamamu”._                      (QS. Huud, 11: 112)
Dari ayat inilah, Allah menyuruh Rasulullah saw dan para hamba beriman agar tetap teguh dan rutin dalam melaksanakan ibadah dan thaat kepada Allah. Allah menjamin balasan indah bagi siapa pun yang istiqamah dan berkesinambungan di dalam melakukan ibadah thaat kepada Allah swt:
إِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ المَلائِكَةَُ أَلاَّ تَخَافُوْا وَلاَ تَحْزَنُوْا وَأَبْشِرُوْا بِِالجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ. نَحْنُ أَولِيَاؤُكُم فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَشْتَهِيْ أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَدَّعُوْنَ. نُزُلاً مِنْ غَفُوْرٍ رَحِيْمٍ 
.                                              (فصلت : 30-32)
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: _“Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: _“Janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula di dalamnya apa yang kamu minta”._     (QS. Fushshilat, 41: 30-32) 
Istiqamah menjalankan ketaatan kepada Allah adalah merupakan anugerah yang sangat berharga bagi seorang hamba muslim. Pada suatu ketika ada seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah saw mohon wasiat universal, sehingga tidak memerlukan wasiat yang lain. Maka beliau perintahkan agar dia beristiqamah menjalankan ibadah. Begitulah Sufyan bin Abdullah Ats Tsaqafi ra menuturkan, katanya:
يَارَسُوْلَ اللهِ ، قُلْ لِيْ فِيْ الإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ. قَالَ: قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ             
      (رواه مسلم في صحيحه)
_“Hai Rasulullah, katakanlah kepadaku tentang Islam, dengan perkataan yang tidak perlu lagi saya menanyakannya kepada seseorang selain engkau! Beliau bersabda: Katakanlah: Aku beriman kepada Allah. Setelah itu beristiqamahlah kamu!”_
(HR. Muslim dalam Shahihnya)
Demikian pula Qiyamul Layl. Seorang muslim setelah Ramadhan tetap istiqamah melaksanakan Qiyamul Layl, walau sebentar sekedar dua rakaat dalam sehari. Tidak pantas dia meninggalkannya total. Setiap shalat dua rakaat setelah shalat Isya’ termasuk pula Qiyamul Layl. Abu Umamah Al Bahili ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda:
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَقُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ
 (رواه الترمذي وابن خزيمة والحاكم وقال الحاكم: صحيح على شرط البخاري)
_“Rutinlah kamu melakukan Qiyamul Layl, karena Qiyamul Layl:_
_kebiasaan orang-orang shalih sebelum kamu,_
_membuat dekat kepada Tuhanmu,_
_banyak menebus kesalahan-kesalahan,_ _dan banyak mencegah dosa”._ 
(HR. Tirmidzi, Ibnu Khuzaymah dan Hakim. Kata Hakim: Shahih atas syarat Bukhari).
Iyas bin Mu’awiyah Al Mazani ra meriwayatkan pula, Rasulullah saw bersabda: 
لاَبُدَّ مِنْ صَلاَةٍ بِلَيْلٍ وَلَوْ حَلْبَ شَاةٍ ، وَمَا كَانَ بَعْدَ صَلاَةِ الْعِشَاءِ فَهُوَ مِنَ اللَّيْلِ (رواه الطبراني ورواته ثقات)
_*“Semalam harus mengerjakan shalat walau sebentar. Apapun setelah shalat Isya’ adalah sebagian dari malam”.*_               (HR. Thabrani, para perawinya Tsiqat)
Seorang muslim yang mendapat taufik, tidak sepantasnya meninggalkan puasa setelah Ramadhan, sebab di antara ibadah yang paling utama adalah puasa dan paling banyak pahalanya. Orang-orang shalih senantiasa berpuasa. Para shahabat dan orang-orang sesudah periode shahabat banyak berpuasa sunnat sesuai derajat dan kemampuan fisik dan sikon kehidupannya.             Di antara puasa sunat:
~Puasa enam hari bulan Syawal, sebagaimana riwayat Abu Ayyub ra Rasulullah saw besabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ (رواه مسلم)
_“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian menyusulkannya enam hari pada bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun”_. (HR. Muslim)
Dalam puasa Syawal tidak disyaratkan enam hari berturut-turut atau berlangsung setelah Ramadhan. Boleh dimulai dari tanggal dua Syawal, sebab puasa pada hari raya diharamkan.
~Puasa Senin dan Kamis setiap minggu, sebagaimana riwayat Aisyah ra, berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم  يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيْسِ (رواه الترمذي وقال: حديث حسن)
_“Rasulullah saw biasa memperhatikan puasa hari Senin dan Kamis”._ 
(HR. Tirmidzi. Kata dia: Hadits Hasan)
~Berpuasa tiga hari setiap bulan, utamanya pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas, yaitu Ayyamul Bidh. Abdullah bin Amr bin Ash ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ (رواه البخاري ومسلم)
_“Puasa tiga hari setiap bulan adalah puasa setahun penuh”._   
(HR. Bukhari dan Muslim)
Qatadah bin Milhan ra berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ البِيْضِ: ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشَرةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ  
  (رواه أبو داود والنسائي ورجاله ثقات)
_“Rasulullah saw biasa memerintahkan kami berpuasa pada hari-hari putih (terang benderang), yaitu: Tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas”._ 
(HR. Abu Dawud dan Nasaai. Orang-orangnya Tsiqat)
~Puasa hari Arafah bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji. Abu َQatadah meriwayatkan: 
سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ صَوْمِ عَرَفَةَ؟ قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الماَضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ (رواه مسلم)
_“Rasulullah saw ditanya tentang puasa Arafah? Beliau menjawab: Menebus dosa satu tahun yang lalu dan berikutnya”._                          (HR. Muslim)
~Puasa hari Asyura’, yaitu tanggal sepuluh bulan Muharram. Utama sekali dengan hari Tasu’a’, yaitu tanggal sembilannya. Abu Qatadah ra berkata: 
سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ صِيَامِ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ (رواه مسلم)
_“Pernah Rasulullah saw ditanya tentang puasa Asyura’, maka beliau menjawab: Menebus dosa satu tahun yang lalu”._      (HR. Muslim)
Ibnu Abbas ra berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda:
لَئِنْ بَقِيْتُ إِلَى قَابِلٍ َلأَصُوْمَنَّ التَّاسِعَ   (رواه مسلم)
_“Andaikan aku tetap hidup sampai tahun depan, pasti aku akan berpuasa pada tanggal sembilan (Muharram)”_.       (HR. Muslim)
~Berpuasa di bulan Muharran menurut kemampuannya.  Abu Hurayrah ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ   (رواه مسلم)
ِ _“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan puasa Muharram. Dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam”_.      (HR. Muslim)
~Berpuasa di bulan Sya’ban, sebagaimana riwayat Aisyah ra berkata:
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَصُوْمُ مِنْ شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ فَإِنَّهُ كَانَ يَصُوْمُ شَعْبَانَ كُلَّهُ . وفي رواية : كَانَ يَصُوْمُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيْلاً (رواه البخاري ومسلم)
_“Belum pernah Nabi saw berpuasa pada suatu bulah lebih banyak dari pada di bulan sya’ban. Sesungguhnya beliau berpuasa sebulan Sya’ban penuh”._ 
Dalam suatu riwayat: _“Beliau biasa berpuasa sebulan Sya’ban kecuali sedikit saja”._ (HR. Bukhari dan Muslim) 
~Barangsiapa tidak mampu berpuasa pada hari-hari tersebut secara rutin, janganlah berkurang dari tiga hari setiap bulannya. Baik berturut-turut atau terpisah-pisah. KAPAN SAJA PADA SETIAP BULANNYA. Yang penting tidak meninggalkan puasa setelah Ramadhan.
Demikianlah, semoga kita mendapatkan hidayah dan segala amal ibadah kita maqbul dengan limpahan taufiq-Nya dituntun kepada segala yang dicintai dan disenangi-Nya. Semoga Allah memberi kita umur panjang untuk taat kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Menerima permohonan hamba-hamba-Nya. 

اللهم إنا نسألك حسن الخاتمة ؛ 
والفوز  بالجنة والنجاة من النار والعفو عند الحساب 
آمين يارب العالمين

 أخواني !  من عاش على شىء مات عليه ..  
ومن مات على شىء بـُعِثَ عليه .. فتبارك الله وبارك في هذه المحيضرات للجميع.  وأثاب من كسب ثوابها ، وإن عممها وانتفع الآخرون بما فيها يضاعف الله الأجر إن شاء الله ..

        *كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْر*
ٍ
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ سَيِّدنَِا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن.

Oleh : KH. AHMAD  SJINQITHY DJAMALUDIN

No comments:

Post a Comment