Indonesiaku

Semoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..AamiinSemoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..Aamiin

Saturday, 2 July 2016

KULTUM RAMADHAN MALAM KEDUAPULUH DELAPAN

KULTUM MALAM KEDUA PULUH DELAPAN

بسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ . وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آِلهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
Malam ini kita telah sampai kepada Kultum Ramadhan Kedua puluh delapan, sekaligus pada malam Kedua puluh delapan pula. Semoga Allah senantiasa mengabulkan puasa dan amal ibadah lain kita semua. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do’a.
Saudara-saudara! Dengan rahmat Allah saat ini kita masih diperkenankan melaksanakan ibadah pada salah satu dari antara sepuluh malam akhir Ramadhan, yaitu masa-masa pembebasan hamba Allah dari api neraka dan diselamatkan dari Jahannam. Itulah Rahmat dambaan setiap muslim, sebab bebas dari api neraka berarti pasti masuk surga. Itulah keberuntungan besar setiap mu’min. Allah berfirman:
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ     (آل عمران: 185)
“Barangsiapa dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh beruntung dia”. (QS. Ali Imran, 3: 185)
Tapi perlu diperhatikan oleh siapapun yang benar-benar ingin dilepaskan dari api neraka, agar menjauhkan diri dari dosa-dosa besar, seperti sifat takabbur. Sebab, takabbur menjerumuskan seseorang ke dalam api neraka, dan menjadi penghalang untuk masuk surga. Abdullah bin Amr bin Ash ra pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:
مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كُبْرٍ كَبَّهُ اللهُ لِوَجْهِهِ فِيْ النَّارِ (رواه الإمام أحمد ورواته  رواة الصحيح)
“Barangsiapa di dalam hatinya terdapat rasa sombong seberat biji sawi, Allah telungkupkan wajahnya ke dalam api neraka”.
(HR. Imam Ahmad. Para perawinya adalah perawi-perawi Shahih).
Abdullah bin Mas’ud ra meriwayatkan, Nabi saw bersabda:
لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍٍ مِنْ كُبْرٍ   (رواه مسلم)
“Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sifat sombong seberat atom”       (HR. Muslim)
Pernah seseorang bertanya: Bagaimana hukum orang sombong yang berpuasa, melakukan Qiyamul Layl dan memberi buka puasa kepada orang-orang berpuasa dengan penuh iman dan ikhlas? Dapatkah dia diampuni dosa-dosanya untuk masuk surga atau untuk dilepaskan dari api neraka? Adakah hadits-hadits Shahih yang menjelaskan masalah–masalah ini?!
Jawabnya: Semoga Allah senantiasa memberi taufik kepada kita. Orang sombong walau berpuasa atau melakukan Qiyamul Layl, selamanya tidak akan mendapatkan rizki keikhlasan dalam melakukan amal ibadah. Apabila memberi buka puasa, pasti dia terlena dan tenggelam dalam sifat riya, pamer dan bangga hati. Karena itu amal perbuatan orang sombong  tidak dapat diterima oleh Allah sebab beberapa hal, antara lain: 
1. Orang sombong dipalingkan dari peringatan dan petunjuk.
سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيْ الَّذِيْنَ يَتَكَبَّرُوْنَ فِيْ الأَرْضِ بِغَيْرِ الحَقِّ وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لاَيُؤْمِنُوْا بِهَا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيْلَ الرُّشْدِ لاَيَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلاً وَإِنْ يَرَوْا سَبِيْلَ الغَيِّ يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلاً . ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوْا بِآيَاتِنَا وَكَانُوْا عَنْهَا غَافِلِيْنَ  (الأعراف:146)
“ Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan diri di muka bumi, tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap kekuasaan-Ku, tidak beriman kepadanya. Dan jika melihat jalan yang menuju kepada petunjuk, tidak mau menempuhnya. Tetapi jika melihat jalan ke-sesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan selalu lalai dari padanya”. QS. Al A’raf 7:146)
2. Hati orang sombong dikunci mati oleh Allah.
كَذَالِكَ يَطْبَعُ اللهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ   (غافر: 35)
“Demikian Allah mengunci mati hati setiap orang yang sombong dan sewenang-wenang”.   (Ghafir, 40: 35)
Amal shalih hanya dapat diterima Allah dari orang-orang khusyuk, tunduk dan merendahkan diri akan kebesaran dan keagungan Allah swt. 
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللهُ مِنَ المُتَّقِيْنَ                             (المائدة:  27)
“Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa”.
(QS. Al Maaidah, 5:27)
Sombong adalah perangai paling jelek yang dilarang Islam, dan benar-benar dianjurkan agar orang Islam tidak terjerumus ke dalamnya.
وَلاَ تَمْشِ فِي الأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الجِبَالَ طُوْلاً (الإسراء : 37)
“Dan janganlah berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung”.   (QS. Al Isra’, 17: 37)
لاَ جَرَمَ أَنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّوُنَ وَمَا يُعْلِنُوْنً ، إِنَّهُ لاَ يُحِبَّ المُتَكَبِّرِينَ (النحل : 23)
“Tidak diragukan lagi, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong” . (QS. An Nahl, 16: 23)
Manusia makhluk lemah, diciptakan dari air yang menjijikkan, yang kemudian dikembalikan ke dalam lubang. Begitulah ikatan Sunnatullah yang telah menjadi hukum alam dalam kehidupan ini, tak dapat dihindari dan tak dapat terelakkan. Ada yang sakit, lalu mati di atas kasurnya. Ada yang tua bangka baru mati setelah tidak dapat berdaya. Semua pasti terjadi tak ada jalan untuk lari menghindar, dan mengalami kematian. Yang asalnya harum, setelah mati menjadi bau busuk. Yang asalnya cantik dan ganteng menjadi jelek menjijikkan bahkan menakutkan. Sebab itu, manusia wajib merendahkan diri kepada Penciptanya, mengharapkan rahmat-Nya, meminta rizki hanya kepada-Nya, karena siapaun tidak akan mendapatkan rizki kecuali karena karunia-Nya. Betapa jeleknya manusia sombong kepada Penciptanya, pada hal dia amat lemah, serba kekurangan, serba berkeperluan. Sombong adalah sifat Allah Pencipta alam semesta. Karena hanya Dialah Pencipta, Maha Raja, Yang Mengurus segala makhluk sesuai kehendak-Nya, Yang Maha Kuat lagi Maha Kuasa.
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ     (يس: 82) 
“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata: “Jadilah!”maka jadilah ia”. (QS. Yaasiin, 36: 82)
Maka, siapapun yang menyandang salah satu dari antara sifat Allah, berarti dia telah menjatuhkan dirinya kepada azab dan hukuman Allah awj. Abu Hurayrah ra meriwayatkan hadits Qudsi, dari Rasulullah saw bahwa Allah berfirman:
اَلْعِزُّ إِزَارِيْ وَالْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي. فَمَنْ نَازَعَنِيْ عَذَّبْتُهُ   (رواه مسلم)
“Kebesaran itu kain-Ku. Sombong itu pakaian-Ku. Barangsiapa mencabutnya dari-Ku,  Aku mengazabnya”. (HR. Muslim)
Adilnya, segala pembalasan itu sesuai jenis pelanggaran. Karena itu, memang sepantansnya Allah menjadikan orang sombong itu hina dina dan kecil di hati para hamba-Nya. Ibnu Abbas ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda:
مَا مِنْ آدَمِيٍّ إِلاَّ فِيْ رَأْسِهِ حَكَمَةٌ بِيَدِ مَلَكٍ ، فَإِذَا تَوَاضَعَ قِيْلَ لِلْمَلَكِ :اِرْفَعْ حَكَمَتَكَ. وَإِذَا تَكَبَّرَ قِيْلَ لِلْمَلَكِ : ضَعْ حَكَمَتَكَ (رواه الطبراني ، والبزار بنحوه من حديث أبي هريرة وأسنادهما حسن)
“Tiadalah seorang anak Adam, melainkan di kepalanya terdapat sebuah kekang yang dipegang malaikat. Apabila anak Adam merendahkan diri dikatakan kepada malaikat itu: Angkatlah kekangmu!. Apabila anak Adam sombong, dikatakan kepada malaikat: Tariklah kekangmu ke bawah!”.
(HR. Thabrani, dan Bazzar dari hadits Abu Hurayrah ra. Sanad keduanya Hasan).
Orang sombong dibuat hina di dunia, lebih-lebih di akhirat. Rasulullah saw bersabda:
يُحْشَرُ الجَبَّارُوْنَ وَالمُتَكَبِّرُوْنَ يَوْمَ القِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ يَطَؤُهُمُ النَّاسُ (رواه الطبراني وقال: حديث حسن)
“Orang-orang yang bertindak sewenang-wenang dan orang-orang sombong di hari kiamat kelak akan dihimpun seperti semut kecil yang diinjaki manusia”.
  (HR. Tirmidzi. Kata dia: Hadits Hasan).
Yang paling mengerikan adalah azab dimurkai Allah. Ibnu Umar ra berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:
مَامِنْ رَجُلٍ يَخْتاَلُ فِيْ مِشْيَتِهِ وَيَتَعَاظَمُ فِيْ نَفْسِهِ إِلاَّ لَقِيَ اللهَ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ 
(رواه الحاكم وصححه ، ووافقه الذهبي. ورواه الطبراني بنحوه ورواته محتج بهم في الصحيح)
“Tiadalah seseorang yang berlagak sombong waktu berjalan dan membesarkan diri, melainkan ia menemui Allah sedang dia dimurkai-Nya”.
(HR. Al Hakim dan Thabrani dengan yang sama. Para perawinya dibuat hujah dalam Ash Shahih. Al Hakim menyatakannya Shahih dan Adz Dzahabi menyepakatinya.).
Kalau ditanya: Sebenarnya, sombong itu apa?
Rasululah saw menjawab pertanyaan ini, bahwa sombong adalah:
Menolak dan tidak mau menerima perkara hak, serta tidak mau tunduk kepada hukum syari’at. Sebab, hanya dapat dikatakan hak apabila sesuai dengan syari’at Allah.
Meremehkan orang lain karena dianggap lebih rendah dari pada dirinya. Ibnu Mas’ud ra meriwayatkan, Nabi saw bersabda:
لاَيَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كُبْرٍ. فَقَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُوْنَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً؟ قَالَ: إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الجَمَالَ ، الكُبْرُ بَطَرُ الحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ   (رواه مسلم)
“Tidak dapat masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sifat sombong seberat atom. Lalu seorang shahabat berkata: Orang itu  senang berpakaian bagus dan bersandal bagus? Nabi bersabda: Allah indah, mencintai keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan orang” .      (HR. Muslim)
Jadi yang disebut Bathrul Haq adalah, menolak kebenaran dan mengomeli orang yang mengucapkannya. Maka hadits ini memberi penjelasan kepada kita, bahwa sombong itu sifat hati. Bukan merupakan sebuah aksi lahiriah atau sebuah fenomena kongkret seperti indahnya pakaian dan penampilan unik. Semua itu belum tentu menunjukkan sebuah indikasi sombong seseorang. Bahkan hal itu bisa menjadi sifat terpuji, apabila melalui jalur-jalur syara’, karena Allah Indah mencintai keindahan.
Seseorang bisa sombong walau penampilan pakaiannya usang atau biasa - biasa. Kata Abdullah bin Umar ra, Rasulullah saw bersabda:
إِياَّكُمْ وَالكُبْرَ فَإنََّ الكُبْرَ يَكُوْنُ فِيْ الرَّجُلِ وَإِنَّ عَلَيْهِ العَبَاءَةُ (رواه الطبراني في الأوسط ورواته ثقات)
“Jauhilah sombong. Sesungguhnya sombong (terkadang) ada pada hati seseorang, yang hanya berpakaian mantel(biasa-biasa)”.
(HR. Thabrani dalam Al Awsath. Para perawinya Tsiqat). 
Maka waspadalah setiap orang yang pada malam-dan hari-hari terhormat dan penuh berkah ini berusaha untuk dilepaskan dari api neraka. Berdo’alah masing-masing:
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِيْ قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالفُسُوْقَ وَالكُبْرَ وَالعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ

“Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mencintai iman. Dan perindahlah iman itu di dalam hati kami. Jadikanlah kami orang-orang yang membenci ke-kufuran, kefasikan, kesombongan dan kemaksiatan. Jadikanlah kami orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus”.
 وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ سَيِّدنَِا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Oleh : KH. AHMAD  SJINQITHY DJAMALUDIN

No comments:

Post a Comment