Indonesiaku

Semoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..AamiinSemoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..Aamiin

Monday, 18 July 2016

Aplikasi Emis Ganjil 2016/2017

Assalamualaikum kawan seperjuangan... Mungkin teman-teman operator ada yang belum punya aplikasi excel emis ganjil tahun 2016/2017 bisa Download di akun masing-masing... Atau jika teman-teman lupa Paswordnya bisa Download di sini

Sunday, 17 July 2016

Jadwal MTs Al Fattah 2016/2017

Alhamdulillah Jadwal MTs Tahun 2016/2017 Sudah rampung ... Yang Ingin mengarsipkan bisa  Download disini

Friday, 15 July 2016

JALAN MENUJU SURGA

[3/4 14:27] KH Aba: الثاني: عن ابن مسعود رضي الله عنه: أن رَسُول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((مَا مِنْ نَبيٍّ بَعَثَهُ اللهُ في أمَّة قَبْلِي إلا كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ وَأصْحَابٌ يَأخُذُونَ بِسنَّتِهِ وَيَقْتَدُونَ بِأَمْرِهِ، ثُمَّ إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ يَقُولُونَ مَا لا يَفْعَلُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا لا يُؤْمَرونَ، فَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلبِهِ فَهُوَ مُؤمِنٌ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلسَانِهِ فَهُوَ مُؤمِنٌ، وَلَيسَ وَرَاءَ ذلِكَ مِنَ الإيمَانِ حَبَّةُ خَرْدَل)). رواه مسلم.
الحواريٌّون: الأصفياء، الناصرون.
وفي الحديث: دليل على تفاوت مراتب الإيمان، وأنَّ عدم إنكار القلب دليل على ذهاب الإيمان منه، ولهذا قال ابن مسعود: هلكت إنْ لم يعرف قلبك المعروف، وينكر المنكر.
وفي سنن أبي داود: عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((إذا عُملت الخطيئة في الأرض كان من شهدها فكرهها، كمن غاب عنها، ومن غاب عنها فرضيها كان كمن شهدها)).
Kedua:
Dari Ibnu Mas'ud ra bahwa Rasulullah saw bersabda:Tiadalah seorang nabi pun yang diutus kepada suatu ummat sebelumku, melainkan baginya ada para pembela yang setia dari ummatnya dan shahabat2 yang berpegang teguh kepada sunnahnya dan mengikuti perintahnya. Kemudian muncullah generasi-generasi berikutnya, mereka mengucapkan sesuatu yang tidak mereka lakukan, dan melakukan sesuatu yang tidak diperintahkan. Maka barangsiapa berjuang melawan mereka dengan tangnnya berimanlah dia.Barangsiapa berjuang melawan mereka dengan hatinya berimanlah dia. Dan barangsiapa berjuang melawan mereka dengan lisannya berimanlah dia. Dan tak ada iman sebesar biji sawipun di balik itu (jika tidak berjuang melawannya).HR Muslim.
الحواريون:
 Para pembela setia.
Kandungan hadis:
1-Iman bertingkat2
2- Jika hati tidak menolak kemungkaran maka lenyaplah iman dari padanya.Sebab ini Ibnu Mas'ud ra berkata: Binasalah kamu jika hati kamu tidak mengenal kebaikan dan tdk menolak kemungkaran.
Di dalam Sunan Abu Dawud juga hadis dari Nabi saw bersabda: Apabila kesalahan dilakukan dipermukaan bumi, lalu orang yang melihatnya membencinya, maka dia sama dengan yang tidak menyaksikannya dan barangsiapa yang tidak menyaksikannya, tapi dia menyukainya, maka dia sama dengan yang menyaksikannya.
[3/4 14:54] KH Aba: الثالث: عن أبي الوليدِ عبادة بن الصامِت رضي الله عنه قَالَ: بَايَعْنَا رَسُول الله صلى الله عليه وسلم عَلَى السَّمْعِ والطَّاعَةِ في العُسْرِ واليُسْرِ، والمَنْشَطِ وَالمَكْرَهِ، وَعَلَى أثَرَةٍ عَلَيْنَا، وَعَلَى أنْ لا نُنازِعَ الأمْرَ أهْلَهُ إلا أنْ تَرَوْا كُفْرًا بَوَاحًا عِنْدَكُمْ مِنَ اللهِ تَعَالَى فِيهِ بُرْهَانٌ، وَعَلَى أنْ نَقُولَ بالحَقِّ أيْنَمَا كُنَّا لا نَخَافُ في اللهِ لَوْمَةَ لاَئِمٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
((المَنْشَطُ وَالمَكْرَهُ)) بفتح ميمَيْهِما: أي في السهل والصعب.(mudah dan sulit)
 وَ((الأثَرَةُ)): الاختِصاص بالمشترَكِ (mengalah).
 ((بَوَاحًا)) بفتح الباءِ الموحدة بعدها واو ثُمَّ ألف ثُمَّ حاءٌ مهملة: أي ظاهِرًا لا يحتمل تأويلًا (jelas). .
Ketiga:
Dari Abu Walid Ubadah bin Shamit ra berkata: Kami telah berbai'at kepada Rasulullah saw untuk sigap dan taat, baik dalam waktu sulit dan juga dalam waktu lapang, dalam waktu mudah dan juga waktu sulit, barbai'at untuk mengalah dan mengutamakan orang lain, berbai'at untuk tidak memakzul (memecat)pemangku jabatan dari jabatann ya kecuali terlihat melakukan kekufuran kepada Allah ta'ala dengan terang-terangan di dekatmu dengan cukup bukti, berbai'at untuk berkata yang haq di mana saja dan kapan saja karena Allah, tidak takut terhadap celaan siapapun orang yang mencela.(HR Bukhari dan Muslim)

في هذا الحديث: دليل عل وجوب السمع والطاعة لولاة الأمر وإنْ جاروا، وأنه لا يجوز الخروج عليهم ما لم يظهروا كفرًا واضحًا لا يحتمل التأويل
Kandungan hadis:
1- Wajib sigap dan taat kepada pemimpin sekalipun zhalim.
2- Tidak boleh mendemo mereka sepanjang tidak terang-terangan melakukan kekufuran yang jelas.
[3/4 15:31] KH Aba: الرابع: عن النعمان بن بشير رضي الله عنهما عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((مَثَلُ القَائِمِ في حُدُودِ اللهِ وَالوَاقعِ فِيهَا، كَمَثَلِ قَومٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ فَصَارَ بَعْضُهُمْ أعْلاها وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا، وَكَانَ الَّذِينَ في أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوا مِنَ المَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقهُمْ، فَقَالُوا: لَوْ أنَّا خَرَقْنَا في نَصِيبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤذِ مَنْ فَوقَنَا، فَإِنْ تَرَكُوهُمْ وَمَا أرَادُوا هَلَكُوا جَميعًا، وَإنْ أخَذُوا عَلَى أيدِيهِمْ نَجَوا وَنَجَوْا جَميعًا)). رواه البخاري.
Kamus hadis:
((القَائِمُ في حُدُودِ اللهِ تَعَالَى)) معناه: المنكر لَهَا، القائم في دفعِها وإزالتِها، وَالمُرادُ بالحُدُودِ: مَا نَهَى الله عَنْهُ.
Menolak dan melenyapkan apapun yg dilarang Allah
 ((اسْتَهَمُوا)): اقْتَرَعُوا.
Berundi

Keempat:

Dari Nu'man bin Basyir ra, dari Nabi saw beliau bersabda: Perumpamaan orang yg menolak dan membinasakan apapun yang dilarang Allah dengan orang yang terjerumus ke dalamnya adalah seperti suatu kaum yang berundi menjadi penumpang sebuah kapal laut. Maka sebagian dari mereka ada yang mendapat undian tempat di lantai atas, sedang sebagian lainnya mendapat bagian di lantai bawah. Dan para penumpang yang tinggal di lantai bawah ketika memerlukan air untuk bersuci dan lainnya harus naik ke lantai atas lebih dahulu melewati para penumpang bagian lantai atas. Akhirnya otak mereka berjalan lagi, maka dalam hati mereka terbesit, (( seandainya kita lubangi saja dasar bawah lantai kapal ini, maka itu lebih enak, sehingga kita tidak akan mengganggu atau melangkahi saudara2 kita yg di lantai atas)).
Maka, sekiranya idea penghuni lantai bawah ini dibiarkan saja tidak dicegah kemauan mereka, pasti binasalah mereka semua penghuni kapal. Tapi jika mereka cegah dan ditangkap tangan mereka yang mau melubangi dasar kepal itu, selamatlah mereka semua dan selamat. (HR Bukhari)
Inilah pentingnya nahi mungkar. Jangan menunda waktu agar selamat semua.
في هذا الحديث:
 دليل على أن عقوبة المعاصي، تَعُمّ إذا تُرك الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر، كما قال تعالى:
{وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَّا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ} [الأنفال : 25].
Kandungan hadis:
1- Apabila amar ma'ruf dan nahi mungkar diabaikan, maka hukuman Allah akan merata kepada semuanya, baik yg shalih dan yg tidak shalih.
Itulah peringatan Allah: " Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
(QS Al Anfal:25)
[5/4 04:17] KH Aba: الخامس: عن أُمِّ المؤمنين أم سلمة هند بنت أَبي أمية حذيفة رضي الله عنها، عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم أنه قَالَ: ((إنَّهُ يُسْتَعْمَلُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ فَتَعرِفُونَ وتُنْكِرُونَ، فَمَنْ كَرِهَ فَقَدْ بَرِئَ، وَمَنْ أنْكَرَ فَقَدْ سَلِمَ، وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ)) قَالوا: يَا رَسُول اللهِ، ألا نُقَاتِلهم؟ قَالَ: ((لا، مَا أَقَامُوا فيكُمُ الصَّلاةَ)). رواه مسلم.
Kelima:
Dari Ummul Mu'minin Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah Hudzaifah ra dari Nabi saw bahwa beliau bersabda: Sesungguhnya akan diangkatlah para umara' (penguasa pemerintah)yang mengurusi urusan kalian.Lalu kalian akan mengenali mereka berbuat baik dan juga berbuat mungkar. Barangsiapa membencinya bersihlah dia. Dan barangsiapa menolaknya selamatlah dia. Tapi (binasalah)orang yang rela (senang) dan menurutinya!!! Shahabat bertanya: Wahai Rasulullah! Tidakkah kami perangi mereka?! Beliau menjawab: Tidak! Sepanjang mereka masih menegakkah shalat di tengah2 kalian (HR Muslim)
شرح الحديث:
معناه: مَنْ كَرِهَ بِقَلْبهِ وَلَمْ يَسْتَطِعْ إنْكَارًا بِيَدٍ وَلا لِسَانٍ فقَدْ بَرِئَ مِنَ الإِثْمِ، وَأَدَّى وَظيفَتَهُ، وَمَنْ أَنْكَرَ بحَسَبِ طَاقَتِهِ فَقَدْ سَلِمَ مِنْ هذِهِ المَعْصِيَةِ وَمَنْ رَضِيَ بِفِعْلِهِمْ وَتَابَعَهُمْ فَهُوَ العَاصِي
Penjelasan hadis:
Maksudnya: Barangsiapa benci dengan hatinya sedang dia belum mampu mengingkarinya dengan tangan dan tidak pula dengan lisan, maka terlepaslah dia dari dosa dan tergolong telah memenuhi tugas dan kewajibannya. Barangsiapa menolak sesuai kemampuannya, maka selamatlah dia dari maksiat ini. Tapi orang yang rela atau suka kepada perbuatan mereka dan menuruti mereka maka dialah orang durhaka.
في هذا الحديث:
دليل على وجوب إنكار المنكر على حسب القدرة، ولا يجوز الخروج على وُلاة الأمر، إلا إذا تركوا الصلاة، لأنها الفارقة بين الكفر والإسلام.
Kandungan hadis:
1- Wajib menolak perkara mungkar sesuai kemampuan.
2- Tidak mendemo atau berunjuk rasa kepada penguasa pemerintahan kecuali mereka meninggalkan shalat, karena shalat itulah pemisah antara kufur dan Islam.
3-Hadis ini sebagian dari antara mu'jizat Nabi saw yaitu memberitahukan perkara ghaib yg akan terjadi, dan sdh menjadi kenyataan.         4- Shalat adalah ciri khas Islam yg menjadi pemisah dan pembeda antara kufur dan Islam.          5- Kita diingatkan agar mewaspadai provokasi yg menyulut bencana fitnah dan pemecah belah kesatuan dan persatuan ummat Islam, lbh2 apabila banyak kemungkaran yg dilakukan oleh banyak penguasa yg masih aktif shalat, dan perintah untuk bersabar atas ulah kemaksiatan mereka.
[6/4 04:48] KH Aba: السادس: عن أم المؤمنين أم الحكم زينب بنتِ جحش رَضِي الله عنها: أن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم دخل عَلَيْهَا فَزِعًا، يقول: ((لا إلهَ إلا الله، وَيلٌ للْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ، فُتِحَ اليَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأجُوجَ ومأجوج مِثلَ هذِهِ))، وحلّق بأُصبُعيهِ الإبهامِ والتي تليها، فقلتُ: يَا رَسُول الله، أنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ؟ قَالَ: ((نَعَمْ، إِذَا كَثُرَ الخَبَثُ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
قال الحافظ: والمراد بالشر ما وقع بعده صلى الله عليه وسلم من قتل عثمان، ثم توالت الفتن حتى صارت العرب بين الأمم كالقصعة بين الأكَلَة.
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata:
Yang dimaksud ((شر))dalam hadis ini adalah (bencana)yg terjadi sepeninggal Nabi saw antara lain terbunuhnya Usman bin Affan ra, kemudian munculnya bencana-bencana lain yg bertubi-tubi sehingga bangsa Arab tak ubahnya sedulang makanan yang dimakan oleh sekerumunan orang dengan berebutan.
والمراد بالردم: السد الذي بناه ذو القرنين. انتهى
Yang dimaksud dengan ((ردم)) adalah tembok raksasa yg dibangun oleh Iskandar Dzul Qarnain.
==========<
Keenam:
Dari Ummul Mu'minin Ummul Hakam Zainab bintu Jahsy ra, bahwa Nabi saw pernah berkunjung kepadanya seraya mengucap kalimat dengan penuh kaget: Tiada tuhan selain Allah.Celakalah bangsa Arab karena bencana besar yang amat mendekat. Hari ini bendungan raksasa Ya'juj dan Ma'juj telah bolong seperti ini. Beliau mengikat melingkar kedua jarinya, jempol dan telunjuk . Aku berkata:Ya Rasulallah: Akan binasakah kami sedang di tengah2 kami ada orang2 shalih? Beliau menjawab: Ya juga, apabila kefasikan dan keburukan telah merebah. (HR Bukhari dan Muslim)

وفي الحديث: بيان شؤم المعاصي والتحريض على إنكارها، وأنها إذا كثرت فقد يحصل الهلاك العام، وإنْ كثر الصالحون.
Kandungan dalam hadis:
1-Keterangan tentang celaka dan nasib sial ummat di suatu kawasan, akibat perbuatan-perbuatan maksiat (pelanggaran)
2- Anjuran keras untuk mengingkari kemaksiatan dan menolaknya.
3- Apabila terjadi banyak pelanggaran (maksiat)maka akan terjadilah  bencana umum yang merata sekalipun banyak yang shalih.
4- Merebahnya dan merajalelanya kemaksiatan akan menjadi faktor kehancuran secara merata di kawasan itu, sekalipun banyak orang-orang yg shalih.
5- Bencana adzab Allah akan membumihanguskan suatu kawasan secara merata sekalipun banyak yg shalih, tapi mereka kelak akan dibangkitkan dari kubur masing-masing sesuai niat dan amal mereka.       6- Perintah tegas untuk menolak kemakśiatan dan mencegah terjadinya di kawasan itu.ُ
[7/4 04:10] KH Aba: السابع: عن أَبي سعيد الخُدري رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((إيَّاكُمْ وَالجُلُوسَ في الطُّرُقَاتِ!)) فقالوا: يَا رَسُول الله، مَا لنا مِنْ مجالِسِنا بُدٌّ، نتحدث فِيهَا. فَقَالَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: ((فَإذَا أبَيْتُمْ إلا المَجْلِسَ، فَأَعْطُوا الطَّريقَ حَقَّهُ)). قالوا: وما حَقُّ الطَّريقِ يَا رسولَ الله؟ قَالَ: ((غَضُّ البَصَرِ، وَكَفُّ الأَذَى، وَرَدُّ السَّلامِ، وَالأمْرُ بِالمَعْرُوفِ، والنَّهيُ عن المُنْكَرِ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Ketujuh dari hadis Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar:
Dari Abu Sa'id Al Khudri ra dari Nabi saw bersabda: Hindarilah olehmu duduk-duduk di jalanan! Shahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang harus kami lakukan jika kami terpaksa harus duduk berbincang-bincang di jalanan?! Beliau menjawab: Tundukkan pandangan (dari melihat yg haram), jangan mengganggu lalu lintas (termasuk parkir atau jualan dll)dan menyingkirkan gangguan dari jalan, jawab salam, menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran (HR Bukhari dan Muslim)
في هذ االحديث: استحباب ترك الجلوس في الطريق، وأنَّ مَنْ جلس فعليه القيام، بما ذكر من غض البصر عما لا يحل، وكف الأذى بفعل أو قول، وإذا رأى ما يعجبه فليقل: ما شاء الله، ورد السلام، والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر.
Kandungan hadis:
1-Mustahab atau dicintai Rasulullah saw tidak duduk-duduk di jalan-jalan.
2- Orang terpaksa harus duduk di jalan maka wajib memenuhi hak jalan itu yaitu:
- Membersihkan pandangannya dari hal yg tdk halal
- Tidak mengganggu baik dengan tindakan atau ucapan dan menyingkirkan gangguan dari jalan.
- Apabila melihat sesuatu yg mengagumkan ucapkanlah ( ما شاء الله)
- Menjawab salam (sapa orang lain)
- Menyuruh kebaikan dan
- Mencegah kemungkaran
وورد في بعض الأحاديث زيادات على ما ذكر وجمعها بعض العلماء في أبيات فقال:
جمعت آداب من رام الجلوس على الطريق ** من قول خير الخلق إنسانا

افش السلام وأحسن في الكلام وشمّت ** عاطسًا وسلامًا رد إحسانا

في العمل عاون ومظلومًا أعن وأغِث ** لهفان اِهْدِ سبيلًا، واهدِ حيرانا

بالعرف أمُرْ وانهَ عن منكر وكف أذى ** وغضّ طرفًا وأكثر ذكر مولانا
Ada pula beberapa tambahan tentang hak jalan ini sebagaimana disebutkan di dalam beberapa hadis, dan dihimpun dalam sebuah syair oleh sebagian ulama' yaitu:
- Tebarkan salam
- Bertutur kata yang bagus
- Mendo'akan orang bersin yg mengucap Hamdalah
- Menjawab salam seseorang dg bagus
- Saling bantu membantu dalam bekerja
- Membela dan membantu orang yg dizhalimi
- Memberi bantuan kepada orang susah
- Memberi petunjuk jalan kepada orang
- Menunjuki jalan kepada orang yg kebingungan
- Menyuruh kebaikan
- Mencegah kemungkaran
- Tidak mengganggu jalan dan menyingkirkan gangguan di jalan
- Menundukkan pandangan  mata dari hal yg tdk halal, dan...
- Banyak berdzikir kepada Sang Gusti Allah Al Maula.
[8/4 04:19] KH Aba: الثامن: عن ابن عباس رضي الله عنهما: أن رَسُول الله صلى الله عليه وسلم رأى خاتَمًا مِنْ ذهبٍ في يدِ رجلٍ فنَزعه فطرحه، وَقالَ: ((يَعْمدُ أحَدُكُمْ إِلَى جَمْرَةٍ مِنْ نَارٍ فَيَجْعَلُهَا في يَدِهِ!)) فقِيلَ لِلرَّجُلِ بَعْدَمَا ذهب رَسُول اللهِ صلى الله عليه وسلم: خُذْ خَاتَمَكَ انْتَفِعْ بِهِ. قَالَ: لا والله لا آخُذُهُ أبَدًا وَقَدْ طَرَحَهُ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم. رواه مسلم

Hadis Kedelapan:
Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah saw pernah melihat cincin emas di tangan seorang laki-laki, maka beliau mencabut cincin itu lalu membuangnya dan bersabda: Srseorang di antara kamu sedang menuju kepada sebongkah bara api lalu dibuatnya di tangannya(sebagai cincin).Lalu dikatakan kepada orang itu setelah Rasulullah saw pergi: Ambillah cincinmu, manfaatkanlah dia! Lalu jawabnya: Tdak! Demi Allah aku tdk akan mengambilnya untuk selama-lamanya sebab Rasulullah saw telah membuangnya. HR Muslim.

في هذا الحديث: إزالة المنكر باليد للقادر عليه، وأنَّ النهي عن خاتم الذهب للتحريم.
وفيه: المبالغة في امتثال أمر النبي صلى الله عليه وسلم واجتناب نهيه، ولهذا ترك الرجل أخذ الخاتم، وأخذُه جائز للانتفاع به.
Kandungan dalam hadis ini:
1- Memusnahkan perkara mungkar dengan bagi yg mampu.
2- Larangan laki-laki memakai emas adalah larangan haram
3- Gigihnya shahabat didalam menjalankan perintah Nabi saw dan menjauhi larangan beliau.
Sebab itulah maka shahabat laki-laki ini tidak mengambil kembali cincinnya sekalipun hukum dasarnya boleh diambilnya untuk dimanfaatkan, tapi hatinya amat terpaut kepada beliau sebab beliau yg sudah membuangnya.
4- Dari hadis ini ditarik kesimpulan hukum, bahwa laki-laki memakai emas hukumnya dosa besar karena adanya ancaman berat dari beliau, yaitu disamakan dengan memakai api, dan emas  itu dibuang oleh beliau.
[9/4 04:16] KH Aba: التاسع: عن أَبي سعيد الحسن البصري: أن عائِذَ بن عمرو رضي الله عنه دخل عَلَى عُبَيْدِ اللهِ بنِ زياد، فَقَالَ: أي بُنَيَّ، إني سمعت رَسُول الله صلى الله عليه وسلم، يقول: ((إنَّ شَرَّ الرِّعَاءِ الحُطَمَةُ)) فَإِيَّاكَ أنْ تَكُونَ مِنْهُمْ، فَقَالَ لَهُ: اجلِسْ فَإِنَّمَا أنْتَ مِنْ نُخَالَةِ أصْحَابِ مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ: وهل كَانَتْ لَهُم نُخَالَةٌ إِنَّمَا كَانَتِ النُّخَالَةُ بَعْدَهُمْ وَفي غَيْرِهِمْ. رواه أحمد و مسلم.
الحطمة: العنيف في رعيته لا يرفق بها في سوقها، ومرعاها، وشربها.
Hadis Kesembilan:
Dari Abu Sa'id Hasan Bashri bahwa 'Aaidz bin Amr ra pernah berkunjung kepada Ubaidillah bin Ziyad lalu berkata: Hai anakku! Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya sejelek-jelek penggembala (pemimpin)adalah yang kasar (sikap tel-motellan-Mdr)terhadap gembalaannya (rakyatnya)Maka hindarilah olehmu menjadi sebagian dari mereka.Berkata (lancang)Ubaidillah bin Ziyad kepadanya: Duduklah, sesungguhnya engkau hanyalah dedak (ar sa'ar=Madura /jembelan) shahabat-shahabat Muhammad saw (bukan Ulama' shahabat dan bukan pula shahabat yg terkemuka sehingga tidak perlu dijadikan panutan). 'Aidz menegor: Adakah di tengah mereka-shahabat-sebagai dedak?!. Yg menjadi dedak, adalah setelah angkatan shahabat dan yang selain shahabat. (HR Ahmad dan Muslim)
الحطمة:
Orang kasar kepada rakyatnya tidak lembut dalam meminpinnya, memberinya makan dan minum.
وفي هذا الحديث: أمر الأمراء بالمعروف، ونهيهم عن المنكر برفق.
وفيه: فضل الصحابة رضي الله عنهم.
وفي الحديث المشهور: ((أصحابي كالنجوم بأيِّهم اقتديتم اهتديتم)).
Kandungan dalam hadis:
1- Pejabat pemerintah atau penguasa harus beramar ma'ruf dan bernahi mungkar dengan cara lemah lembut.
2- Seluruh Shahabat adalah angkatan ummat yg paling utama dari pada angkatan sesudahnya. Demikianlah seterusnya dan seterusnya.
Dalam hadis Masyhur disebutkan: Shahabatku seperti gemintang. Siapapun diantara mereka yang kalian panuti, maka kalian telah mendapatkan petunjuk.
[10/4 03:27] KH Aba: العاشر: عن حذيفة رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((وَالَّذِي نَفْسي بِيَدِهِ، لَتَأْمُرُنَّ بِالمَعْرُوفِ، وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ المُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللهُ أنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُوْنَهُ فَلا يُسْتَجَابُ لَكُمْ)). رواه الترمذي، وَقالَ: (حديث حسن).
Hadis Kesepuluh tentang amar ma'ruf dan nahi mungkar:

Dari Hudzaifah ra dari Nabi saw beliau bersabda: Demi Dzat Yang jiwaku di Tangan Kekuasaan-Nya, Sungguh kalian benar-benarlah menyuruh kebaikan  dan benar-benarlah mencegah kemungkaran, atau Allah benar-benar akan menghujani hukuman karenanya terhadap kalian, sehingga kalian berdo'a kepada-Nya kemudian do'a itu tidak dikabulkan-Nya untuk kalian.
 HR Tirmidzi dan kata dia: Hadits Hasan.
في هذا الحديث: أنه إذا لم يُنْكَر المنكر:
1- عمَّ شؤمه وبلاؤه بجَوْر الولاة أو تسليط الأعداء، أو غير ذلك.
2- عدم استجابة الدعوات ولو كانت من صالحيهم
Kandungan dalam hadis ini:
1-Apabila kemungkaran tidak dicegah, maka celaka sial dan bencananya pasti merata pada semua, bukan hanya kepada pelaku2 kemungkaran itu saja, karena kelaliman para penguasanya, kemenangn musuh2nya atau juga yang lainnya.
2- Tidak akan dikabulkan-Nya do'a-do'a sekalipun dari kaum yg shalih di tengah-tengah mereka.
[11/4 05:11] KH Aba: الثاني عشر: عن أَبي عبدِ الله طارِقِ بن شِهاب البَجَليِّ الأَحْمَسِيّ رضي الله عنه: أنَّ رجلًا سأل النَّبيّ صلى الله عليه وسلم وقد وضع رِجله في الغَرْزِ: أيُّ الجِهادِ أفضلُ؟ قَالَ: ((كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائرٍ)). رواه النسائي بإسناد صحيح.
((الغرز)) بغين معجمة مفتوحة ثُمَّ راء ساكنة ثُمَّ زاي: وَهُوَ ركاب كَوْرِ الجملِ إِذَا كَانَ من جلد أَوْ خشب وقيل: لا يختص بجلد وخشب.
إنما كان ذلك أفضل الجهاد لأنَّه يدل على كمال يقين فاعله، وقوَّة إيمانه، حيث تكلَّم بالحق عند هذا السلطان الجائر، ولم يخف من بطشه بل باع نفسه وقدَّم أمر الله.
Hadis Kedua belas
Dari Abi Abdillah Thariq bin Syihab Al Bajali Al Ahmasi ra, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw sedang beliau telah meletakkan kaki di atas pelana kendaraan beliau. Kata dia:Perjuangan apakah yg paling utama? Beliau menjawab: Ucapah yg haqa pada penguasa zhalim.(HR Nasaai)dengan Isnad  Shahih.
Kamus hadis:
الغرز:
Pelana di atas kendaraan unta biasanya terbuat dari kulit atau kayu. Tapi ada juga yang mengatakan: Tidak hanya dari kulit atau kayu.
Kandungan hadis:
Ucapan haq kepada penguasa zhalim ini termasuk paling utamanya jihad karena pelakunya termasuk orang yang memiliki keyakinan sempurna dan beriman kuat, sehingga dengan tegas dia menyampaikan yg haq kepafa penguasa zhalim, tidak takut ditangkap bahkan mengorbankan dirinya dan mendahulukan perintah Allah.
[11/4 05:12] KH Aba: الثاني عشر: عن أَبي عبدِ الله طارِقِ بن شِهاب البَجَليِّ الأَحْمَسِيّ رضي الله عنه: أنَّ رجلًا سأل النَّبيّ صلى الله عليه وسلم وقد وضع رِجله في الغَرْزِ: أيُّ الجِهادِ أفضلُ؟ قَالَ: ((كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائرٍ)). رواه النسائي بإسناد صحيح.
((الغرز)) بغين معجمة مفتوحة ثُمَّ راء ساكنة ثُمَّ زاي: وَهُوَ ركاب كَوْرِ الجملِ إِذَا كَانَ من جلد أَوْ خشب وقيل: لا يختص بجلد وخشب.
إنما كان ذلك أفضل الجهاد لأنَّه يدل على كمال يقين فاعله، وقوَّة إيمانه، حيث تكلَّم بالحق عند هذا السلطان الجائر، ولم يخف من بطشه بل باع نفسه وقدَّم أمر الله.
Hadis Kedua belas
Dari Abi Abdillah Thariq bin Syihab Al Bajali Al Ahmasi ra, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw sedang beliau telah meletakkan kaki di atas pelana kendaraan beliau. Kata dia:Perjuangan apakah yg paling utama? Beliau menjawab: Ucapah yg haq pada penguasa zhalim.(HR Nasaai)dengan Isnad  Shahih.
Kamus hadis:
الغرز:
Pelana di atas kendaraan unta biasanya terbuat dari kulit atau kayu. Tapi ada juga yang mengatakan: Tidak hanya dari kulit atau kayu.
Kandungan hadis:
Ucapan haq kepada penguasa zhalim ini termasuk paling utamanya jihad karena pelakunya termasuk orang yang memiliki keyakinan sempurna dan beriman kuat, sehingga dengan tegas dia menyampaikan yg haq kepada penguasa zhalim, tidak takut ditangkap bahkan mengorbankan dirinya dan mendahulukan perintah Allah sebagaimana iman para shahabat dahulu.
[12/4 03:51] KH Aba: الثالث عشر: عن ابن مسعود رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((إنَّ أوَّلَ مَا دَخَلَ النَّقْصُ عَلَى بَنِي إسْرَائِيلَ أنَّهُ كَانَ الرَّجُلُ يَلْقَى الرَّجُلَ، فَيَقُولُ: يَا هَذَا، اتَّقِ الله ودَعْ مَا تَصْنَعُ، فَإِنَّهُ لاَ يَحِلُّ لَكَ، ثُمَّ يَلْقَاهُ مِنَ الغَدِ وَهُوَ عَلَى حَالِهِ، فَلا يَمْنَعُهُ ذلِكَ أنْ يَكُونَ أكِيلَهُ وَشَرِيبَهُ وَقَعِيدَهُ، فَلَمَّا فَعَلُوا ذلِكَ ضَرَبَ اللهُ قُلُوبَ بَعْضِهِمْ بِبَعْضٍ)) ثُمَّ قَالَ: {لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرائيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ * كَانُوا لا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ * {تَرَىٰ كَثِيرًا مِّنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنفُسُهُمْ أَن سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ}*
{وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَٰكِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ}*
 [المائدة: 78- 81].
ثُمَّ قَالَ: ((كَلا، وَاللهِ لَتَأمُرُنَّ بالمَعْرُوفِ، وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ المُنْكَرِ، وَلَتَأخُذُنَّ عَلَى يَدِ الظَّالِمِ، وَلَتَأطِرُنَّهُ عَلَى الحَقِّ أَطْرًا، وَلَتَقْصُرُنَّه عَلَى الحَقِّ قَصْرًا، أَوْ لَيَضْرِبَنَّ اللهُ بقُلُوبِ بَعْضِكُمْ عَلَى بَعْضٍ، ثُمَّ ليَلْعَنَنَّكُمْ كَمَا لَعَنَهُمْ)). رواه أَبُو داود والترمذي، وَقالَ: (حديث حسن). هَذَا لفظ أَبي داود
Hadis Ketiga belas tentang Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar:
Dari Ibnu Mas'ud ra Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya awal mula menyusutnya keagamaan kaum Bani Israil adalah:Pernah seseorang bertemu seorang pelaku mungkar. Maka ia ditegornya: Hai saudara! Bertaqwalah kepada  Allah! Tinggalkan perbuatan itu karena tidak halal untukmu! Pada keesokan harinya bertemu lagi dan masih tetap dalam keadaan sebelumnya, tapi tidak dicegahnya bahkan diajak makan bersama, minum bersama dan duduk bersama.Setelah mereka lakukan demikian caranya maka Allah benturkan hati mereka yang satu dengan lainnya. (Kata Ibnu Mas'ud):Setelah itu beliau membaca ayat:
"Terkutuklah. orang2 kafir Bani Israil melalui ucapan Dawud dan Isa bin Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas. Yaitu mereka tidak mencegah kemungkaran yang mereka lakukan. Sungguh amatlah jelek apa yg telah biasa mereka kerjakan.
Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka, dan mereka akan kekal dalam siksaan.
Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan menjadikan orang-orang musyrik itu penolong-penolong, tapi kebanyakan mereka itu orang-orang yang fasik"(QS 5:78-81)
Lalu Nabi bersabda: Demi Dzat Yang Menggenggamku, sungguh kalian benar2lah menyuruh kebajikan, benar2lah mencegah kemungkaran, benar2lah kamu tangkap (selamatkan) seseorang yang mau melakukan dosa, benar2lah kamu sayangi dia agar dia melakukan yg haq, atau (kalau tidak kamu lakukan) benar2lah Allah benturkan hati kamu dengan hati yg satu sama lainnya, lalu Allah kutuk kamu sebagaimna mengutuk mereka(pelaku mungkar itu) juga. (HR Abu Dawud dan Tirmidzi. Kata dia hadis Hasan, diriwayatkan pula oleh Baihaqi, Tirmidzi, Ahmad & Thabrani dari Abi Musa ra. Para perawinya perawi Bukhari )lafal ini lafal Abu Abwud.
[14/4 05:12] KH Aba: الرابع عشر: عن أَبي بكر الصديق رضي الله عنه قَالَ: يَا أيّها النَّاس، إنّكم لتَقرؤُون هذِهِ الآية: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ}[المائدة:105]
Hadis Keempat belas tentang Amar ma'ruf dan Nahi mungkar:

Dari Abu Bakar Shiddiq ra dia berkata: Hai saudara-saudara! Sesungguhnya anda benar-benar membaca ayat ini:
"Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk".[Al Maaidah:105]
وإني سمعت رَسُول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ((إنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الظَّالِمَ فَلَمْ يأخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أوشَكَ أنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ)). رواه أَبُو داود والترمذي والنسائي بأسانيد صحيحة.
Dan sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda:"Sesungguhnya orang-orang apabila telah melihat orang zhalim (pelaku maksiat), lalu mereka tidak mencegahnya, maka nyaris saja Allah ratakan kepada mereka dengan adzab-Nya".HR Abu Dawud,Tirmidzi dan Nasaai dengan sanad-sanad Shahih.
معناه: أنكم تقرؤون هذه الآية وتتوهَّمون أن من فعل ما أُمر به وترك ما نُهي عنه في نفسه أنْ لا حرج عليه في عدم الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر، بل يَجِب كما في الحديث الآخر: ((يَا أيها الناس، مُروا بالمعروف، وتناهَوا عن المنكر، حتى إذا رأيت شُحًّا مطاعًا، وهوًى متَّبعًا، ودنيا مُؤثرة، وإعجاب كلّ ذي رأي برأيه، فعليك نفسك، ودع عنك العوام)).رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان عن أبي ثعلبة الخشني
Maksudnya: Sesungguhnya kalian biasa membaca ayat ini. Dan kalian menduga kalau orang yang telah mengerjakan apa yg telah diperintahkan kepadanya, dan meninggalkan sendiri, apa yg telah dilarang untuknya, maka dia tidaklah merasa berdosa sekalipun tidak beramar ma'ruf dan bernahi mungkar.Akan tetapi tetap wajib hukumnya (beramar ma'ruf  dan bernahi mungkar)sebagaimana dalam hadis lain:"Saudara2! Suruhlah kebaikan dan cegahlah kemungkaran! Sekalipun sampai anda menututi (kepada zaman):Apabila RASA PELIT DITURUTI(pelit harta, pelit ilmu,pelit waktu dsb),HAWA NAFSU DIIKUTI, DUNIA YANG DIUTAMAKAN (BUKAN AKHIRAT),SETIAP ORANG YG PUNYA IDEA, MENGAGUMI IDEANYA SENDIRI, maka tetaplah kamu menjaga dirimu, tinggalkan prilaku kaum awam!". HR Abu Dawud, Tirmidzi,Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dari Abi Tsa'labah Al Khusyani ra.
[15/4 03:59] KH Aba: JALAN MENUJU SYURGA BERIKUTNYA
(76)الجلو س مع الصالحين اgﻷخيار
 DUDUK BERSAMA ORANG-ORANG SHALIH PILIHAN

قالَ تَعَالَى: {وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ} [الكهف: 28].
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; (QS Al Kahfi:28)

هذا أمر من الله تعالى لنبيّه محمد: أن يحبس نفسه مع الذين يعبدون الله في هذه الأوقات، وأن لا يجاوزهم ناظرًا إلى غيرهم من ذوي الهيئات، فإن مصاحبتهم سبب إلى دخول الجنات.
Ini suatu perintah Allah ta'ala kepada Nabi Muhammad saw, agar beliau bertahan diri bersama dengan orang2 yg beribadah kepada Allah pada waktu2 tsb ini, jangan melewati mereka karena lebih memandang lainnya yang banyak tingkah. Sebab bershahabat dengan orang2 shalih, adalah menjadi penyebab masuknya seseorang ke dalam syurga.

وعن أنس رضي الله عنه قَالَ: قَالَ أَبُو بكر لِعُمَرَ رضي الله عنهما بَعْدَ وَفَاةِ رسولِ الله صلى الله عليه وسلم: انْطَلِقْ بِنَا إِلَى أُمِّ أيْمَنَ رضي الله عنها نَزُورُهَا كَمَا كَانَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم يَزُورُهَا، فَلَمَّا انْتَهَيَا إِلَيْهَا، بَكَتْ، فَقَالا لَهَا: مَا يُبْكِيكِ؟ أمَا تَعْلَمِينَ أنَّ مَا عِنْدَ اللهِ خَيْرٌ لرَسُولِ الله صلى الله عليه وسلم ؟ فَقَالَتْ: إني لاَ أبْكِي إني لا أَعْلَم أنَّ مَا عِنْدَ الله تَعَالَى خَيْرٌ لرسول الله صلى الله عليه وسلم، ولَكِنْ أبكي أنَّ الوَحْيَ قدِ انْقَطَعَ مِنَ السَّماءِ، فَهَيَّجَتْهُمَا عَلَى البُكَاءِ، فَجَعَلا يَبْكِيَانِ مَعَهَا. رواه مسلم.
Dari Anas ra berkata: Pernah Abu Bakar ra berkata kepada Umar ra setelah wafatnya Rasulullah saw : "Mari kita pergi berkunjung kepada Ummu Ayman ra sebagaimana Rasulullah saw telah biasa berkunjung kepadanya".Setelah keduanya sampai di Ummu Ayman,maka menangislah dia. Bertanyalah keduanya kepada dia: Kenapa anda menangis? Bukankah anda tahu, bahwa apa yang berada di sisi Allah adalah lebih baik bagi Rasulullah saw?! Jawab Ummu Ayman:Sesungguhnya aku bukan menangis karen tidak tahu bahwa apa yang berada di sisi Allah adalah lebih baik bagi Rasulullah saw. Tapi aku menangis karena  wahyu Allah telah putus dari langit. Mendengar jawaban Ummu Ayman, maka terbawalah hati mereka berdua ikut menangis juga bersamanya
 (HR Muslim)
أم أيمن: مولاة لرسول الله صلى الله عليه وسلم أنكحها زيد بن حارثة واسمها بركة، وهي أم أسامة بن زيد وكان صلى الله عليه وسلم يكرمها، وكان عندها كالولد.
Ummu Ayman adalah salah seorang sahaya yg dimerdekakan oleh Rasulullah saw. Nama aslinya Barakah dia dinikahkan dengan Zayd bin Haritsah dan dia ibu dari Usamah bin Zayd.Rasulullah saw memuliakannya dan beliau tak ubahnya seorang anak di dekatnya.
وفي هذا الحديث: زيارة الصالح لمن هو دونه، وزيارة الإنسان لمن كان صديقه يزوره.
وفيه: البكاء حزنًا على فراق الصالحين.
Kandungan dalam hadis:
1- Orang shalih berkunjung kepada bawahannya.
2- Seseorang berkunjung kepada orang yang dikunjungi temannya.
3- Menangis karena sedih berpisah dengan orang-orang shalih.
[16/4 05:12] KH Aba: الثاني: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى الله عليه وسلم: مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ)). (رواه مسلم)
Hadis kedua tentang jalan ini:
Dari Abu Hurairah ra Rasulullah saw bersabda: Tidaklah suatu kaum yg berkumpul di  dalam suatu rumah dari antara rumah-rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya di antara mereka (bertadarus), melainkan pasti turunlah ketenteraman terhadap mereka,juga rahmat kasih sayang Allah menyelimuti mereka, para malaikat meliputi mereka dan Allah menyebut2 mereka di tengah2 makhluk(para malaikat) yg di samping-Nya. Dan barangsiapa terlambat mengamalkannya maka (status) nasabnya tidak mampu mengejarnya. (HR Muslim)

الثالث: عن أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُمَا شَهِدَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: ((لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُم الله فيمن عنده (رواه مسلم)
Hadis ketiga tentang jalan ini:
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id Al Khudri ra bahwa mereka berdua menyaksikan Nabi saw bersabda: Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir kepada Allah, melainkan para malaikat meliputi mereka, rahmat kasih sayang Allah menyelimuti mereka dan turunlah ketenteraman terhadap mereka lalu Allah bangga menyebut-nyebut mereka di tengah-tengah makhluk (para malaikat)yang di samping-Nya.(HR Muslim)
[17/4 04:10] KH Aba: الرابع: عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ خَرَجَ مُعَاوِيَةُ عَلَى حَلْقَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَقَالَ مَا أَجْلَسَكُمْ قَالُوا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ.
قَالَ آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلاَّ ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلاَّ ذَاكَ. قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَمَا كَانَ أَحَدٌ بِمَنْزِلَتِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقَلَّ عَنْهُ حَدِيثًا مِنِّي وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَى حَلْقَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ: ((مَا أَجْلَسَكُمْ)). قَالُوا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا لِلإِسْلاَمِ وَمَنَّ بِهِ عَلَيْنَا. قَالَ: ((آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلاَّ ذَاكَ)). قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلاَّ ذَاكَ. قَالَ: ((أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلاَئِكَةَ)). (رواه مسلم)
Hadis keempat:Dari Abu Sa'id Al Khudri ra berkata: Pernah Mu'awiyah keluar mendatangi sebuah halaqah (pertemuan)di dalam masjid. Lalu dia bertanya: Faktor apakah yg membuat kalian duduk (berkumpul)? Mereka menjawab: Kami duduk berdzikir mengingat Allah.
Tanya dia: Hanya kepada Allah-kah yg membuat kalian duduk berkumpul itu?! Mereka menjawab: Demi Allah, tak lain hanya itulah yg membuat kami duduk berkumpul.Berkata Mu'awiyah:Ketahuilah bahwa aku belum pernah memyumpahi kalian karena ada rasa curiga.Dan tak ada seorangpun menyamai kedudukanku terhadap Rasulullah saw karena paling sedikit menuturkan hadis beliau dari pada aku.  Rasulullah saw  pernah keluar ke masjid mendatangi sebuah halaqah (pertemuan) srbagian shahabat beliau.. Lalu beliau bertanya: Faktor apakah yg membuat kalian duduk (berkumpul)? Mereka menjawab: Kami duduk berdzikir mengingat Allah,dan memuji-Nya atas petunjuk-dan anugerah-Nya terhadap kami kepada Islam.
Tanya beliau: Hanya kepada Allah-kah yg membuat kalian duduk berkumpul itu?! Mereka menjawab: Demi Allah, tak lain hanya itulah yg membuat kami duduk berkumpul. Beliau bersabda:Ketahuilah bahwa aku tidak menyumpahi kalian karena adanya suatu kecurigaan kepada kalian.Akan tetapi Jibril datang kepadaku memberitahu bahwa Allah membanggakan kamu kepada para malaikat-Nya. HR Muslim.
[18/4 04:08] KH Aba: الخامس:وعن أَبي موسى الأشعري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((إِنَّمَا مَثلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَجَلِيسِ السُّوءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ، وَنَافِخِ الْكِيرِ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ: إمَّا أنْ يُحْذِيَكَ، وَإمَّا أنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإمَّا أنْ تَجِدَ مِنْهُ ريحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ: إمَّا أنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإمَّا أنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا مُنْتِنَةً)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
(يُحْذِيكَ): يُعْطِيكَ.
Hadis kelima:
Dari Abu Musa Al Asy'ari ra bahwa Nabi saw bersabda: Sesungguhnya perumpamaan teman duduk bersidang yang shalih dengan yang tidak shalih seperti seorang yang membawa minyak kesturi dan tukang las. Maka seorang yang membawa kesturi bisa memberimu minyak, bisa juga kamu membelinya atau kamu mendapatkan harum semerbaknya dari dia.
Sedangkan temannya yg tukang las, bisa jadi membuat pakayanmu terbakar atau kamu mendapatkan bau busuknya dari dia. HR Bukhari dan Muslim.
في هذا الحديث: * الحث على مجالسة أهل الخير، والتحذير من مجالسة أهل الشر.
*الحكم بطهارة المسك.
*النهي عن مجالسة من تؤذي مجالسته في الدين والدنيا.* والترغيب في مجالسة من تفيد مجالسته فيهما*
Kandungan dalam hadis ini:
1- Anjuran agar mencari teman duduk dg orang yg baik-baik.
2-Peringatan untuk tidak suka duduk bersama orang-orang yg tidak baik.
3- Minyak kesturi hukumnya suci
4-Dilarang duduk2 bersama orang yg dapat merusak hal agama dan dunia
5- Anjuran agar senang duduk bersama orang yg bisa memberi manfaat dalam hal agama dan dunia.
6-Hati2 mencari teman, karena teman bisa memberi pengaruh besar kepada dirinya. Kalau baik bisa memberi pengaruh baik demikian juga sebaliknya.
[19/4 03:53] KH Aba: السادس: وعن أَبي هريرة رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((تُنْكَحُ المَرْأَةُ لأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذاتِ الدِّينِ تَربَتْ يَدَاك)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
ومعناه: أنَّ النَّاسَ يَقْصدونَ في العَادَة مِنَ المَرْأةِ هذِهِ الخِصَالَ الأرْبَعَ، فَاحْرَصْ أنتَ عَلَى ذَاتِ الدِّينِ، وَاظْفَرْ بِهَا، وَاحْرِصْ عَلَى صُحْبَتِها.
الحسب: طيب الأصل. وكل واحد من هذه الأربع مما يقصده المتزوج.
وفي الحديث:1- الحث على صاحبة الدين، لأن الحسن البالغ يخاف بسببه من فساد المرأة، أو إفسادها، والمال ربما أطغاها. وأما الدين فهو الحبل الذي لا ينقطع.
2- توجيه اﻻسﻻم إلى اختيار الصالحة وجعلها خير متاع ينبغي الحرص عليه. 3- عندما يكون الداعي إلى الزواج هو الدين، فإن هذا الزواج يبقى ويدوم، ﻷن الدين هداية للعقل والضمير،وﻻيمنع من وجود بقية الصفات اﻷخرى مع الدين إن توفر ذلك.
4- من آثار الحرص على المرأة المتدينة: طمأنينة الرجل لشريكةحياته التي تطلع على أسراره، وضمان لتربية اﻷوﻻد وحفاظ على اﻷموال وسمعة اﻷسرة.وهذه هي سعادة اﻷسرة، لذلك كان للدين المقام اﻷول في اختيار الزوجة.

Hadis keenam dari Jalan Menuju Syurga yang ke 76:

Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda: Seorang perempuan biasanya dinikahi karena empat hal:
1- karena hartanya
2- karena tingkat nasab keturunannya
3- karena kecantikannya, dan
4- karena agamanya. Maka utamakanlah olehmu perempuan yang kuat agamanya, pasti beruntunglah kamu. (HR Bukhari dan Muslim).

Maksud hadis ini: Bahwasanya orang-orang biasanya menikahi seorang perempuan karena yang dipandangnya empat hal tersebut. Maka berusahalah kamu untuk memilih dan mendapatkan yang kuat agamanya karena dialah yg akan menjadi sahabat atau patner hidupmu untuk menata hidup kamu dengan keluarga dan anak2 cucumu sejak dalam hidupumu di dunia yg fana ini sampai tetap kumpul semua di dalam syurga.

Kandungan dalam hadis:
1-Perintah mencari isteri yg memiliki agama kuat dari pada hanya cantik, karena wanita yg sangat cantik dikhawatirka bisa rusak dan membuat orang lain rusak. Sedang harta terkadang bisa membuat pemiliknya sombong. Beda dengan agama,sebab agama menjadi tali pengikat yg tidak akan putus.
2- Islam mengarahkan kita utk memilih isteri wanita shalihah dan dijadikan sebaik2 kesenangan yg diusahakan dengan kuat.
3-Ketika faktor suatu perkawinan itu adalah agamanya,maka akan kekallah perkawinan itu dan langgeng, karena agama itu petunjuk untuk akal dan isi bathin seseorang. Dan sifat2 lainya tdk akan menjadi kendala apabila agamanya kuat dan memadahi.
4-Diantara manfaat usaha mendapatkan wanita agamis adalah ketenteraman hati suami isteri dalam hidup mereka yg saling mempercayai dan menghormati, bertanggungjawab terhadap pendidikan anak2 dan keutuhan harta dan nama harumnya keluarga. Inilah kebahagian ideal dari setiap rumah tangga yg dapat diraih lewat agama yg kuat dari isteri seorang suami.
[20/4 04:55] KH Aba: السابع: وعن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم لِجبريل: ((مَا يَمْنَعُكَ أنْ تَزُورنَا أكثَر مِمَّا تَزُورَنَا؟)) فَنَزَلَتْ: {وَمَا نَتَنَزَّلُ إلا بِأَمْرِ رَبِّكَ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَلِكَ} [مريم: 64] رواه البخاري.
فيه: 1- طلب الصديق من صديقه كثرة زيارته، إذا لم يكن مانع من شغل أو غيره.2- محبة النبي صلى الله عليه وسلم لجبريل عليه السﻻم وشوقه لرؤيته وللعلم بما يحمل معه من وحي
Hadis ketujuh:
Dari Ibnu Abbas ra berkata: Nabi saw bertanya kepada Jibril: Apa yang membuat engkau berhalangan untuk berkunjung kepada kami lebih sering dari yg biasanya mengunjungi kami? Maka turunlah ayat: (Dan tidaklah turun kami kecuali karena perintah Tuhanmu.Bagi Dia apa yang sebelum kami dan apa yang sesudah kami dan apa yang di tengah-tengah kami). QS Maryam:64. HR Bukhari.
Kandungan dalam hadis:
1-Seorang sahabat boleh meminta agar sahabatnya lebih sering berkunjung apabila tidak ada halangan kesibukan atau lainnya
2- Rasa cinta Nabi saw keada Jibril as dan rindu beliau kepadanya untuk melihatnya dan untuk mendapatkan wahyu yang dibawanya.
[21/4 04:12] KH Aba: الثامن: وعن أَبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((لا تُصَاحِبْ إلا مُؤْمِنًا، وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إلا تَقِيٌّ)). رواه أَبُو داود والترمذي بإسناد لا بأس بِهِ.
فيه: 1-النهي عن موالاة الكفار، ومودتهم، ومصاحبتهم.
وفيه:2- الأمر بملازمة الأتقياء، ودوام مخالطتهم، 3- وترك مخالطة الفجار، ومؤاكلتهم، وهذا في طعام الدعوة، لا إطعام الحاجة.
4-النهي عن إكرام غير التقي وإسداء الجميل إليهم
Hadis kedelapan:
Dari Abu Sa'id Al Khudri ra dari Nabi saw bersabda: Janganlah bersahabat kecuali dengan seorang mu'min. Dan janganlah memakan makananmu kecuali orang yang bertqwa. HR Abu Dawud dan Tirmidzi dengan isnad cukup baik.

Kandungan hadis:
1- Larangan loyal dengan orang-orang kafir, cinta dan bersahabat dengan mereka.
2- Perintah agar berhubungan erat dengan orang-orang yang bertaqwa dan selalu bergaul dengan mereka 3- Tidak boleh bergaul dengan orang-orang jahat dan tidak boleh makan-makan bersama mereka dalam undangan bukan dalam jamuan suatu hajatan.
4-Dilarang memuliakan orang yang tidak bertaqwa dan orang yang tidak tahu berterima kasih.
[22/4 03:38] KH Aba: التاسع: وعن أَبي هريرة رضي الله عنه أن النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَليَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ)). رواه أَبُو داود والترمذي بإسناد صحيح، وَقالَ الترمذي: (حَدِيثٌ حَسَنٌ).

Hadis kesembilan:
Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Seseorang atas dasar agama sahabatnya.Karena itu hendaklah seseorang di antara kamu memperhatikan, siapakah orang yg dibuatnya sahabat?! HR Abu Dawud dan Tirmidzi dg isnad shahih. Kata Tirmidzi Hadis Hasan.

الخليل: الصديق. فكان على عادة صاحبه وطريقته وسيرته. فمن رضي دينه وخلقه خالله ومن ﻻ تجنبه، فإن الطباع سراقة،والصحبة مؤثرة في إصﻻح الحال وإفساده.
قال الغزالي: مجالسة الحريص ومخالطته تحرك الحرص، ومجالسة الزاهد ومخاللته تزهد في الدنيا، ﻷن الطباع مجبولة على التشبه واﻻقتداء،بل الطبع يسرق من الطبع من حيث ﻻيدري.
Al Khaliil artinya sahabat.sahabat biasanya mengikuti kebiasaan sahabatnya, jalan dan perjalanan hidupnya maka siapa yang agama dan karakternya disenangi maka ia dijadikannya sahabat. Tapi yang tidak disenangi akan dijauhinya, karena karakter itu amat menular, dan persahabatan besar pengaruhnya terhadap effek baik buruknya prilaku seseorang.
Al Ghazali berkata:
Senang duduk dan bergaul dengan orang rakus (harish), akan menjadi rakus juga.Dan duduk bersahabat dengan orang yang tidak senang dunia(zahid) maka membuatnya tidak senang dunia juga. Sebab karakter itu diciptakan untuk menyerupai dan mengikuti, bahkan karakter bisa menulari karakter lainnya tanpa disadari.
في الحديث:
1- أقل درجات الصداقة النظر بعين المساواة.
 2-وكمالها هو رؤية الفضل للصديق. قيل: (لا خير في محبة من لا يرى مَا لَكَ مثل ما يرى له)
وفي رواية: ﻻيؤمن أحدكم حتى يحب ﻷخيه ما يحب لنفسه.أخرجه البخاري ومسلم والترمذي والنسائي وأحمد عن أنس بن مالك
3- اختيار الصديق الذي يرضى دينه، وتجنب الصديق الذي يسخط دينه
Kandungan dalam hadis:
1- Tingkat minimalnya persahabatan itu paling tidak adalah memandang sahabatnya satu level dengan dirinya.
2- Sempurnanya adalah memandang sahabatnya lebih utama dari pada dirinya. Dikatakan: Tidaklah baik cinta seseorang yang tidak memandang hakmu sebagaimana dia memandang haknya sendiri.
Dalam hadis;Tidaklah beriman seseorang diantara kamu sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.HR Bukhari,Muslim, Tirmidzi, Nasaai dan Ahmad dari Anas bin Malik.
3- Memilih sahabat yang disenangi keagamaanya dan menjauhi sahabat yang dibenci keagamaanya.
[23/4 04:08] KH Aba: العاشر: وعن أَبي موسى الأشعري رضي الله عنه أن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

في هذا الحديث:
1- الحث على محبة الصالحين، لأن من أحبّهم دخل معهم الجنة، والمعية تحصل بمجرد الاجتماع وإنْ تفاوتت الدرجات.
2-على المرء أن يختار اﻷصدقاء وااﻹخوان من الصالحين والمتقين ليحشر معهم، وهذا من فضل صحبة اﻷخيار
3- على المرء أن يجتنب صحبة اﻷشرار والفساق كي ﻻيحشر معهم، فإن الصاحب ساحب.
Hadis Kesepuluh:
Dari Abu Musa Al Asy'ari ra bahwa Nabi saw bersabda: Seseorang kelak akan bersama dengan siapa yang ia cintai. HR Bukhari dan Muslim.

Kandungan hadis:
1-Anjuran untuk mencintai orang-orang shalih karena orang mencintai orang shalih kelak akan bersama mereka di syurga. Dalam kebersamaan ini kelak bisa diperolehnya dengan cara berkumpul, sekalipun derajatnya di dunia tidak sama sebagai karunia Allah kepada orang yang mencintai orang shalih.
2- Seseorang wajib memilih teman dan sahabat yang shalih dan taqwa agar kelak bisa dikumpulkan bersama mereka.
Inilah keutamaan orang mempunyai shahabat-shahabat yang baik-baik.
3- Seseorang wajib menjauhi sahabat-sahabat yang jelek perangainya dan fasik agar dia tidak dikumpulkan dengan mereka, sebab sahabat itu bisa menyeretnya.
[24/4 04:49] KH Aba: الحادي عشر: وعن أنس رضي الله عنه أنَّ أعرابيًا قَالَ لرسول الله صلى الله عليه وسلم: مَتَى السَّاعَةُ؟ قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((مَا أعْدَدْتَ لَهَا؟)) قَالَ: حُبَّ الله ورسولهِ، قَالَ: ((أنْتَ مَعَ مَنْ أحْبَبْتَ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ، وهذا لفظ مسلم.
وفي رواية لهما: مَا أعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثيرِ صَوْمٍ، وَلا صَلاَةٍ، وَلا صَدَقَةٍ، وَلَكِنِّي أُحِبُّ الله وَرَسُولَهُ.
الساعة: القيامة.
وقوله صلى الله عليه وسلم: ((ما أعددت لها)). من أسلوب الحكيم؛ لأنه سأل عن الوقت فقيل له: ما لَكَ ولها، إنما يهمك التزود لها والعمل بما ينفعك فيها. فطرح الرجل ذكر أعماله، ونظر إلى ما في قلبه من محبة الله ورسوله فقدمه بين يديه.

Hadis Kesebelas:
Dari Anas bin Malik ra bahwa seorang Arab dusun pernah berkata kepada Rasulullah saw: Kapan saat hari kiamat tiba?  Rasulullah saw balik tanya kepada dia? Apa yang telah kamu persiapkan untuknya? Jawabnya: Cinta Allah dan Rasul-Nya. Beliau bersabda: Kamu bersama siapapun yang kamu cintai!. HR  Bukhari dan Muslim dan ini lafal Muslim.
Dalam riwayat lain oleh Bukhari dan Muslim, orang itu menjawab: Untuk saat hari kiamat itu aku tidak mempersiapkan banyak puasa, tidak pula banyak shalat dan tidak pula banyak shadaqah. Akan tetapi aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Rasulullah saw tidak menjawab pertanyaan orang itu, tapi dengan gaya bahasa uslubul hakim karena ada yg lebih urgen untuk dimilikinya dari pada dia sekedar tahu waktu hari kiamat, yaitu bekal dia untuk dibawa ke hari kiamat.Maka ditanyakanlah oleh beliau kepada dia: Ada apa kamu dengan saat hari kiamat? Yg penting bagimu adalah bekal untuk dibawa dan amal yg bermanfaat untuk kamu. Sebab itu dia menyebut amalnya dan isi hatinya dalam mencintai Allah dan Rasul-Nya.

في الحديث:
1-في يوم القيامة يلتقي كل محب مع محبوبه عن خير أو شر
2- معية الله مع اﻹنسان هي بالنصر والتوفيق
Kandungan dalam hadis:
1- Di hari kiamat kelak aka dipertemukanlah setiap sahabat denga sahabat yang dicintainya, baik sahabat dalam kebaikan maupun sahabat dalam kejelekan.
2- Kebersamaan Allah dengan manusia adalah bantuan dan pertolongan-Nya.
[25/4 04:20] KH Aba: الثاني عشر: وعن ابن مسعود رضي الله عنه قَالَ: جاء رجلٌ إلى رَسُولِ الله صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُول الله، كَيْفَ تَقُولُ في رَجُلٍ أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمْ يَلْحَقْ بِهِمْ؟ فَقَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((المَرْءُ مَعَ مَنْ أحَبَّ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
قوله: ((ولم يلحق بهم)). ولابن حبان: ((ولا يستطيع أن يعمل بعملهم)).
في الحديث:
1- محبة الله لعبده ومحبة العبد لله والمحبة بين العباد في ذات الله بحيث ﻻيشوبها شيء من الرياء
2- تكون محبة العبد لله باتباع رسوله صلى الله عليه وسلم فتحصل بها محبة الله لعبده كما قال تعالى:قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم اﻵية.
3- ودل هذا الحديث أن اتباع الرسول في اﻷصل ﻻيحصل إﻻ بامتثال جميع ما أمر به ثم إنه قد يحصل من طريق التفضل باعتقاد ذلك وإن لم يحصل استيفاء العمل بمقتضاه،بل محبة من يعمل ذلك كافية في حصول أصل النجاة،والكون مع العاملين بذلك ﻷن محبتهم إنما هي ﻷجل طاعتهم
 .4- المحبة من أفعال القلوب فأثاب الله محبهم على معتقده، إذ النية هي اﻷصل والعمل تابع لها وليس من ﻻزم المعية اﻻستواء في الدرجات. فتح الباري 10/158.
Hadis Kedua belas:
Dari Ibnu Mas'ud ra dia berkata: Pernah seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw berkata: Wahai Rasulullah: Bagaimanakah menurut engkau tentang seorang laki-laki yang mencintai suatu kaum pada hal dia belum pernah ketemu mereka?! Maka Rasulullah saw bersabda: Seseorang pasti bersama orang yang dia cintai. HR Bukhari dan Muslim.
Dalam hadis ini pada kalimat "belum pernah ketemu mereka" dalam riwayat Ibnu Hibban redaksinya:"sedang dia tidak mampu beramal sebagaimana amal mereka".

Kandungan dalam hadis:
1- Hadis ini menjelaskan rasa cinta Allah kepada hamba-Nya, cinta hamba kepada Allah dan cinta hamba kepada sesama hamba karena Allah semata y
bersih dari riya' (pamer)
2- Cinta hamba kepada Allah adalah dengan cara mengikuti Rasulullah saw, dan sebab itulah dia mendapat cinta Allah sebagaimana firman Allah ta'ala: Katakanlah (hai Muhammad)! Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku pasti Allah mentai kamu dan Dia mengampuni dosa-dosa kamu
3- Hadis ini menunjukkan bahwasanya untuk mengikuti Rasul pada dasarnya tidak bisa dicapai kecuali dengan melaksanakan semua perintah beliau.
Tapi terkadang juga bisa dicapai melalui karunia Allah, karena kuatnya akidah dan keyakinan hati, sekalipun belum berhasil melakukan seutuhnya amal perbuatan seperti beliau, melainkan hanya dengan mencintai dan thaat kepada beliau, maka dia bisa juga memperoleh keselamatan dan tinggal bersama beliau kelak, dengan modal cinta dan thaat kepada beliau. Demikian juga dengan orang -orang shalih.
4-Cinta adalah pekerjaan hati. Sebab itu Allah memberikan pahala kepada yg mencintai mereka karena keteguhan hati dan keyakinannya. Sebab niat itu pangkal, sedang amal perbuatan adalah perwujudan yang muncul sesudah niat. Dan kebersamaan itu tidak pasti  derajatnya harus sama
F. Bari 10/158.
[25/4 04:21] KH Aba: الثاني عشر: وعن ابن مسعود رضي الله عنه قَالَ: جاء رجلٌ إلى رَسُولِ الله صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُول الله، كَيْفَ تَقُولُ في رَجُلٍ أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمْ يَلْحَقْ بِهِمْ؟ فَقَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((المَرْءُ مَعَ مَنْ أحَبَّ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
قوله: ((ولم يلحق بهم)). ولابن حبان: ((ولا يستطيع أن يعمل بعملهم)).
في الحديث:
1- محبة الله لعبده ومحبة العبد لله والمحبة بين العباد في ذات الله بحيث ﻻيشوبها شيء من الرياء
2- تكون محبة العبد لله باتباع رسوله صلى الله عليه وسلم فتحصل بها محبة الله لعبده كما قال تعالى:قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم اﻵية.
3- ودل هذا الحديث أن اتباع الرسول في اﻷصل ﻻيحصل إﻻ بامتثال جميع ما أمر به ثم إنه قد يحصل من طريق التفضل باعتقاد ذلك وإن لم يحصل استيفاء العمل بمقتضاه،بل محبة من يعمل ذلك كافية في حصول أصل النجاة،والكون مع العاملين بذلك ﻷن محبتهم إنما هي ﻷجل طاعتهم
 .4- المحبة من أفعال القلوب فأثاب الله محبهم على معتقده، إذ النية هي اﻷصل والعمل تابع لها وليس من ﻻزم المعية اﻻستواء في الدرجات. فتح الباري 10/158.
Hadis Kedua belas:
Dari Ibnu Mas'ud ra dia berkata: Pernah seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw berkata: Wahai Rasulullah: Bagaimanakah menurut engkau tentang seorang laki-laki yang mencintai suatu kaum pada hal dia belum pernah ketemu mereka?! Maka Rasulullah saw bersabda: Seseorang pasti bersama orang yang dia cintai. HR Bukhari dan Muslim.
Dalam hadis ini pada kalimat "belum pernah ketemu mereka" dalam riwayat Ibnu Hibban redaksinya:"sedang dia tidak mampu beramal sebagaimana amal mereka".

Kandungan dalam hadis:
1- Hadis ini menjelaskan rasa cinta Allah kepada hamba-Nya, cinta hamba kepada Allah dan cinta hamba kepada sesama hamba karena Allah semata yaitu
bersih dari riya' (pamer)
2- Cinta hamba kepada Allah adalah dengan cara mengikuti Rasulullah saw, dan sebab itulah dia mendapat cinta Allah sebagaimana firman Allah ta'ala: Katakanlah (hai Muhammad)! Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku pasti Allah mencintai kamu dan Dia mengampuni dosa-dosa kamu
3- Hadis ini menunjukkan bahwasanya untuk mengikuti Rasul pada dasarnya tidak bisa dicapai kecuali dengan melaksanakan semua perintah beliau.
Tapi terkadang juga bisa dicapai melalui karunia Allah, karena kuatnya akidah dan keyakinan hati, sekalipun belum berhasil melakukan seutuhnya amal perbuatan seperti beliau, melainkan hanya dengan mencintai dan thaat kepada beliau, maka dia bisa juga memperoleh keselamatan dan tinggal bersama beliau kelak, dengan modal cinta dan thaat kepada beliau. Demikian juga dengan orang -orang shalih.
4-Cinta adalah pekerjaan hati. Sebab itu Allah memberikan pahala kepada yg mencintai mereka karena keteguhan hati dan keyakinannya. Sebab niat itu pangkal, sedang amal perbuatan adalah perwujudan yang muncul sesudah niat. Dan kebersamaan itu tidak pasti  derajatnya harus sama
F. Bari 10/158.
[26/4 04:38] KH Aba: الثالث عشر: عن أَبي هريرة رضي الله عنه عن النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((النَّاسُ مَعَادِنٌ كَمَعَادِنِ الذَّهَبِ وَالفِضَّةِ، خِيَارُهُمْ في الجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ في الإسْلاَمِ إِذَا فَقهُوا، وَالأرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ، فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ، ومَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ)). رواه مسلم.
وروى البخاري قوله: ((الأَرْوَاحُ …)) إلخ مِنْ رواية عائشة رضي الله عنها.
قوله: ((معادن))، أي: أصول. فكل معدن يخرج منه ما في أصله. وكل إنسان يظهر منه ما فيه من خسة أو شرف، فإذا انضم الدين إلى الشرف الأصلي فقد حاز الشرف.
قوله: ((والأرواح جنود مجندة))، أي: جموع مجتمعة، وأنواع مختلفة، فما تشاكل منها في الخير أو الشر حنّ إلى شكله.
وروي: ((أن الأرواح خلقت قبل الأجسام، فكانت تلتقي وتتشام، فلما حلت بالأجسام تعارفت بالأمر الأول، فتميل الأخيار إلى الأخيار، والأشرار إلى الأشرار)).

Hadias Ketiga belas Tentang sahabat:
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda: Manusia tak ubahnya tambang, seperti tambang emas dan perak. Sebaik-baik mereka di masa jahiliyah adalah juga sebaik-baik mereka di masa Islam apabila mereka mengerti tentang Islam. Ruh-ruh itu tak ubahnya pasukan-pasukan yang dimobilisir. Karena itu, yang saling mengenalnya dia merapat. Dan juga sebaliknya, yang saling menyangkal berselisihanlah. HR Muslim.Sedang Bukhari meriwayatkannya dari Aisyah ra.
Jadi manusia itu tak ubahnya barang tambang yang muncul asli dari asalnya.Ada tambang tidak murni dan ada pula yang murni dan berkwalitas baik. Maka kalau agama bergabung dengan bibit yang mulia, mulialah dia.

Ruh itu merupakan suatu kesatuan besar yang beraneka ragam.Maka yg baik pasti bergabung dengan yg baik, dan yang jelek juga bergabung dengan yg jelek. Tak ubahnya pasukan-pasukan yg dimobilisir,maka pasukan polisi menyatu dg polisi. Angkatan Darat juga yg sama. Angkatan Laut juga yg sama. Angkatan Udara juga yg sama, dsb.
Diriwayatkan, bahwa ruh diciptakan sebelum tubuh.lalu bertemu dan ada yg merasa bernasib sial. Setelah ruh menempati tubuh, berkenalanlah dg sesamanya seperti semula. Maka ruh yg baik cenderung merapat kepada yang baik juga, seperti juga ruh yg jelek cenderung merapat kepada yg jelek juga.

من فوائد الحديث:
1- مناقب الجاهلية ﻻيعتد بها إﻻ إذا أسلم أصحابها وتفقهوا في الدين وعملوا الصالحات
2- تتعارف اﻷرواح بحسب الطباع التي جبلت عليها من خير أو شر،فإذا اتفقت تعارفت، وإذا اختلفت تناكرت
3- إذا وجد اﻹنسان من نفسه نفرة عن ذي فضل وصﻻح فينبغي أم يبحث عن المقتضي لذلك،ليسعى في ذلك للتخلص من الوصف المذموم. قاله ابن الجوزي
Kandungan hadis:
1-Sifat-sifat terpuji seseorang di masa jahiliyah atau sebelum Islam tdk diperhitungkan kelak kecuali setelah masuk Islam dan mengerti tentang agama dan dia beramal shalih.
2- Ruh-ruh ini saling berkenalan sesuai karakternya, apakah baik atau buruk. Apabila ruh itu sama, maka berkenalanlah. Tapi apabila berbeda maka ruh itu menyingkir.
3- Apabila seseorang di dalam dirinya merasakan kerenggangan hati dengan orang mulia dan shalih, maka seyogianya dia mencari penyebabnya, agar bisa berusaha untuk terlepas dan selamat dari sifat tercela tersebut. Apalagi memang lebih cenderung hati kepada orang yg tidak baik. Demikianlah kata Ibnul Jawzi rahimahullah.
[27/4 04:44] KH Aba: الرابع عشر:وعن أُسَيْر بن عمرو،ويقال ابن جابر قَالَ: كَانَ عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ رضي الله عنه إِذَا أتَى عَلَيهِ أمْدَادُ أهْلِ اليَمَنِ سَألَهُمْ:أفِيكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ؟حَتَّى أتَى عَلَى أُوَيْسٍ رضي الله عنه فَقَالَ لَهُ:أنْتَ أُوَيْسُ بْنُ عَامِر؟ قَالَ:نَعَمْ،قَالَ:مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ؟قَالَ: نَعَمْ.قَالَ:فَكَانَ بِكَ بَرَصٌ،فَبَرَأْتَ مِنْهُ إلا مَوْضِعَ دِرْهَمٍ؟قَالَ:نَعَمْ.قَالَ:لَكَ وَالِدةٌ؟ قَالَ: نَعَمْ.قَالَ:سَمِعْتُ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم يقول:((يَأتِي عَلَيْكُمْ أُويْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أمْدَادِ أهْلِ اليَمَنِ مِنْ مُرَادٍ،ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ كَانَ بِهِ بَرَصٌ،فَبَرَأَ مِنْهُ إلا موْضِعَ دِرْهَمٍ،لَهُ وَالدةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ،لَوْ أقْسَمَ عَلَى الله لأَبَرَّهُ،فإنِ اسْتَطَعْتَ أنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَل))فَاسْتَغْفِرْ لي فَاسْتَغْفَرَ لَهُ،فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: أيْنَ تُريدُ؟ قَالَ:الكُوفَةَ، قَالَ:ألا أكْتُبُ لَكَ إِلَى عَامِلِهَا؟ قَالَ:أكُونُ في غَبْرَاءِ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيَّ، فَلَمَّا كَانَ مِنَ العَامِ المُقْبِلِ حَجَّ رَجُلٌ مِنْ أشْرَافِهِمْ، فَوافَقَ عُمَرَ،فَسَألَهُ عَنْ أُوَيْسٍ،فَقَالَ:تَرَكْتُهُ رَثَّ البَيْتِ قَليلَ المَتَاع،قَالَ: سَمِعْتُ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم يقولُ: ((يَأتِي عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أمْدَادٍ مِنْ أهْلِ اليَمَنِ مِنْ مُرَادٍ، ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ،كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إلا مَوضِعَ دِرْهَمٍ،لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أقْسَمَ عَلَى اللهِ لأَبَرَّهُ، فَإنِ اسْتَطْعتَ أنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ،فَافْعَلْ))فَأتَى أُوَيْسًا،فَقَالَ:اسْتَغْفِرْ لِي. قَالَ:أنْتَ أحْدَثُ عَهْدًا بسَفَرٍ صَالِحٍ،فَاسْتَغْفِرْ لي.قَالَ: اسْتَغْفِرْ لِي.قَالَ:أنْتَ أحْدَثُ عَهْدًا بسَفَرٍ صَالِحٍ،فَاسْتَغْفِرْ لي.قَالَ:لَقِيتَ عُمَرَ؟قَالَ: نَعَمْ،فاسْتَغْفَرَ لَهُ،فَفَطِنَ لَهُ النَّاسُ،فَانْطَلَقَ عَلَى وَجْهِهِ. رواه مسلم.
Hadis Keempat belas tentang shahabat shalih:
Dari Usair bin Amr, disebutnya: bin Jabir berkata: Ketika para dermawan Yaman datang berkunjung kepada Umar bin Khaththab ra dia bertanya kepada mereka: Adakah di antara kalian seorang bernama Uways bin Amir? Setelah Umar ketemu Uways dia kepadanya:Apa anda Uways bin Amir? Jawab Uways:Ya.Tanya Umar:Dari suku Murad, kampung Qaran? Jawab Uways: Ya.Tanya Umar:Anda menderita penyakit belang, lalu sembuh kecuali sebesar dirham? Jawabnya:Ya. Tanya Umar: Anda punya ibu? Jawabnya: Ya. Kata Umar: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: ((Akan datang berkunjung kepada kalian Uways bin Amir bersama para dermawan Yaman dari suku Murad, kampung Qaran. Dia menderita penyakit belang kemudian sembuh kecuali sebesar dirham. Dia mempunyai seorang ibu, dan dia sangat berbakti kepada ibunya. Kalau dia berdo'a kepada Allah pasti Allah sekaligus mengabulkannyaJika kamu bisa meminta agar dia memohonkan ampun untuk kamu, maka lakukanlah!)) Kata Umar kepada Uwayas: Karena itu, mohonkanlah ampun untukku kepada Allah. Setelah Uways memohonkan ampun untuk Umar, maka Umar bertanya kepadanya: Setelah ini anda hendak kemana? Jawab Uways: Hendak ke Kufah. Kata Umar: Maukah aku buatkan surat kepada Wali kota Kufah untuk anda? Jawab Uways: Aku lebih senang hidup tinggal bersama rakyat jelata yang tidak diperhatikan orang. Setelah musim haji tahun berikutnya, datanglah seorang laki-laki bangsawan Kufah. Waktu dia menemui Umar ditanyakanlah kepadanya tentang Uways. Maka jawabnya: Kubiarkan dia di rumah gubuk kecil yg sedikit harta. Kata Umar: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda:((Akan datang berkunjung kepada kalian Uways bin Amir bersama para dermawan penduduk Yaman suku Murad kampung Qaran. Dia menderita penyakit belang, lalu sembuh kecuali sebesar dirham. Dia mempunyai seorang ibu. Dia sangat berbakti kepada ibunya. Kalau dia berdo'a kepada Allah pasti Allah sekaligus mengabulkannya.Jila kamu bisa memintanya agar memohonkan ampun untukmu, maka lalukanlah!)) Sesampainya orang itu di Kufah, datanglah dia ke Uways lalu berkata: Mohonkanlah untukku pengampuanan! Kata Uways: Anda baru saja datang haji dari perjalanan shalih. Maka mohonkanlah pengampunan untukku.Kata orang itu: Mohonkanlah pengampunan untukku! Jawab Uways lagi: Anda baru saja datang haji dari perjalanan shalih. Karena itu, mohonkanlah pengampunan untukku kepafa Allah. Lalu kata Uways: Apakah anda ketemu Umar? Jawabnya: Ya. Maka Uways memohonkan ampunan untuk dia. Sebab itulah orang-orang mengerti terhadap Uways.Maka setelah itu Uways pergi lurus tanpa menoleh. HR Muslim
[28/4 04:07] KH Aba: وفي رواية لمسلم أيضًا عن أُسَيْر بن جابر رضي الله عنه أنَّ أهْلَ الكُوفَةِ وَفَدُوا عَلَى عُمَرَ رضي الله عنه وَفِيهمْ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ يَسْخَرُ بِأُوَيْسٍ، فَقَالَ عُمَرُ: هَلْ هاهُنَا أَحَدٌ مِنَ القَرَنِيِّينَ؟ فَجَاءَ ذلِكَ الرَّجُلُ، فَقَالَ عمرُ: إنَّ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم قَدْ قَالَ: ((إنَّ رَجُلًا يَأتِيكُمْ مِنَ اليَمَنِ يُقَالُ لَهُ: أُوَيْسٌ، لا يَدَعُ باليَمَنِ غَيْرَ أُمٍّ لَهُ، قَدْ كَانَ بِهِ بَيَاضٌ فَدَعَا الله تَعَالَى، فَأذْهَبَهُ إلا مَوضِعَ الدِّينَارِ أَو الدِّرْهَمِ، فَمَنْ لَقِيَهُ مِنْكُمْ، فَلْيَسْتَغْفِرْ لَكُمْ)).
 Dalam suatu riwayat Muslim juga dari Usair bin Jabir ra bahwa penduduk Kufah pernah mengutus delegasi kepada Umar ra dan di antara mereka ada seseorang yg menyepelekan Uways. Lala kata Umar: Adakah di sini seseorang dari Qaran? Maka datanglah orang itu lalu kata Umar: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, bahwa akan ada seorang laki-laki dari Yaman datang kepada kalian, dia dipanggil Uways. Dia di Yaman tidak punya apa-apa selain ibunya. Dia pernah menderita penyakit belang , setelah berdo'a kepada Allah maka Allah lenyapkan penyakitnya kecuali sebesar dinar atau dirham.Maka barangsiapa di antara kalian menemuinya hendaklah dia memintakan ampunan untuk kalian.
وفي رواية لَهُ: عن عمر رضي الله عنه قَالَ: إنِّي سَمِعْتُ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ((إنَّ خَيْرَ التَّابِعِينَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ: أُوَيْسٌ، وَلَهُ وَالِدَةٌ وَكَانَ بِهِ بَيَاضٌ، فَمُرُوهُ، فَلْيَسْتَغْفِرْ لكم))
Dalam suatu riwayat Muslim juga, dari Umar berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: Sebaik2 tabi'in adalah seorang laki-laki bernama Uways. Dia punya ibu. Diapun ada belangnya berwarna putih. Suruhlah dia memohonkan ampunan untuk kalian.
في هذا الحديث:
1- طلب الدعاء من الصالحين وإنْ كان الطالبُ أفضل.
2- معجزة للنبي صلى الله عليه وسلم لما فيه من الإخبار بالأمر قبل وقوعه. وذكر أويسًا باسمه، وصفته، وعلامته، واجتماعه بعمر فكان كما أخبر
3-  ما فعله عمر رضي الله عنه فيه تبليغ الشريعة ونشر السنة، والإقرار بالفضل لأهله، والثناء على من لا يخشى عليه عجب بذلك ليقينه وكمال دينه
قال القرطبي: كان أويس من أولياء الله المخلصين المختفين الذين لا يؤبه لهم، ولولا أن رسول الله صلى الله عليه وسلم أخبر عنه، ووصفه ونعته بنعته وعلامته، لَمَا عرفه أحد، وكان موجودًا في حياة النبي صلى الله عليه وسلم وآمن به وصدقه ولم يَلْقه، ولا كاتبه، فلم يُعَد من الصحابة.
4- فضل السفر الصالح وأن القادم منه أرجى ﻷجابة دعائه
5- طلب اﻻزدياد من الخير، واغتنام من ترجى إجابته وإن كان الطالب أفضل من المطلوب
Kandungan dalam hadis ini:
1- Berbakti kepada orang tua bisa mendapat pangkat Waliyullah tinggi dari Allah sehingga dalam lindungan-Nya dan do'nya mustajab. Demikian juga sebaliknya.
2- Dianjurkan mohon do'a kepada orang shalih sekalipun bawahannya.
3- Ini sebagian mu'jizat Nabi saw beliau memberi tahu sesuatu yg belum terjadi dan menjadi kenyataan, disebutkan namanya Uways, sifatnya, ciri-cirinya, berkumpulnya dg Umar dan menjadi kenyataan.
4- Apa yg dilakukan Umar adalah menyampaikan Syari'ah dan menebarkan sunnah, menetapkan keutamaan pada penyandangnya, serta memuji orang yang tidak dikhawtirkan mabok pujian karena keyakinannya kuat  dan agamanya sempurna.
Al Qurthubi berkata: Uways adalah sebagian dari para Waliyullah yg ikhlas dan bersembunyi dalam keramaian tanpa dikenali wali.
Kalau bukan karena Rasulullah saw yang mengungkapnya, menerangkan sifat2nya dan ciri-cirinya, maka tdk ada yg mengenalnya, dan dia sudah ada di masa hidup Nabi saw, beriman dan membenarkannya hanya belum pernah bertemu beliau dan belum pernah dikirim surat, karena itu dia tidak terhitung shahabat.
5- Keutamaan perjalanan shalih dan yg baru datang dari perjalanan jauh, do'anya dijamin lebih mudah dikabulkan.
6- Tidak ada bosannya selalu mencari tambahan kebaikan, dan memanfaatkan orang yang lebih diharapkan untu dikabulkan do'anya sekalipun yg meminta dido'akan itu lebih mulia dari yg dimintai do'anya.
[29/4 03:57] KH Aba: الخامس عشر: وعن عمر بن الخطاب رضي الله عنه قَالَ: اسْتَأذَنْتُ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم في العُمْرَةِ، فَأذِنَ لِي، وَقالَ: ((لا تَنْسَنا يَا أُخَيَّ مِنْ دُعَائِكَ)) فَقَالَ: كَلِمَةً مَا يَسُرُّنِي أنَّ لِي بِهَا الدُّنْيَا.
وفي رواية: وَقالَ: ((أشْرِكْنَا يَا أُخَيَّ في دُعَائِكَ)).
حديث صحيح رواه أَبُو داود والترمذي، وَقالَ: (حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحيحٌ).
Hadis Kelima belas tentang sahabat shalin:
Dari Umar bin Khaththab ra berkata:Pernah aku mohon izin kepada Nabi saw untuk menunaikan umrah. Lalu beliau mengizinkanku dan bersabda: Jangan lupakan kami hai adikku pada sebagian do'amu. Maka beliau mengucapkan kata-kata yang lebih membahagiakan aku dari pada aku memiliki dunia ini.
Dalam suatu riwayat: lalu beliau bersabda: Berilah kami bagian dalam do'amu hai adikku! (Hadis shahih riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi) kata Tirmidzi: Hadis Hasan Shahih.

فيه:
 1- دليل على استحباب طلب المقيم الدعاء من المسافر
2- ووصيته له بالدعاء في مواطن الخير، ولو كان المقيم أفضل من المسافر ﻻسيما إذا كان السفر لحج أوعمرة كما قال صلى الله عليه وسلم: يغفر للحاج ولمن استغفر له الحاج. (رواه البزار والطبراني عن أبي هريرة مرفوعا وابن خزيمة في صحيحه والحاكم في مستدركه)
3- فضل عمر رضي الله عنه
4- أدب الصحابة مع النبي صلى الله عليه وسلم ومزيد تواضعه صلى الله عليه وسلم
5- الحث على سؤال الدعاء من سائر المسلمين وإن كان السائل أشرف من المسؤول منه
6- هذا الحديث يدل على أن الدعاء ينفع الأحياء
Kandungan dalam hadis ini:
1- Disenangi Rasul saw orang mukim artinya yg tdk musafir agar minta dido'akan oleh saudaranya yg musafir karena do'anya mustajab.
2- Disenangi Rasul saw agar berpesan kepada saudaranya yang hendak musafir untuk dido'akan di tempat-tempat yang baik, sekalipun yg minta dido'akan itu lebih mulia dari pada yg musafir, lebih lagi perjalanan haji atau umrah seperti sabda Nabi saw: Diampunilah dosa orang haji dan dosa orang yg dimintakan ampun oleh orang yang haji (HR Bazzar dan Thabrani dari Abu Hurairah ra dg sanad Marfu', Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya dan Al Hakim dalam Al Mustadraknya)
3- Keutamaan Umar ra
4- Adab sopan santun shahabat bersama Nabi saw dan sangat tawadhu'nya Nabi saw
5- Anjuran agar banyak minta do'a kpd semua orang Islam sekalipun yang meminta dido'akan itu lebih mulia dari yg dimintai do'anya.
6- Hadis ini menunjukkan bahwa do'a bisa bermanfaat kepada orang-orang hidup.
[30/4 04:20] KH Aba: السادس عشر:  وعن ابن عمر رضي الله عنهما، قَالَ: كَانَ النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم يزور قُبَاءَ رَاكِبًا وَمَاشِيًا، فَيُصَلِّي فِيهِ رَكْعَتَيْنِ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
وفي رواية: كَانَ النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم يَأتي مَسْجِد قُبَاءَ كُلَّ سَبْتٍ رَاكبًا، وَمَاشِيًا وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَفْعَلُهُ.
مسافة ما بين مسجد قباء ومسجد النبي صلى الله عليه وسلم فرسخ، وهو ثلاث أميال.
Hadis keenam belas:
Dari Ibnu Umar ra berkata: Nabi saw biasa betziatah ke Quba' (3 mil dari Masjid Rasul saw), terkadang berkendaraan dan terkadang berjalan kaki, kemudian di dalam Masjid Quba' beliau shalat dua rakaat.(HR Bukhari dan Muslim)
Dalam suatu riwayat: Nabi saw biasa mendatangi Masjid Quba' setiap hari Sabtu dg berkendaraan dan juga berjalan kaki. Dan Ibnu Umar bisa melakukannya.
وفي الحديث:
1- استحباب زيارة مسجد قباء اقتداء بالرسول صلى الله عليه وسلم.وورد في فضل الصﻻة فيه أحاديث منها: صﻻة في مسجد قباء كعمرة.
2- حرص عبد الله بن عمر رضي الله عنهما على التأسي برسول الله صلى الله عايه وسلم
Kandungan dalam haadid ini:
1- Anjuran ziarah ke Masjid Quba' menapaktilasi kebiasaan Rasulullah saw. Ada beberapa hadis tentang keutamaan shalat di dalamnya antara laian: "Satu kali Shalat di Masjid Quba' seperti satu kali ibadah Umrah".
2- Gigihnya Abdullah bin Umar untuk mencontoh Rasulullah saw.
[1/5 03:52] KH Aba: ا لسابع عشر:  وعن أَبي هريرة رضي الله عنه عن النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم: ((أنَّ رَجُلًا زَارَ أَخًا لَهُ في قَريَة أُخْرَى، فَأرْصَدَ الله تَعَالَى عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا، فَلَمَّا أتَى عَلَيهِ، قَالَ: أيْنَ تُريدُ؟ قَالَ: أُريدُ أخًا لي في هذِهِ القَريَةِ. قَالَ: هَلْ لَكَ عَلَيهِ مِنْ نِعْمَة تَرُبُّهَا عَلَيهِ؟ قَالَ: لا، غَيْرَ أنِّي أحْبَبْتُهُ في الله تَعَالَى، قَالَ: فإنِّي رَسُول الله إلَيْكَ بَأنَّ الله قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أحْبَبْتَهُ فِيهِ)). رواه مسلم.
يقال: ((أرْصَدَهُ)) لِكَذَا: إِذَا وَكَّلَهُ بِحِفْظِهِ، وَ((المَدْرَجَةُ)) بِفْتْحِ الميمِ والرَّاءِ: الطَّرِيقُ، ومعنى (تَرُبُّهَا): تَقُومُ بِهَا، وَتَسْعَى في صَلاحِهَا.
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda, bahwasanya ada seseorang berkunjung kepada seorang saudaranya (seiman)di suatu desa lain. Maka Allah mengutus satu malaikat, mengamati dan mengawasinya sepanjang perjalanan dia. Setelah malaikat sampai kepadanya, berkata kepada orang itu: Anda mau ke mana? Jawab orang itu: Aku hendak ke saudaraku di desa ini.Tanya malaikat:Adakah anda mempunyai suatu kewajiban memberikan suatu ni'mat yang membahagiakan dia yang hurus anda urus dan harus anda
pelihara dengan baik untuk dia? Jawabnya: Tidak. Hanya saja karena aku mencintainya karena Allah. Kata malaikat: Sesungguhnya aku diutus Allah kepada anda memberi tahu bahwasanya Allah benar-benar mencintai anda sebagaimana anda mencintai dia. HR Muslim.
في هذا الحديث: دليل على عظم فضل الحب في الله والتزاور فيه.
Kandungan dalam hadis ini:
1. Besarnya pahala seseorang yg hidup bersaudara dengan saling mencintai karena Allah semata, bukan karena status sosial atau lain sebagainya.
2. Besarnya pahala saling kunjung mengunjungi karena Allah.
3. Agar dicintai Allah maka apapun bentuk perbuatan itu harus ditujukan untuk dan karena Allah.
عن أبي أمامة قال صلى الله عليه وسلم: ((من أحب لله، وأبغض لله، وأعطى لله، ومنع لله، فقد استكمل الإيمان))رواه الطبراني في الكبير والبيهقي في شعب اﻹيمان  وأبو داود وصححه اﻷلباني
Dari Abu Umamah ra Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa cinta karena Allah, benci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan untuk memberi karena Allah, maka benar dia telah membuat imannya sempurna. (HR Thabrani dalam Al Mu'jamul Kabir, Baihaqi dalam Syu'abul Iman dan Abu Dawud serta dinyatskan shahih oleh Al Albani)
[2/5 03:27] KH Aba: الثامن عشر: وعن أبي هريرة قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((مَنْ عَادَ مَرِيضًا أَوْ زَارَ أخًا لَهُ في الله، نَادَاهُ مُنَادٍ: بِأنْ طِبْتَ، وَطَابَ مَمْشَاكَ، وَتَبَوَّأتَ مِنَ الجَنَّةِ مَنْزِلا)). رواه الترمذي، وَقالَ: ((حديث حسن))
في هذا الحديث: وعد الله تعالى للزائر فيه بأن يطهره من ذنوبه، ويعظم أجره ويدخله الجنة
Dari Abu Hurairah Rasulullah saw bersabda:Barangsiapa membesuk orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, diserukanlah kepadanya oleh malaikat: Baguslah anda, dan bagus pula perjalanan anda. Dan anda pasti menempati sebuah rumah yang telah dipersiapkan di syurga. HR Tirmidzi dan kaya dia Hadits Hasan.
Kandungan dalam hadits ini:
Allah telah berjanji untuk orang yg berkunjung kepada saudaranya karena Dia dengan disucikan-Nya dari dosa-dosanya, diagungkan-Nya pahala dia dan dia dimasukan-Nya ke syurga.
ْ
[3/5 03:15] KH Aba: JALAN MENUJU SYURGA BERIKUTNYA
(77) حفظ اللسان والفرج :
MENJAGA LIDAH DAN KEMALUAN

عن سهل بن سعد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((من يضمن لي ما بين لحييه وما بين رجليه أضمن له الجنة)). متفق عليه.
Dari Sahl bin Sa'ad ra Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa menjamin kepadaku untuk menjaga (lidahnya)yg terletak antara kedua rahangnya (bahasanya baik ucapan, tulisan dan isyarat)menjaga (kemaluannya) yg terletak antara kedua pahanya, maka aku jamin untuk dia masuk syurga.
HR Bukhari dan Muslim.
في هذا الحديث:
1- أن من حفظ لسانه وفرجه عن الحرام دخل الجنة.
2- حفظ اللسان والفرج من الوقوع في الحرام هو سبيل لدخول الجنة والنجاة من النار
Kandungan hadis:
1- Barangsiapa menjaga mulutnya (bahasanya baik lisan, tulisan atau isyarat)dan kemaluannya maka dijamin dia masuk syurga
2- Menjaga mulut (bahasa, baik ucapan, tulisan atau isyarat)dan kemaluan agar tidak terjerumus ke dalam perkara haram adalah suatu jalan menuju masuk syurga dan jalan juga untuk selamat dari api neraka.
[4/5 03:24] KH Aba: JALAN MENUJU SYURGA BERIKUTNYA
(78) الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم :
BERSHALAWAT KEPADA NABI SAW
فضل الصلاة على رسول الله صلى الله عليه وسلم
 KEUTAMAAN BERSHALAWAT KEPADA RASULULLAH SAW
قال الله تعالى: {إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما} [الأحزاب: 56]
Sesungguhnya
 Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah untuk dia, dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.QS Al Ahzab:56.
أمر الله كل مؤمن بالصلاة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم ووطأ قبله بالإخبار عنه تعالى، وعن ملائكته الكرام، بأنهم دائمون على ذلك.
Allah memerintahkan kepada setiap mu'min untuk bershalawat dan mengucapkan salam kepada Nabi saw, sedang sebelum itu diberitahukan-Nya bahwa Dia dan para malaikat-Nya yg mulia, tetap senantiasa bershalawat dan mengucapkan salam kepadanya.
قال أبو العالية: صلاة الله تعالى: ثناؤه عليه عند الملائكة، وصلاة الملائكة: الدعاء.
وقال ابن عباس: يصلون: يبركون.
وروي عن سفيان الثوري، وغير واحد من أهل العلم قالوا: صلاة الرب: الرحمة وزيادة اﻹحسان. وصلاة الملائكة:الاستغفار. ومن البشر: الدعاء.
Kata Abul Aliyah: Shalawat Allah: Puji sanjung Allah kepada Nabi saw di dekat para malaikat.
Shalawat para malaikat: Adalah do'anya.
Kata Ibnu Abbas:
Yushalluuna: Yubarrikuuna= memberkati,mendo'akan keberkahan
Diriwayatkan dari Sufyan Ats Tsawri dan beberapa ahli ilmu lainnya berkata:
Shalawat Allah: rahmat-Nya dan tambahan kebaikan kepadanya.
Shalawat malaikat: Istighfaar Permohonanan pengampunan
Shalawat ummat manusia: Do'a.
ويستفاد من الصﻻة عليه صلى الله عليه وسلم رفع الدرجات والترقي في مراتب الكمال. واﻷفضل أن يجمع بين الصﻻة والتسليم
Manfaat shalawat kepada Nabi saw adalah: Mengangkat derajat dan mengangkat martabat menjadi sempurna.
Yang paling utama adalah menggabung ucapan shalawat dengan salamnya.
قال ابن كثير: والمقصود من هذه الآية، أن الله سبحانه وتعالى أخبر عباده بمنزلة عبده ونبيه في الملأ الأعلى، بأنه يثني عليه عند الملائكة المقربين، وأن الملائكة تصلي عليه.
ثم أمر تعالى أهل العالم السفلي بالصلاة والتسليم عليه، ليجتمع الثناء عليه من أهل العالمين: العلوي والسفلي جميعا.
Ibnu Katsir berkata: Yang dimaksud dari ayat ini adalah:
Allah memberitahu kepada hamba-Nya tentang kedudukan hamba dan nabi-Nya di bahwa Dia memujinya di dekat para malaikat al muqarrabin pemikul Arasy-Nya dan para malaikat-Nya bershalawat kepada hamba dan nabi-Nya di alam atas yang tinggi.
Setelah itu, maka Allah perintahkan kepada penduduk alam bawah ini agar bershalawat dan mengucapkan salam kepada nabinya, agar puji sanjung kepada nabi ini bergabung menyatu dari penduduk kedua alam ini yaitu alam atas dan alam bawah sekaligus.
[5/5 04:14] KH Aba: الأول: عن عبد الله بن عمرو بن العاص، رضي الله عنهما: أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ((من صلى علي صلاة، صلى الله عليه بها عشرا)). رواه مسلم.
الحديث: رواه أحمد أيضا عن أبي موسى بلفظ: ((من صلى علي صلاة واحدة، صلى الله عليه عشر صلوات، وحط عنه عشر خطيئات، ورفع له عشر درجات)).
Hadis Pertama:
Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra bahwa dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali shalawat, maka Allah bershalawat kepada dia karenanya sepuluh kali shalawat. HR Muslim.
Senada dengan hadis ini pula Ahmad meriwayatkannya dari Abi Musa Al Asy'ari ra dengan lafal: Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali shalawat, maka Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali shalawat, menggugurkan sepuluh dosa kesalahannya dan mengangkat sepuluh derajat baginya.
في الحديث:
1-الحسنة بعشر أمثالها إلى أضعاف كثيرة والله يضاعف لمن يشاء
2-يستحب أن يكرر الكاتب الصﻻة على النبي صلى الله عليه وسلم كلما كتبه
3- فضل الصﻻة على النبي صلى الله عليه وسلم والحث عليها
4- تستحب الصﻻة والسﻻم على جميع اﻷنبياء والمرسلين اﻵخرين
Kandungan hadis ini:
1- Satu kebajikan di balas sepuluh kebajikan sampai berlipat ganda. Allah melipatgandakannya bagi siapaun yg Dia kehendaki.
2-Anjuran mengulang menulis shalawat dan membacanya sebanya dia menulis Nabi saw dalam tulisannya.
3- Keutamaan bershalawat kepada Nabi saw.
4- Anjuran agar bershalawat kepada Nabi saw.dan para nabi dan rasul lainnya.
[6/5 04:30] KH Aba: الثاني: وعن ابن مسعود رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((أولى الناس بي يوم القيامة أكثرهم علي صلاة)). رواه الترمذي، وقال: (حديث حسن).
Hadis Kedua:
Dari Ibnu Mas'ud ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Paling dekatnya orang kepadaku di hari kiamat kelak adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku (di dunia) HR Tirmidzi dan kata dia: Hadis Hasan.
قوله: ((أولى الناس بي))، أي: أخص أمتي بي، وأقربهم مني، وأحقهم بشفاعتي يوم القيامة،
Orang yang paling spesial dan paling dekat kepadaku serta paling berhak untuk mendapatkan syafaatku di hari kiamat kelak
 ((أكثرهم علي صلاة))أي في الدنيا
Mereka yang paling banyak bershalawat kepadaku semasih di dunia
من فوائد الحديث:
1- الحث على اﻹكثار من الصﻻة على النبي صلى الله عليه وسلم
2- علو منزلة المكثر منها يوم القيامة
Kandungan hadis:
1- Anjuran tegas untk memperbanyak baca shalawat kepada Nabi saw.
2- Tingginya pangkat orang di hari kiamat kelak, bagi yang banyak baca shalawat kepada Nabi saw.
[7/5 06:16] KH Aba: الثالث: وعن أوس بن أوس رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إن من أفضل أيامكم يوم الجمعة، فأكثروا علي من الصلاة فيه، فإن صلاتكم معروضة علي)). فقالوا: يا رسول الله، وكيف تعرض صلاتنا عليك وقد أرمت؟! قال: يقول بليت. قال: ((إن الله حرم على الأرض أجساد الأنبياء)). رواه أبو داود بإسناد صحيح في باب فضل يوم الجعمعة وليلة الجمعة
Hadis Ketiga:
Dari Aws bin Aws ra Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya di antara hari-hari kalian yg paling utama adalah hari Jum'at.Maka perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari itu, sesungguhnya shalawat kalian diperlihatkan kepadaku. Shahabat bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana bisa shalawat kami diperlihatkan kepada engkau sedang engkau telah hancur?! Jawab beliau: Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada bumi memakan jasad-jasad para nabi. HR Abu Dawud dengan isnad Shahih dalan bab Keutamaan hari Jum'at dan malam Jum'at.
في هذا الحديث:
1- فضل يوم الجمعة وليلته
2- وفضل الصﻻة على النبي صلى الله عليه وسلم فيهما ﻷنها تعرض عليه صلى الله عليه وسلم فيسر بها.
3- ويطلب صلى الله عليه وسلم من الله تعالى لقائلها مزيد الرضا والخير
4- استحباب كثرة الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم يوم الجمعة وليلتها لشرفهما
5- أجساد اﻷنبياء ﻻتفنى وهي على حالها حين يموتون، تعاد إليه روحه حين تعرض عليه الصﻻة واﻷعمال.
Kandungan dalam hadis ini:
1- Keutamaan hari Jum'at dan malam Jum'at
2- Keutamaan bershalawat pada hari dan malam Jum'at karena shalawatnya diperlihatkan kepada Nabi saw lalu beliau berbahagia karena itu, beliau memohon kepada Allah agar yg mengucap shalawat itu dikaruniai tambahan ridha dan kebaikan
3- Walau nabi sudah wafat beliau dapat mendo'akan balik untuk kita.
4- Dianjurkan memperbanyak bershalawat kepada Nabi saw utamanya pada hari dan malam Jum'at karena keduanya waktu mulia.
5- Jasad para nabi tidak rusak, tapi tetap seperti keadaannya semula ketika sedang wafat, maka ruhnya dikembalikan ketika shalawat dan amal-amal diperlihatkan kepada beliau.
[8/5 05:30] KH Aba: الرابع: وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((رغم أنف رجل ذكرت عنده فلم يصل علي)). رواه الترمذي، وقال: (حديث حسن).
Hadis Keempat:
Dari Abu Hurairah ra Rasulullah saw bersabda: Merugilah seseorang yang aku disebut-sebut di sampingnya tapi dia tidak bershalawat kepadaku. HR Tirmidzi. Kata dia Hadis Hasan.
فوائد الحديث فيه:
1-استحباب الصلاة عليه صلى الله عليه وسلم إذا ذكر، وذم من لم يصل عليه إذا ذكر عنده.
2- وتندب الصﻻة على النبي صلى الله عليه وسلم كلما ذكر، كتابة أو صوتا، للذاكر ولغيره
3- وذهب بعض العلماء إلى وجوب ذلك بكون التعيير بالبخيل لمن لم يصل عند ما ذكر صلى الله عليه وسلم ولفظ اﻷمر بالصﻻة عليه في اﻵية.
Kandungan dalam hadis ini:
1- Dianjurkan bershalawat apabila Nabi saw disebut-sebut, dan tercela bagi yg tidak bershalawat apabila di sampingnya Nabi saw disebut-sebut.
2- Dianjurkan untuk bershalawat setiap kali Nabi saw disebut, baik dalam bentuk tulisan atau suara, dan dianjurkannya kepada yang menyebutnya sendiri dan kepada lainnya (yaitu yg hanya mendengarnya)
3- Sebagian ulama' berpendapat wajib hukumnya bershalawat ini karena adanya celaan bakhil dalam hadis lain bagi yang tidak bershalawat ketika di dekatnya Nabi saw disebut-sebut, dan juga dengan adanya kalimat perintah bershalawat kepada beliau di dalam ayat.
Wallaahu a'lam.
[9/5 04:09] KH Aba: الخامس: وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((لا تجعلوا قبري عيدا، وصلوا علي، فإن صلاتكم تبلغني حيث كنتم)). رواه أبو داود بإسناد صحيح.
Hadis Kelima:
Dari Abu Hurairah ra Rasulullah daw bersabda: Janganlah kamu jadikan kuburku (lokasi)perayaan.Bershalawatlah kepadaku sesungguhnya shalawat kalian sampai kepadaku dimana saka kalian berada. HR Abi Dawud dg isnad shahih.
أول الحديث: ((لا تجعلوا بيوتكم قبورا))، أي: لا تعطلوها عن الصلاة فيها، فتكون بمنزلة القبور، فأمر بتحري العبادة في البيوت، ونهى عن تحريها عند القبور.
Awal hadis ini berbunyi: Janganlah menjadikan rumah kalian kuburan. Artinya jangan kosongkan rumah kalian dari shalat, agar kedudukannya tidak seperti kuburan. Kemidian beliau memerintah kita untuk shalat(nafilah) di rumah, melarang shalat di kuburan.
قوله: ((ولا تجعلوا قبري عيدا)). العيد: ما يعتاد مجيئه وقصده من زمان ومكان.
Dan janganlah kalian menjadikan kuburanku perayaan. Yaitu sesuatu yg dibiasakan didatangi dan dituju pada suatu waktu dan suatu tempat.
قوله: ((وصلوا علي، فإن صلاتكم تبلغني حيث كنتم)). يشير بذلك إلى أن ما ينالني منكم من الصلاة والسلام، يحصل مع قربكم من قبري، وبعدكم فلا حاجة لكم إلى اتخاذه عيدا
Dan bershalawatlah kepadaku, sesungguhnya shalawat kalian sampai kepadaku dimana saja kalian berada. Kalimat ini mengisyaratkan bahwa shalawat dan salam dari kalian yg mencapaiku berhasil, baik kalian dekat dengan kuburku ataupun jauh. Maka tidaklah perlu bagimu menjadikan kuburku sebuah perayaan.
من فوائد الحديث:
1- النهي عن فعل ما يخل باﻷدب عند زيارته صلى الله عليه وسلم من لهو وزينة مما رخص في العيد،ﻷن هذا ربما أدى إلى شيء من الوثنية كما حصل لﻷمم السابقة.
2- تستحب الزيارة إلى مسجد النبي صلى الله عليه وسلم والسﻻم على النبي صلى الله عليه وسلم أمام قبره الشريف بأدب من غير إخﻻل أو مخالفة لسنته وهديه صلى الله عليه وسلم.
3- الحث على الصﻻة على النبي صلى الله عليه وسلم حيثما ذكر فإن الصﻻة عليه صلى الله عليه وسلم تبلغه.
Kandungan hadis:
1-Dilarang melakukan hal yg merusak sopan santun ketika ziarah kepada Nabi saw yaitu berupa senda gurau dan perhiasan yg diperkenankan pada waktu hari raya, karena boleh jadi bisa menarik kepada sesembahan patung seperti dilakukan ummat sebelumnya.
2- Dianjurkan ziarah ke Masjid Nabi saw dan memberi salam kepada Nabi saw di depan kubur beliau yang mulia dengan sopan tanpa membuat kesalahan yang menekori atau menyalahi sunnah dan petunjuk Nabi saw.
3-Anjuran bershalawat kepada Nabi saw setiap kali disebut, karena shalawat kepada Nabi saw sampai kepada beliau.
[10/5 04:44] KH Aba: السادس: وعن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((ما من أحد يسلم علي إلا رد الله علي روحي حتى أرد عليه السلام)). رواه أبو داود بإسناد صحيح.
 Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Tidaklah seseorang yg mengucapkan salam kepadaku, melainkan Allah kembalikan ruhku kepadaku, sehingga aku menjawab salam kepadanya. HR Abu Dawud dg isnad Shahih.
عن سهيل بن أبي صالح، قال: رآني الحسن بن الحسن بن علي بن أبي طالب رضي الله عنهم عند القبر، فناداني- وهو في بيت فاطمة رضي الله عنها يتعشى- فقال: هلم إلى العشاء. فقلت: لا أريده. فقال: ما لي رأيتك عند القبر؟ فقلت: سلمت على النبي صلى الله عليه وسلم فقال: إذا دخلت المسجد فسلم. ثم قال: إن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((لا تتخذوا قبري عيدا))، ((ولا تتخذوا بيوتكم مقابر))، ((وصلوا علي، فإن صلاتكم تبلغني حيث ما كنتم))، ((لعن الله اليهود والنصارى اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد))، ما أنتم ومن بالأندلس إلا سواء. رواه سعيد بن منصور.(هو سعيد بن منصور بن شعبة، أبو عثمان الخراساني،نزيل مكة، ثقة مصنف، وكان ﻻيرجع عما في كتابه لشدة وثوقه به، مات سنة مائتين وسبع وعشرين هجرية من الطبقة العاشرة طبقة اﻹمام أحمد بن حنبل)
Dari Suhail bin Abi Shalih berkata: Pernah Al Hasan ibnul Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra melihatku di dekat kubur (Nabi saw).Maka dia memanggilku sedang dia di rumah Fathimah ra makan malam. Kata dia:Mari makan malam bersama. Jawabku: Aku tidak mau makan. Lalu tanya dia: Kenapa aku melihat kamu di dekat kubur? Aku jawab: Aku mengucap salam kepada Nabi saw
Kata: Kalau begitu, kamu masuk masjid saja, lalu ucapkanlah salam. Kemudian dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:Janganlah kalian menjadikan kuburku sebuah perayaan, dan jangan pula rumah-rumah kalian dibuat pekuburan (karena tidak ditempati shalat, sebab shalat sunnah lebih utama di rumah)Dan bershalawatlah kepadaku sesungguhnya shalawat kaliau sampai kepadaku di mana saja kalian berada.Allah mengutuk kaum Yahudi dan Nasrani karena mereka membuat kubur-kubur nabi mereka menjadi masjid-masjid.Tidaklah berbeda kalian (yg dekat denganku)dengan orang yg (jauh) di Andalus, melainkan keduanya sama pula. HR Sa'id Ibnu Manshur.
َعَنْ قَيْسِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ زَارَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَنْزِلِنَا فَقَالَ: ((السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ)). فَرَدَّ سَعْدٌ رَدًّا خَفِيًّا. قَالَ قَيْسٌ فَقُلْتُ أَلاَ تَأْذَنُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَقَالَ ذَرْهُ يُكْثِرْ عَلَيْنَا مِنَ السَّلاَمِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ((السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ)). فَرَدَّ سَعْدٌ رَدًّا خَفِيًّا ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ((السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ)). ثُمَّ رَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاتَّبَعَهُ سَعْدٌ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ أَسْمَعُ تَسْلِيمَكَ وَأَرُدُّ عَلَيْكَ رَدًّا خَفِيًّا لِتُكْثِرَ عَلَيْنَا مِنَ السَّلاَمِ. قَالَ فَانْصَرَفَ مَعَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رواه أحمد و أبو داود والنسائي والطبراني
Dari Qays bin Sa'ad (bin Ubadah)ra berkata: Pernah Rasulullah saw berkunjung ke rumah kami lalu beliau mengucap:
السﻻم عليكم ورحمة الله
(Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah tetap tercurahkan atas kalian)
Maka Sa'ad (bin Ubadah ayahnya)menjawabnya samar. Berkata Qays bin Sa'ad:Tidakkah engkau izinkan Rasulullah saw?! Kata Sa'ad: Biarkan beliau memperbanyak salamnya kepada kita (mendo'akan kita). Lalu Rasulullah saw mengucap:
السﻻم عليكم ورحمة الله
(Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah tetap tercurahkan atas kalian)Sa'adpun menjawabnya samar tidak terdengar beliau.Kemudian Rasulullah saw mengucap:
السﻻم عليكم ورحمة الله وبركاته
(Semoga kesejahteran tetap tercurahkan atas kalian)Setelah tiga kali salam tidak ada respon, Rasulullah saw pulang dan Sa'ad mengikuti beliau seraya berkata: Sesungguhnya saya telah mendengar ucapan salam engkau dan saya menjawab salam kepada engkau dengan samar agar salam itu engkau perbanyak atas kami.Kata Qays: Maka kembalilah Rasulullah saw bersama dia.HR Ahmad, Abu Dawud, Nasaai dan Thabrani.
وأخرج الطبراني في الكبير أن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج إلى منزل أبي الهيثم بن التيهان اﻷنصاري ومعه أبوبكر وعمر. فتقدم رسول الله صلى الله عليه وسلم،  وسلم ثﻻث مرات ، وأم الهيثم من وراء الباب تسمع سﻻمه تريد أن يزيدها رسول الله صلى الله عليه وسلم من السﻻم. فلما أراد أن ينصرف، خرجت أم الهيثم تسعى خلفهم فقالت:يا رسول الله قد والله سمعت تسليمك ولكني أردت أن تزيدنا من سﻻمك.
Riwayat unik lainnya Thabrani mengeluarkan juga di dalam Al Kabir، bahwa Rasulullah saw pernah pergi ke rumah Abu Haytsam At Tayhan Al Anshari bersama Abu Bakar dan Umar ra. Setibanya, maka beliau maju mengucap salam tiga kali, sedang Ummul Haytsam berada di balik pintu mendengarkan salam beliau, menginginkan beliau dapat menambahkan salam itu kepadanya. Setelah beliau mau pulang (karena tiga kali salam tidak ada jawaban) maka keluarlah Ummul Haytsam berjalan cepat di belakang beliau seraya berkata: Wahai Rasulullah! Demi Allah saya mendengar salam engkau, tapi saya ingin agar engkau menambahkan salam engkau kepada kami.
وروى الطبراني في الصغير  أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ﻷنس بن مالك رضي الله عنه: يا بني،إذا دخلت على أهلك فسلم يكن بركة عليك وعلى أهل بيتك. يا بني، إذا خرجت من بيتك فﻻيقعن بصرك على أحد من أهل القبلة إﻻ سلمت عليه، ترجع وقد زيد في حسناتك.
Thabrani juga meriwayatkan dalam Ash Shaghir, bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Anas bin Malik ra: Cung! Apabila kamu memasuki rumah keluargamu,  ucapkanlah salam, maka salam itu jadi keberkahan atas kamu dan atas keluarga rumah kamu. Cung! Apabila kamu keluar rumah, janganlah sekali kali setiap pandangan kamu yg tertuju kepada seseorang ahlul Qiblah (seorang muslim)melainkan kamu memberi salam kepadanya, maka sepulang kamu, kebaikan-kebaikan kamu pasti ditambah.َ
فوائد الحديث:
1- النبي صلى الله عليه وسلم حي في قبره يرد السﻻم على كل من يسلم عليه وكذلك الصﻻة والسﻻم عليه في الصﻻة.
والسﻻم دعاء وبركة ﻻيشبع عنه الصحابة، فضﻻ عن ذلك من أكرم المرسلين صلى الله عليه وعليهم وسلم.
2- حياة النبي صلى الله عليه وسلم في قبره، فإن الله تعالى أعلم بحقيقتها وهي تختلف عن حياتنا
3- الحث على اﻹكثار من الصﻻة والسﻻم على النبي صلى الله عليه وسلم حتى يحظى المسلم بشرف رد السﻻم من أكرم المرسلين صلوات الله وسﻻمه عليه،
وهذا عمله سعد بن عبادة وأم الهيثم تركاه عن رد السﻻم عليه ليكثر سﻻمه عليه الصﻻة والسﻻم عليهما من عند بابهما كما رواه أحمد وأبو داود والطبراني والنسائي.
Kandungan hadis:
1- Nabi saw hidup di dalam kubur, beliau menjawab salam setiap orang yang memberi salam kepada beliau di manapun tempatnya termasuk di dalam shalat
(السﻻم عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته)
-Semoga kesejahteraan,rahmat dan keberkahan-keberkahan Allah tetap tercurahkan atas engkau wahai Nabi-

Salam adalah do'a dan keberkahan yg shahabat tidak pernah merasa kenyang dari salam, lebih-lebih salam dari Rasulullah saw termulia dari para Rasul Allah, Alayhim shalawaatu-Llaahi wa salaamu-Hu.
2- Hidup Nabi saw di kubur hanya Allah yg mengetahui hakekatnya, tidak seperti kehidupan kita di dunia. Tidak seperti yg dibayangkan makhluk yg dipenuhi hijab yang berlapis-lapis untuk mengetahui alam ghaib ini.
تعالى الله علوا كبيرا
3- Anjuran agar banyak bershalawat dan salam kepada Nabi saw supaya seorang muslim dapat meraih keberuntungan besar dengan kemuliaan dari jawaban salam seorang yang paling mulianya Rasul Allah shalawaatu-Llaahi wa salaamu-Hu 'alaih.

Inilah Sa'ad bin Ubadah dan Ummul Haiytsam. Tidak terburu-buru menjawab salam Rasulullah saw dengan nyaring karena ingin lebih banyak mendapatkan do'a sejahtera,rahmat dan keberkahan Allah dari beliau dari pintu rumah mereka sebagaimana riwayat Ahmad, Abu Dawud, Thabrani dan Nasaai.
والله المستعان وهو عﻻم الغيوب
[10/5 04:47] KH Aba: السادس: وعن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((ما من أحد يسلم علي إلا رد الله علي روحي حتى أرد عليه السلام)). رواه أبو داود بإسناد صحيح.
 Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Tidaklah seseorang yg mengucapkan salam kepadaku, melainkan Allah kembalikan ruhku kepadaku, sehingga aku menjawab salam kepadanya. HR Abu Dawud dg isnad Shahih.
عن سهيل بن أبي صالح، قال: رآني الحسن بن الحسن بن علي بن أبي طالب رضي الله عنهم عند القبر، فناداني- وهو في بيت فاطمة رضي الله عنها يتعشى- فقال: هلم إلى العشاء. فقلت: لا أريده. فقال: ما لي رأيتك عند القبر؟ فقلت: سلمت على النبي صلى الله عليه وسلم فقال: إذا دخلت المسجد فسلم. ثم قال: إن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((لا تتخذوا قبري عيدا))، ((ولا تتخذوا بيوتكم مقابر))، ((وصلوا علي، فإن صلاتكم تبلغني حيث ما كنتم))، ((لعن الله اليهود والنصارى اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد))، ما أنتم ومن بالأندلس إلا سواء. رواه سعيد بن منصور.(هو سعيد بن منصور بن شعبة، أبو عثمان الخراساني،نزيل مكة، ثقة مصنف، وكان ﻻيرجع عما في كتابه لشدة وثوقه به، مات سنة مائتين وسبع وعشرين هجرية من الطبقة العاشرة طبقة اﻹمام أحمد بن حنبل)
Dari Suhail bin Abi Shalih berkata: Pernah Al Hasan ibnul Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra melihatku di dekat kubur (Nabi saw).Maka dia memanggilku sedang dia di rumah Fathimah ra makan malam. Kata dia:Mari makan malam bersama. Jawabku: Aku tidak mau makan. Lalu tanya dia: Kenapa aku melihat kamu di dekat kubur? Aku jawab: Aku mengucap salam kepada Nabi saw
Kata: Kalau begitu, kamu masuk masjid saja, lalu ucapkanlah salam. Kemudian dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:Janganlah kalian menjadikan kuburku sebuah perayaan, dan jangan pula rumah-rumah kalian dibuat pekuburan (karena tidak ditempati shalat, sebab shalat sunnah lebih utama di rumah)Dan bershalawatlah kepadaku sesungguhnya shalawat kaliau sampai kepadaku di mana saja kalian berada.Allah mengutuk kaum Yahudi dan Nasrani karena mereka membuat kubur-kubur nabi mereka menjadi masjid-masjid.Tidaklah berbeda kalian (yg dekat denganku)dengan orang yg (jauh) di Andalus, melainkan keduanya sama pula. HR Sa'id Ibnu Manshur.
َعَنْ قَيْسِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ زَارَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَنْزِلِنَا فَقَالَ: ((السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ)). فَرَدَّ سَعْدٌ رَدًّا خَفِيًّا. قَالَ قَيْسٌ فَقُلْتُ أَلاَ تَأْذَنُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَقَالَ ذَرْهُ يُكْثِرْ عَلَيْنَا مِنَ السَّلاَمِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ((السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ)). فَرَدَّ سَعْدٌ رَدًّا خَفِيًّا ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ((السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ)). ثُمَّ رَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاتَّبَعَهُ سَعْدٌ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ أَسْمَعُ تَسْلِيمَكَ وَأَرُدُّ عَلَيْكَ رَدًّا خَفِيًّا لِتُكْثِرَ عَلَيْنَا مِنَ السَّلاَمِ. قَالَ فَانْصَرَفَ مَعَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رواه أحمد و أبو داود والنسائي والطبراني
Dari Qays bin Sa'ad (bin Ubadah)ra berkata: Pernah Rasulullah saw berkunjung ke rumah kami lalu beliau mengucap:
السﻻم عليكم ورحمة الله
(Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah tetap tercurahkan atas kalian)
Maka Sa'ad (bin Ubadah ayahnya)menjawabnya samar. Berkata Qays bin Sa'ad:Tidakkah engkau izinkan Rasulullah saw?! Kata Sa'ad: Biarkan beliau memperbanyak salamnya kepada kita (mendo'akan kita). Lalu Rasulullah saw mengucap:
السﻻم عليكم ورحمة الله
(Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah tetap tercurahkan atas kalian)Sa'adpun menjawabnya samar tidak terdengar beliau.Kemudian Rasulullah saw mengucap:
السﻻم عليكم ورحمة الله وبركاته
(Semoga kesejahteran tetap tercurahkan atas kalian)Setelah tiga kali salam tidak ada respon, Rasulullah saw pulang dan Sa'ad mengikuti beliau seraya berkata: Sesungguhnya saya telah mendengar ucapan salam engkau dan saya menjawab salam kepada engkau dengan samar agar salam itu engkau perbanyak atas kami.Kata Qays: Maka kembalilah Rasulullah saw bersama dia.HR Ahmad, Abu Dawud, Nasaai dan Thabrani.
وأخرج الطبراني في الكبير أن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج إلى منزل أبي الهيثم بن التيهان اﻷنصاري ومعه أبوبكر وعمر. فتقدم رسول الله صلى الله عليه وسلم،  وسلم ثﻻث مرات ، وأم الهيثم من وراء الباب تسمع سﻻمه تريد أن يزيدها رسول الله صلى الله عليه وسلم من السﻻم. فلما أراد أن ينصرف، خرجت أم الهيثم تسعى خلفهم فقالت:يا رسول الله قد والله سمعت تسليمك ولكني أردت أن تزيدنا من سﻻمك.
Riwayat unik lainnya Thabrani mengeluarkan juga di dalam Al Kabir، bahwa Rasulullah saw pernah pergi ke rumah Abu Haytsam At Tayhan Al Anshari bersama Abu Bakar dan Umar ra. Setibanya, maka beliau maju mengucap salam tiga kali, sedang Ummul Haytsam berada di balik pintu mendengarkan salam beliau, menginginkan beliau dapat menambahkan salam itu kepadanya. Setelah beliau mau pulang (karena tiga kali salam tidak ada jawaban) maka keluarlah Ummul Haytsam berjalan cepat di belakang beliau seraya berkata: Wahai Rasulullah! Demi Allah saya mendengar salam engkau, tapi saya ingin agar engkau menambahkan salam engkau kepada kami.
وروى الطبراني في الصغير  أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ﻷنس بن مالك رضي الله عنه: يا بني،إذا دخلت على أهلك فسلم يكن بركة عليك وعلى أهل بيتك. يا بني، إذا خرجت من بيتك فﻻيقعن بصرك على أحد من أهل القبلة إﻻ سلمت عليه، ترجع وقد زيد في حسناتك.
Thabrani juga meriwayatkan dalam Ash Shaghir, bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Anas bin Malik ra: Cung! Apabila kamu memasuki rumah keluargamu,  ucapkanlah salam, maka salam itu jadi keberkahan atas kamu dan atas keluarga rumah kamu. Cung! Apabila kamu keluar rumah, janganlah sekali kali setiap pandangan kamu yg tertuju kepada seseorang ahlul Qiblah (seorang muslim)melainkan kamu memberi salam kepadanya, maka sepulang kamu, pasti (pahalanya) ditambahkan ke dalam (catatan) kebaikan-kebaikan kamu.َ
فوائد الحديث:
1- النبي صلى الله عليه وسلم حي في قبره يرد السﻻم على كل من يسلم عليه وكذلك الصﻻة والسﻻم عليه في الصﻻة.
والسﻻم دعاء وبركة ﻻيشبع عنه الصحابة، فضﻻ عن ذلك من أكرم المرسلين صلى الله عليه وعليهم وسلم.
2- حياة النبي صلى الله عليه وسلم في قبره، فإن الله تعالى أعلم بحقيقتها وهي تختلف عن حياتنا
3- الحث على اﻹكثار من الصﻻة والسﻻم على النبي صلى الله عليه وسلم حتى يحظى المسلم بشرف رد السﻻم من أكرم المرسلين صلوات الله وسﻻمه عليه،
وهذا عمله سعد بن عبادة وأم الهيثم تركاه عن رد السﻻم عليه ليكثر سﻻمه عليه الصﻻة والسﻻم عليهما من عند بابهما كما رواه أحمد وأبو داود والطبراني والنسائي.
Kandungan hadis:
1- Nabi saw hidup di dalam kubur, beliau menjawab salam setiap orang yang memberi salam kepada beliau di manapun tempatnya termasuk di dalam shalat
(السﻻم عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته)
-Semoga kesejahteraan,rahmat dan keberkahan-keberkahan Allah tetap tercurahkan atas engkau wahai Nabi-

Salam adalah do'a dan keberkahan yg shahabat tidak pernah merasa kenyang dari salam, lebih-lebih salam dari Rasulullah saw termulia dari para Rasul Allah, Alayhim shalawaatu-Llaahi wa salaamu-Hu.
2- Hidup Nabi saw di kubur hanya Allah yg mengetahui hakekatnya, tidak seperti kehidupan kita di dunia. Tidak seperti yg dibayangkan makhluk yg dipenuhi hijab yang berlapis-lapis untuk mengetahui alam ghaib ini.
تعالى الله علوا كبيرا
3- Anjuran agar banyak bershalawat dan salam kepada Nabi saw supaya seorang muslim dapat meraih keberuntungan besar dengan kemuliaan dari jawaban salam seorang yang paling mulianya Rasul Allah shalawaatu-Llaahi wa salaamu-Hu 'alaih.

Inilah Sa'ad bin Ubadah dan Ummul Haiytsam. Tidak terburu-buru menjawab salam Rasulullah saw dengan nyaring karena ingin lebih banyak mendapatkan do'a sejahtera,rahmat dan keberkahan Allah dari beliau dari pintu rumah mereka sebagaimana riwayat Ahmad, Abu Dawud, Thabrani dan Nasaai.
والله المستعان وهو عﻻم الغيوب
[11/5 04:16] KH Aba: السابع: عن علي رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((البخيل من ذكرت عنده، فلم يصل علي)). رواه الترمذي، وقال: (حديث حسن صحيح).
Hadis Ketujuh:
Orang yg sangat kikir adalah orang yg didekatnya aku disebut-sebut, lalu dia tidak bershalawat kepadaku. HR Tirmidzi. Kata dia: Hadis Hasan Shahih.

قوله: ((البخيل))، أي: كامل البخل.
Orang yg amat kikir
وفي رواية: ((البخيل كل البخل من ذكرت عنده فلم يصل علي)).
Dalam suatu riwayat: Orang yg kikir sekikir-kikir nya ialah orang yg di dekatnya aku disebut-sebut, lalu dia tidak bershalawat kepadaku.
فوائد الحديث؛
1- يستحق النبي صلى الله عليه وسلم الصﻻة عليه كلما ذكر، لما كان له من فضل على اﻷمة، وهو سبب سعادتهم في دنياهم وآخرتهم
2- ترك الصﻻة على النبي صلى الله عليه وسلم هو دليل على الشح وخبث النفس وسوء الطوية، وذلك ترك لما يعود عليه بالنفع العظيم وﻻ يكلفه فعله جهدا وﻻ ينقصه شيأ، ولما فيه من ترك امتثال أمر الله سبحانه وتعالى
Kandungan hadis:
1- Nabi saw berhak mendapatkan shalawat setiap kali disebut, karena beliau lebih utama dari pada ummat dan beliau sebagai jalan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
2- Tidak bershalawat adalah sebuah tanda kekikiran dan jiwa kotor serta tidak baik hati. Sebab itu dia tidak melakukan sesuatu yang bisa mendapatkan manfaat besar untuk dirinya  tanpa usaha keras dan tidak menekori sesuatu, di samping karena dia tidak melakukan perintah bershalawat dari  Allah swt.
Semoga Allah memberi kita banyak waktu untuk bershalawat sebagai perekat untuk semakin kuat berkumpul dh Rasulullah saw. Aamiiin
[12/5 04:30] KH Aba: الثامن: عن فضالة بن عبيد رضي الله عنه قال: سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلا يدعو في صلاته(في آخر صﻻته أو بعدها) لم يمجد الله تعالى، ولم يصل على النبي صلى الله عليه وسلم فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((عجل هذا)) ثم دعاه فقال له- أو لغيره: ((إذا صلى أحدكم - أي إذا صلى وفرع وقعد للدعاء أو إذا كان مصليا فقعد لتشهد- فليبدأ بتحميد ربه سبحانه، والثناء عليه، ثم يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم -فإنه واسطة عقد المحبة ووسيلة العبادة والمعرفة، كذا في مرقاة المفاتيح وفي العون كامﻻ 3/412- ثم يدعو بعد بما شاء)). رواه أبو داود والترمذي، وقال: (حديث حسن صحيح).
Hadis kedelapan: Dari Fudhalah bin Ubaid ra dia berkata: Pernah Rasulullah saw mendengar seseorang yg di dalam shalatnya(di akhir shalatnya atau sesudahnya) berdo'a tanpa bertamjid (mengagungkan)Allah swt dan tidak bershalawat kepada Nabi saw.Maka Rasulullah saw bersabda: Orang ini terburu-buru! Setelah beliau panggil lalu bersabda:Apabila seseorang di antara kamu shalat( dan selesai lalu duduk untuk berdo'a, atau dia shalat lalu duduk untuk tasyahhud) hendaklah dia memulai dengan tahmid atau puji sanjung kepada Tuhannya Allah swt, ( dengan ucapan tahiyyat....) lalu bershalawat kepada Nabi saw (karena beliau sebagai pengantar kokohnya tali pengikat rasa cinta dan perantara ibada  h dan ma'rifah kepada Allah swt, sebagaimana di dalam  Mirqaatul Mafaatiih dan Awnul Ma'buud 3/412) kemudian berdo'a sesuai keinginannya(baik urusan dunia atau akhirat yg boleh diminta). HR Abu Dawud dan Tirmidzi.Kata Tirmidzi Hadis Hasan Shahih.
فوائد الحديث فيه:
1-استحباب بدء الدعاء بالحمد لله،والثناء عليه، ثم الصلاة على نبيه صلى الله عليه وسلم.
2- استحباب اختتام الدعاء بذلك كما بدأ به، غير أنه يجعل الحمد لله آخرا.
1- Mustahab (dianjurkan-disenangi Nabi saw) ketika berdo'a dimulai dengan puji sanjung kepada Allah, kemudian shalawat kepada Nabi saw
2- Mustahab juga do'a diakhiri dengan cara seperti dia memulai. Hanya Hamdalah dibuatnya paling akhir.Maka do'a biasanya diakhiri dengan akhir surat Al Yaqthin (Ash Shaffaat)
[13/5 04:42] KH Aba: التاسع: وعن أبي محمد كعب بن عجرة رضي الله عنه قال: خرج علينا النبي صلى الله عليه وسلم فقلنا: يا رسول الله قد علمنا كيف نسلم عليك، فكيف نصلي عليك؟ قال: ((قولوا: اللهم صل على محمد، وعلى آل محمد، كما صليت على آل إبراهيم، إنك حميد مجيد. اللهم بارك على محمد، وعلى آل محمد، كما باركت على آل إبراهيم، إنك حميد مجيد)). متفق عليه.
* Hadis Kesembilan:
Dari Abi Muhammad Ka'b bin 'Ujrah ra berkata:Pernah Nabi saw keluar rumah menemui kami lalu kami berkata: Wahai Rasulullah, kami telah tahu bagaimana cara mengucapkan salam terhadap engkau (sebagaimana diajarkan dalam tasyahhud yaitu:
(السﻻم عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته)
Lalu bagaimana cara kami bershalawat kepada engkau?
Beliau bersabda: Ucapkanlah:
اللهم صل على محمد، وعلى آل محمد، كما صليت على آل إبراهيم، إنك حميد مجيد. اللهم بارك على محمد، وعلى آل محمد، كما باركت على آل إبراهيم، إنك حميد مجيد)).
HR Bukhari dan Muslim.
* وعن أبي مسعود البدري رضي الله عنه قال: أتانا رسول الله صلى الله عليه وسلم ونحن في مجلس سعد بن عبادة رضي الله عنه، فقال له بشير بن سعد: أمرنا الله تعالى أن نصلي عليك يا رسول الله، فكيف نصلي عليك؟ فسكت رسول الله صلى الله عليه وسلم حتى تمنينا أنه لم يسأله، ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((قولوا: اللهم صل على محمد، وعلى آل محمد، كما صليت على آل إبراهيم، وبارك على محمد وعلى آل محمد، كما باركت على آل إبراهيم، إنك حميد مجيد، والسلام كما قد علمتم)). رواه مسلم.
* Dan dari Abi Mas'ud Al Badari ra berkata: Pernah Rasulullah saw datang kepada kami sewaktu kami  bersidang dengan Sa'ad bin Ubadah ra. Maka Basyir bin Sa'ad bertanya kepada beliau: Allah ta'ala telah memerintah kami bershalawat kepada engkau wahai Rasulullah! Lalu,bagaimana cara kami bershalawat kepada engkau? Setelah itu Rasulullah saw diam, sehingga kami berharap agar Basyir tidak bertanya saja kepada beliau. Kemudian Rasulullah saw bersabda: ucapkanlah:
(( اللهم صل على محمد، وعلى آل محمد، كما صليت على آل إبراهيم، وبارك على محمد وعلى آل محمد، كما باركت على آل إبراهيم، إنك حميد مجيد)).
Lalu ucapkanlah salam sebagaimana telah kalian ketahui. HR Muslim.
 NB.
Ucapan:
((كما صليت على إبراهيم)). ((وكما باركت على إبراهيم)).
Terdapat dalam Bukhari pada kitab tentang hadis para nabi yaitu: bab riwayat Nabi Ibrahim hadis dari Ka'b bin Ujrah
 Dengan lafal:
((كما صليت على إبراهيم، وعلى آل إبراهيم))
 Dan ucapan:
((كما باركت)).
Sebagaimana telah Engkau berkahi

 * وعن أبي حميد الساعدي رضي الله عنه قال: قالوا: يا رسول الله كيف نصلي عليك؟ قال: ((قولوا: اللهم صل على محمد، وعلى أزواجه وذريته، كما صليت على آل إبراهيم، وبارك على محمد، وعلى أزواجه وذريته، كما باركت على آل إبراهيم إنك حميد مجيد)). متفق عليه.
Dan dari Abi Humayd As Sai'di ra berkata: Shahabat bertanya: Bagaimana cara kami bershalawat kepada engkau? Beliau menjawab:Ucapkanlah:
((اللهم صل على محمد، وعلى أزواجه وذريته، كما صليت على آل إبراهيم، وبارك على محمد، وعلى أزواجه وذريته، كما باركت على آل إبراهيم إنك حميد مجيد))
HR Bukhari dan Muslim.
قوله: ((وعلى أزواجه))
dan terhadap isteri-isterinya.
 زوجاته صلى الله عليه وسلم: إحدى عشرة، توفي منهن اثنتان على عهده، ومات عن تسع.
((وذريته))، أي: جميع أولاده، وبناته، وذريتهن
Isteri beliau sebelas. Dua orang wafat di masa hidup beliau maka beliau wafat meninggalkan sembilan isteri.
((وذريته)) أي جميع أوﻻده، وبناته، ذريتهن
Maksud dzurriyyah adalah seluruh putera dan puteri-puteri dan anak2 cucu mereka.
(Kandungan dari hadis-hadis di atas In Syaa Allah menyusul setelahnya)
[14/5 05:13] KH Aba: فوائد الحديث:
1- استحباب الصﻻة على النبي صلى الله عليه وسلم بالصيغة المذكورة وتسمح بصيغ أخرى كما عمله السلف والخلف. كيف يصلون على النبي صلى الله عليه وسلم وآله وأصحابه بأنواع صيغ متنوعة في كتبهم من مقدمة وخاتمة إﻻ في التشهد في الصﻻة. المستحب والمندوب والسنة والنافلة والتطوع واﻹحسان والفضيلة كلها ألفاظ متقاربة المعنى تشير إلى معنى المندوب وهو كونه راجح الفعل من غير إلزام.
والمندوب على مراتب كما ذكر في أصول الفقه. (رد المختار ﻻبن عابدين 1/91 والوجيز ص38-40)
2- بهذه الصيغة من الصﻻة عليه صلى الله عليه وسلم تحصل فضيلة الصﻻة عليه وفضل اﻻتباع واﻻقتداء والتزام ما أمر به صلى الله عليه وسلم.
3- استحباب الصﻻة على النبي صلى الله عليه وسلم وكذلك الصﻻة على آله وأصحابه بأنواع الصيغ خارج الصﻻة كما عمله السلف الصالح في كتب كل وغيرها
4- لآل النبي صلى الله عليه وسلم ثﻻثة مقامات:
المقام اﻷول: مقام الزكاة وهؤﻻء بنو هاشم وبنو عبد المطلب الذين ﻻيحل لهم الزكاة.
المقام الثاني: مقام المدح. وهؤﻻء كل مؤمن تقي. وهذا عام لكل تقي من المؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات
المقام الثالث: مقام الدعاء. وهؤﻻء كل مؤمن ولو عاصيا فيحصل لهم الدعاء من هذه الصﻻة ﻷنهم أمة إجابة (حاشية البجيرمي على الخطيب ل/130-136)
5 - و من ذلك الحديث فإنه يقرن المصلي الصﻻة على النبي صلى الله عليه وسلم مع الصﻻة على إبراهيم عليه السﻻم وعلى آله
6 - على المسلم أن يسأل أهل العلم عما أشكل وخفي  عليه من أحكام الدين
7 - و يستحب لنا الصﻻة والتبريك على أزواجه وذريته صلى الله عليه وسلم ، وﻻ يكون ذلك إﻻ تبعا
8 - اختلف العلماء على إفراد الصﻻة على أحد غير اﻷنبياء كما قلنا: اللهم صل على أبي بكر أو عمر.فقال أبو حنيفة ومالك والشافعي واﻷكثرون: ﻻ يصلى على غير اﻷنبياء استقﻻﻻ ﻻاتباعا كالصﻻة على اﻵل واﻷزواج والذريات واﻷصحاب.
بخﻻف أحمد وجماعة فإنهم قالوا بجوازها لقوله صلى الله عليه وسلم ﻻمرأة قالت له:صل علي وعلى زوجي. فقال صلى الله عليه وسلم:صلى الله عليك وعلى زوجك.(رواه الترمذي والنسائي).
وورد في الحديث: اللهم صل على آل أبي أوفى. رواه الجماعة إﻻ الترمذي . والله أعلم (شرح أبي داود للعيني 5/443)
Kandungan dalam hadis:
1- Mustahab bershalawat kepada Nabi saw dg bentuk teks tersebut. Ditolerir bershalawat dengan tek-teks lain di luar shalat, sebagaimana diamalkan kaum salaf dan kaum khalaf kita. Bagaimana beragamnya teks-teks shalawat kepada Nabi saw, keluarga dan para shabat. Bisa diperhatikan di dalam kitab2 beliau khususnya pada muqaddimah dan pada khatimah kitab masing-masing dan segala kitab macam disiplin ilmu lainnya..Terkecuali teks shalawat dalam tasyahhud shalat, maka harus seperti yg digariskan sesuai tuntunan shalat
Istilah: Mustahab, Mandub, Sunnah, Nafilah, Tathawwu', Ihsan dan Fadhilah semuanya kata yg artinya mirip dengan kata Mandub dengan anjuran untuk dilakukan tapi tidak wajib. Mandub ini bertingkat2 sebagaimana dijabarkan dalam Ushul Fiqih.
2- Bershalawat dg teks tersebut bisa memperoleh: *Keutamaan bershalawat, *Keutamaan mengikuti, menuruti dan menekuni apa yang diperintahkan oleh Nabi saw.
3- Mustahab di luar shalat bershalawat kepada Nabi saw keluarga dan shahabat beliau dg berbagai bentuk teks kalimat. Baik bentuk:
كﻻم خبر، كﻻم إنشاء
Dg segala macam dan bagiannya sebagaimana diamalkan oleh kaum salaf kita yg begitu beragam bentuk2nya.Dalam Muqaddimah dan Khatimah Masaanid, Ma'ajim, Jawaami',Sunan, Ash Shihah,Tafaasir, Fataawa dsb.
4- kata - الآل-
keluarga Nabi saw ada tiga Maqam:
a- Maqam zakat.
Yaitu keluarga Nabi saw yg haram menerima zakat menurut Syafi'i semua keluarga Nabi saw yg beriman dari jalur BANI HASYIM DAN BANI MUTHTHALIB
 والله أعلم
b- Maqam Madh, sebagai penghargaan kepada setiap orang yg bertaqwa, termasuk shahabat dan yg bukan shahabat.
Maqam ini umum utk setiap orang yg bertaqwa baik mu'min dan muslim laki dan perempuan
c- Maqam Du'a. Kedudukan ini untuk setiap orang mu'min sekalipun bermaksiat, maka karena imannya dia mendapatkan bagian dari do'a shalawat atas keluarga Nabi saw.(Hasyiyah Bujairimi I/130-136)
5- Dari hadis di atas maka mustahab juga bershalawat kepada Nabi saw sekaligus digandeng dg Nabi Ibrahim saw dan keluarga beliau.
6- Seorang muslim apabila ada hal sulit dan menyulitkan tentang agama, harus bertanya kepada ahlinya dalam bidang ilmu itu.
7- Mustahab mengikutkan juga shalawat dan do'a keberkahan terhadap para isteri dan cucu-cucu Nabi saw.
8-Ulama' beragam pendapat tentang bershalawat kepada perorangan selain para Nabi saw seperti:
اللهم صل على أبي بكر أو عمر
-Abu Hanifah, Malik, Syafi'i dan mayoritas ulama' menyatakan TIDAK BOLEH. Kata beliau tidak boleh bershalawat kepada perorangan selain Nabi secara tersendiri, seperti keluarga, isteri, anak cucu dan shahabat.

Berbeda dg pendapat Imam Ahmad dan suatu jamaah ulama' lain yg membolehkannya berdasarkan sabda Nabi saw kepada seorang wanita yg minta dido'akan dg shalawat untuk dia dan suaminya, lalu ucapan beliau:
صلى الله عليك وعلى زوجك
Semoga Allah merahmatimu dan suami kamu.
HR Tirmidzi dan Nasaai.
Dalam hadis lain juga Nabi saw berdo'a:
اللهم صل على آل أبي أوفى
Wahai Allah rahmatilah keluarga Abi Awfa. HR Jamaah selain Tirmidzi.
والله أعلم
(Syarah Abu Dawud Al Ayni juz V/443)
[15/5 05:21] KH Aba: JALAN MENUJU SYURGA BERIKUTNYA
(79) اصطناع المعروف والدلالة على الخير :
BERBUAT BAIK DAN MENUNTUN KEPADA KEBAIKAN
باب في الدلالة عَلَى خير والدعاء إِلَى هدى أَوْ ضلالة:
BAB TENTANG MENUNTUN KEPADA KEBAIKAN DAN MENGAJAK KEPADA PETUNJUK ATAU KEPADA KESESATAN
قَالَ تَعَالَى: {وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ} [القصص: 87].
أي: ادع الناس إلى ربك بتوحيده وطاعته.
Allah ta'ala berfirman: Dan ajaklah kepada Tuhanmu. QS Al Qashash:87.
Maksudnya: Ajaklah orang-orang kepada Tuhanmu untuk menauhidkan dan mentha'ati-Nya.
وَقالَ تَعَالَى: {ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَة} [النحل: 125].
الحكمة: القرآن، أي: ادع إلى دين الله بآيات القرآن ومواعظه، بلين ورفق وحُسْن خطاب.
Allah ta'ala berfirman: Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah (Al Qur'an) dan peringatan yg baik. QS An Nahl:125.
Maksudnya: Ajaklah kepada agama Allah dengan ayat-2 Al Qur'an dan peringatan-2nya dg lunak, lembut dan penyampaian bagus.
وَقالَ تَعَالَى: {وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى} [المائدة: 2].
وهذا الأمر عام في جميع الطاعات.
Allah ta'ala berfirman: Dan saling tolong menolonglah terhadap kebajikan dan taqwa. QS Al Maaidah:2
Perintah ini umum dalam segala macam ketaatan.

وَقالَ تَعَالَى: {وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ} [آل عمران: 104].
فيه: إشارة إلى أنَّ الدعاة إلى الخير أفضل الأمَّة
Allah ta'ala juga berfirman: Dan hendaklah ada di antara kamu suatu ummat yg mengajak kepada kebaikan. QS Ali Imran 104.
Dalam firman ini mengisyaratkan bahwa para juru dakwah kepada kebaikan adalah sebaik-2 ummat.

Hadis-2 yang sehubungan dengan jalan ini antara lain:
الأول :ِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ((كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ)).رواه البخاري
[تحفة 3081].
Hadis Pertama: Dari Jabir bin Abdillah ra dari Nabi saw bersabda: Segala kebajikan itu shadaqah. HR Bukhari. Tuhfah 3081.
Kandungan Hadis:
1- Segala macam dan bentuk kebajikan yg dilakukan seorang mu'min adalah berpahala seperti pahala shadaqah karena perbuatannya selalu berguna untuk orang lain.
1- Maksud dari kebaikan atau al ma'ruf itu adalah segala macam dan bentuk kethaatan dan penghindaran dari segala hal yg merusak dan mencelakakan.

الثاني: عنِ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ((عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ)). قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَجِدْ قَالَ: ((فَيَعْمَلُ بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ)). قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَوْ لَمْ يَفْعَلْ قَالَ: ((فَيُعِينُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوفَ)). قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ قَالَ: ((فَيَأْمُرُ بِالْخَيْرِ)). أَوْ قَالَ: ((بِالْمَعْرُوفِ)). قَالَ فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ قَالَ: ((فَيُمْسِكُ عَنِ الشَّرِّ، فَإِنَّهُ لَهُ صَدَقَةٌ)). رواه البخاري
[طرفه1445تحفة9087]
Hadid Kedua: Dari Abi Musa Al Asy'ari ra Nabi saw bersabda: Setiap muslim wajib bershadaqah! Tanya shahabat: Jika dia belum dapat?! Beliau bersabda: Berkaryalah dg kedua tangannya lalu manfaatkan dirinya dan bershadaqahlah dia. Tanya shahabat: Kalau dia belum mampu atau belum dapat melakukan?! Beliau menjawab:Maka hendaknya dia membantu orang butuh yg kesusahan. Tanya shahabat: Jika dia belum dapat melakukan?! Jawab beliau: Maka dia agar menyuruh kebaikan.Jika dia belum bisa, maka hendaklah dia menahan diri agar tidak berbuat kejahatan. Maka sesungguhnya itulah sebuah shadaqah baginya. HR Bukhari.
Kandungan Hadis:
1- Anjuran tegad intuk bershadaqah sesuai kemampuan
2- Anjuran tegas untuk betakhlak baik dengan siafat-2 terpuji dan bermuamalah dg penuh kelembutan hati dan komunikasi.
3- Istiqamah melakukan kethaatan dan membersihkam diri dari lemungkaran sehingga kelak di hadapan Allah tdk dipermalukan oleh perbuatannya sendiri.
4- Anjuran bagi seorang muslim untuk mempinyai usaha untuk menutupi kebutuhannya dan dapat bershadaqah untuk menjaga supaya tdk sampai meminta-minta tapi dari hasil usahanya bisa bermanfaat kepada orang lain dan dapat bershadaqah
5- Kata shadaqah luas dan beragam, mulai dari segala macam amal kebajikan sampai mencegah diri agar tdk berbuat jahatpun adalah shadaqah.
[16/5 04:50] KH Aba: الثالث: عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عقبة بن عمرو الأَنْصَارِيِّ البدري رضي الله عنه قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي أُبْدِعَ بِي فَاحْمِلْنِي فَقَالَ: ((مَا عِنْدِي)). فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا أَدُلُّهُ عَلَى مَنْ يَحْمِلُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ((مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ)). رواه مسلم

Hadis Ketiga:
Dari Abi Mas'ud Uqbah bin Amr Al Anshari Al Badari ra berkata: Pernah seorang laki-laki datang kepada Nabi saw berkata: Sesungguhnya saya tidak punya kendaraan untuk ikut berperang. Maka bawalah saya. Lalu beliau bersabda: Aku tidak punya persiapan kendaraan lain. Setelah itu ada seorang laki-laki berkata: Wahai Rasulullah! Saya tunjukkan dia kepada orang yang mau membawanya. Maka Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa menunjikkan kepada kebaikan maka baginya pahala seperti pahala yg melakukannya.
HR Muslim.

Kandungan Hadis:
1- Anjuran agar berusaha melakukan kebaikan dan menunjukan orang lain kepada kebaikan.
2- Orang yang menjadi penyebab seseorang berbuat baik maka dia mendapat pahala juga seperti pahala yg melakukannya.
[17/5 04:51] KH Aba: الرابع: وعن أَبي هريرة رضي الله عنه: أنَّ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم، قَالَ: ((مَنْ دَعَا إِلَى هُدَىً، كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أجُورِ مَنْ تَبِعَه، لاَ يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ أجُورِهمْ شَيئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ، كَانَ عَلَيهِ مِنَ الإثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لا يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيئًا)). رواه مسلم.
Hadis Keempat:
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa mengajak kepada suatu petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tidak berkurang sedikitpun dari pahala-pahala mereka. Dan barangsiapa mengajak kepada kesalahan, maka dia memikul dosanya seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tidak berkurang sedikitpun  dari dosa-dosa mereka. HR Muslim.
يشهد لهذا الحديث قوله تعالى:
Hadis ini dipertegas oleh firman Allah ta'ala:
{وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا اتَّبِعُوا سَبِيلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطَايَاكُمْ وَمَا هُم بِحَامِلِينَ مِنْ خَطَايَاهُم مِّن شَيْءٍ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ * وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالًا مَّعَ أَثْقَالِهِمْ وَلَيُسْأَلُنَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَمَّا كَانُوا يَفْتَرُونَ} [العنكبوت: 12، 13]
Dan berkatalah orang-orang
kafir kepada orang-orang yang beriman: "Ikutilah jalan kami, dan nanti kami akan memikul dosa-dosamu", sedang mereka (sendiri)kelak sedikitpun tidak akan (sanggup), memikul dosa-dosa mereka. Sesungguhnya mereka adalah benar-benar orang pendusta.
Dan sesungguhnya mereka benar-benar akan memikul beban-beban (dosa-2) mereka sendiri, dan beban-beban (dosa lain) di samping beban-beban dosa mereka (yang diajak), dan sesungguhnya mereka benar-benar akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-ada
Al Ankabut: 12-13.
Kandungan Hadis:
1- Penyebab seseorang melakukan suatu perbuatan, maka dosa atau pahala keduanya sama-2 .
2- Seorang muslim wajib memperhatikan dan mempertimbangkan akibat dan hasil dari perbuatannya. Setelah itu dia harus berusaha untuk berbuat baik saja, agar bisa diteladani hal-2 yg baik oleh yg lainnya.
3- Seorang muslim harus mewaspadai seruan-seruan bohong dan menjauhi teman-teman yg jelek karena perbuataanya akan dimintai pertanggungan jawabannya.
4- Penyebab seseorang berbuat baik akan diberi pahala juga yang berlipat ganda sebanyak yg mengikutinya. Sebagaimana juga penyebab seseorang bisa berbuat jelek, maka penyebabnya juga mendapat dosa dan hukuman yg berlipat ganda pula sebanyak pengikutnya.
[18/5 05:41] KH Aba: الخامس : وعن أَبي العباس سهل بن سعد الساعدي رضي الله عنه: أنَّ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ يوم خَيبَر: ((لأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رجلًا يَفْتَحُ الله عَلَى يَدَيهِ، يُحبُّ اللهَ وَرَسولَهُ، ويُحِبُّهُ اللهُ وَرَسُولُهُ))، فَبَاتَ النَّاسُ يَدُوكُونَ لَيْلَتَهُمْ أيُّهُمْ يُعْطَاهَا. فَلَمَّا أصْبَحَ النَّاسُ غَدَوْا عَلَى رسولِ الله صلى الله عليه وسلم كُلُّهُمْ يَرْجُو أنْ يُعْطَاهَا. فَقَالَ: ((أينَ عَلِيُّ بنُ أَبي طالب؟)) فقيلَ: يَا رسولَ الله، هُوَ يَشْتَكي عَيْنَيهِ. قَالَ: ((فَأَرْسِلُوا إِلَيْه)) فَأُتِيَ بِهِ فَبَصَقَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم في عَيْنَيْهِ، وَدَعَا لَهُ فَبَرِئَ حَتَّى كأنْ لَمْ يكُن بِهِ وَجَعٌ، فأعْطاهُ الرَّايَةَ. فقَالَ عَليٌّ رضي الله عنه: يَا رَسُول اللهِ، أقاتِلُهمْ حَتَّى يَكُونُوا مِثْلَنَا؟ فَقَالَ: ((انْفُذْ عَلَى رِسْلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بسَاحَتهمْ، ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الإسْلاَمِ، وَأخْبِرْهُمْ بِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ تَعَالَى فِيهِ، فَوَالله لأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَم)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
قوله: ((يَدُوكُونَ)): أي يَخُوضُونَ وَيَتَحَدَّثُونَ. وقوله: ((رِسْلِكَ)) بكسر الراءِ وبفتحها لغتانِ، والكسر أفصح.
 Hadis Kelima: Dari Abul Abbas Sahl bin Sa'd As Sa'idi ra bahwa Rasulullah saw pada hari terjadinya perang Khaybar bersabda: Sungguh bendera ini benar-benar akan aku berikan besok kepada seorang laki-laki yg Allah berikan kemenangan lewat kedua tangannya, dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, juga Allah dan Rasul-Nya mencintai dia.

Maka orang-2 semalaman itu sama ribut membicarakannya, kepada siapakah gerangan bendera itu diserahkan oleh beliau. Pada keesokan harinya bergegaslah orang-orang menghadap Rasulullah saw yang masing-masing mengharapkan agar bendera itu diberikan kepada dirinya. Ternyata tidak lama beliau bersabda: Dimanakah Ali bin Abi Thalib? Dijawab: Dia sedang sakit mata wahai Rasulullah! Beliau bersabda: Suruhlah orang menjemputnya! Setelah Ali dibawa menghadap beliau maka Rasulullah saw meludahi kedua mata Ali dan mendo'akannya, ternyata sembuhlah Ali seperti yang belum pernah sakit sebelumnya. Maka beliau serahkan bendera itu kepadanya. Setelah itu berkatalah Ali: Wahai Rasulullah! Kuperangi mereka sampai mereka masuk Islam seperti kita. Lalu beliau bersabda: Laksanakanlah dg berhati-hati jangan tergesa-gesa. Setelah kamu nanti turun di kawasan perkampungan mereka ajaklah mereka kepada Islam, dan beritahukanlah kepada mereka tentang kewajiban mereka kepada Allah. Demi Allah, sesungguhnya sekiranya Allah memberikan hidayat-Nya kepada satu orang karena kamu, maka hal itu adalah lebih baik pahalanya bagi kamu dari pada bershadaqah ternak-ternak yg bagus-bagus. HR Bukhari dan Muslim.
في هذا الحديث:
1-بيانُ فضل الدعاء إلى الهدى، وعظيمِ أجر من اهتدى بسببه أحد.
2- فضل الدعوة إلى الله عز وجل والحث على الدﻻلة على الخير والحق، لما يثمره ذلك من عظيم اﻷجر ووافر الثواب
3- فضل علي ومكانته ومدى ثقة النبي صلى الله عليه وسلم به
 4- معجزة النبي صلى الله عليه وسلم إذ حصل الشفاء ببركته بإذن الله تعالى
5- حرص الصحابة رضي الله عنهم على محبة الله ورسوله
6- سعي الصحابة رضي الله عنهم في القرب من مرضاتهما وتنافسهم في الخير
7- سمو اﻹسﻻم في دعوته
8- و سمو آدابه في جهاده، وغايته في إنقاذ اﻹنسانية من الضﻻل والضياع
Kandungan dalam hadis:
1- Keterangan keutamaan mengajak kepada petunjuk Allah dan besarnya pahala orang yg menjadi penyebab seseorang mendapat petunjuk.
2- Keutamaan berdakwah yaitu mengajak kpd Allah dan anjuran untuk menunjukkan orang lain kepada kebaikan dan yg haq, karena berbuah pahala besar dan melimpah.
3- Keutamaan dan kedudukan Ali ra serta puncak kepercayaan Nabi saw kepadanya.
4- Mu'jizat Nabi saw karena dg berkah beliau Allah ta'ala berkenan menyembuhkan Ali ra.
5- Gigihnya para shahabat ra untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya.
6- Usaha keras para shahabat ra di dalam mendekatkan diri untuk mendapatkan ridha Allah dan Rasul-Nya dan berlombanya mereka di dalam berebut untuk mendapat yang terbai.
7- Tingginya nilai bagi Islam dalam berdakwah.
8- Tingginya nilai adab dan sopan santun dalam memperjuangkan Islam dan betapa besar perhatian Islam dalam menyelamatkan umat manusia dari kesesatan dan kerusakan.
[19/5 04:11] KH Aba: السادس :  وعن أنس رضي الله عنه: أن فتىً مِنْ أسلم قَالَ: يَا رَسُول الله، إنِّي أُرِيدُ الغَزْوَ وَلَيْسَ معي مَا أتَجَهَّز بِهِ، قَالَ: ((ائتِ فُلاَنًا (اﻷنصاري) فإنَّهُ قَدْ كَانَ تَجَهَّزَ فَمَرِضَ)) فقل له إن رسول الله صلى الله عليه وسلم يقرئك السﻻم، وقل له: ادفع إلي ما تجهزت به، فَأتَاهُ، فَقَال له ذلكَ فَقَال ﻻمرأتهَ: يَا فُلاَنَةُ، أعْطِيهِ الَّذِي تَجَهَّزْتُ بِهِ، وَلا تَحْبِسي(ﻻتمنعي) مِنْهُ شَيئًا، فَواللهِ لا تَحْبِسِين مِنْهُ شَيئًا فَيُبَاركَ لَكِ فِيهِ. رواه مسلم وأبو داود.
(فيبارك لك فيه)
لك = اللام للتمليك
فيه = حرف الجر ظرفية
 Hadis Keenam: Dari Anas bin Malik ra bahwa seorang pemuda Aslam pernah berkata: Hai Rasulullah! Sesungguhnya saya ingin berperang tapi saya tidak punya bekal persiapan perang. Beliau bersabda: Datanglah kepada si Fulan, karena dia benar-benar telah melengkapi persiapannya berperang, kemudian dia jatuh sakit. Setelah pemuda itu mendatanginya, dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw mengirimkan salam untuk anda. Beliaupun menyarankan agar persiapan anda untuk berperang itu anda berikan kepadaku. Lalu kata laki-laki itu kepada isterinya: Hai Fulanah! Berikanlah persiapanku untuk berperang itu kepada dia. Janganlah sedikitpun tersisa yang kamu tahan. Demi Allah, janganlah sekali-kali kamu tahan sedikitpun dari barang itu, sebab barang itulah akan menjadi wadah barokah untukmu. HR Muslim dan Abu Dawud.

في هذا الحديث:
1- أنَّ من نوى صرف شيء في خير وتعذَّر عليه تحقيقه، استُحبَّ له بذلك أن يبذله في خير آخر يستطيعه وﻻ يلزمه ذلك ما لم يلتزمه بالنذر، قاله النووي.
2-  استحباب الدﻻلة على الخير، والسعي في تحصيله، واﻹعانة عليه
3- من بخل بالبذل في سبيل الله عز وجل و وجوه الخير ذهبت البركة من ماله وألقى بنفسه إلى التهلكة
4- ومناسبة الحديث للترجمة دلالته صلى الله عليه وسلم لذلك المنقطع على ذلك الذي تجهز ثم مرض.
Kandungan Hadis:
1- Seseorang yg sudah berniat untuk menginfaqkan hartanya di jalan Allah, lalu tidak dapat merealisasikannya karena suatu hal, maka dianjurkan agar dialihkannya untuk kepentingan sabilillah yg lain yang bisa direalisasikan. Hal ini bukan hal yg wajib, sepanjang niat infaqnya itu tidak ada kaitan dg suatu nadzar. Begitulah kata An Nawawi.
2- Dianjurkan agar kita suka memberi petunjuk kepada kebaikan dan berusaha untuk memperolehnya dan membantu melaksakannya.
3- Barangsiapa berkeberatan hati dan kikir untuk menginfaqkan harta di jalan Allah awj, dan jalan-jalan kebaikan, maka barokah hartanya lenyap dan dia mencampakkkan dirinya kepada kebinasaan.
4- Relevansi hadis ini dengan topik kita adalah, Rasulullah saw menunjukkan jalan keluarnya masalah pemuda yg kehabisan bekal untuk berperang agar dia mendatangi seseorang yg sudah siap bekal, tapi jatuh sakit sehingga tdk bisa mewujudkan rencananya untuk berperang dan bekalnya agar dialihkan kepada pemuda ini.
[20/5 04:45] KH Aba: JALAN MENUJU SYURGA BERIKUTNYA
(80)الدعوة إلى الله :
MENGAJAK KEPADA ALLAH
الأول : عن سهل بن سعد رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لعلي رضي الله عنه: ((فوالله لأن يهدي الله بك رجلا واحدا خير لك من حمر النعم)). متفق عليه.
Hadis ini lengkapnya Hadis Kelima pada Jalan ke 79. seperti berikut ini.
قال الله تعالى: {قل هذه سبيلي أدعو إلى الله على بصيرة أنا ومن اتبعني وسبحان الله وما أنا من المشركين} [يوسف: 108]
Katakanlah hai Muhammad! Inilah jalanku (agamaku), aku dan orang-orang yg mengikuti aku mengajak kamu kepada Allah dengan hujjah yg jelas. Maha Suci Allah dan aku tidak termasuk orang-orang yg musyrik. QS Yusuf: 108.
(Hadis ini lengkapnya):
وعن أَبي العباس سهل بن سعد الساعدي رضي الله عنه: أنَّ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ يوم خَيبَر: ((لأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رجلًا يَفْتَحُ الله عَلَى يَدَيهِ، يُحبُّ اللهَ وَرَسولَهُ، ويُحِبُّهُ اللهُ وَرَسُولُهُ))، فَبَاتَ النَّاسُ يَدُوكُونَ لَيْلَتَهُمْ أيُّهُمْ يُعْطَاهَا. فَلَمَّا أصْبَحَ النَّاسُ غَدَوْا عَلَى رسولِ الله صلى الله عليه وسلم كُلُّهُمْ يَرْجُو أنْ يُعْطَاهَا. فَقَالَ: ((أينَ عَلِيُّ بنُ أَبي طالب؟)) فقيلَ: يَا رسولَ الله، هُوَ يَشْتَكي عَيْنَيهِ. قَالَ: ((فَأَرْسِلُوا إِلَيْه)) فَأُتِيَ بِهِ فَبَصَقَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم في عَيْنَيْهِ، وَدَعَا لَهُ فَبَرِئَ حَتَّى كأنْ لَمْ يكُن بِهِ وَجَعٌ، فأعْطاهُ الرَّايَةَ. فقَالَ عَليٌّ رضي الله عنه: يَا رَسُول اللهِ، أقاتِلُهمْ حَتَّى يَكُونُوا مِثْلَنَا؟ فَقَالَ: ((انْفُذْ عَلَى رِسْلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بسَاحَتهمْ، ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الإسْلاَمِ، وَأخْبِرْهُمْ بِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ تَعَالَى فِيهِ، فَوَالله لأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَم)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
قوله: ((يَدُوكُونَ)): أي يَخُوضُونَ وَيَتَحَدَّثُونَ. وقوله: ((رِسْلِكَ)) بكسر الراءِ وبفتحها لغتانِ، والكسر أفصح.
 Hadis Pertama: Dari Abul Abbas Sahl bin Sa'd As Sa'idi ra bahwa Rasulullah saw pada hari terjadinya perang Khaybar bersabda: Sungguh bendera ini benar-benar akan aku berikan besok kepada seorang laki-laki yg Allah berikan kemenangan lewat kedua tangannya, dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, juga Allah dan Rasul-Nya mencintai dia.

Maka orang-2 semalaman itu sama ribut membicarakannya, kepada siapakah gerangan bendera itu diserahkan oleh beliau. Pada keesokan harinya bergegaslah orang-orang menghadap Rasulullah saw yang masing-masing mengharapkan agar bendera itu diberikan kepada dirinya. Ternyata tidak lama beliau bersabda: Dimanakah Ali bin Abi Thalib? Dijawab: Dia sedang sakit mata wahai Rasulullah! Beliau bersabda: Suruhlah orang menjemputnya! Setelah Ali dibawa menghadap beliau maka Rasulullah saw meludahi kedua mata Ali dan mendo'akannya, ternyata sembuhlah Ali seperti yang belum pernah sakit sebelumnya. Maka beliau serahkan bendera itu kepadanya. Setelah itu berkatalah Ali: Wahai Rasulullah! Kuperangi mereka sampai mereka masuk Islam seperti kita. Lalu beliau bersabda: Laksanakanlah dg berhati-hati jangan tergesa-gesa. Setelah kamu nanti turun di kawasan perkampungan mereka ajaklah mereka kepada Islam, dan beritahukanlah kepada mereka tentang kewajiban mereka kepada Allah. Demi Allah, sesungguhnya sekiranya Allah memberikan hidayat-Nya kepada satu orang karena kamu, maka hal itu adalah lebih baik pahalanya bagi kamu dari pada bershadaqah ternak-ternak yg bagus-bagus. HR Bukhari dan Muslim.
في هذا الحديث:
1-بيانُ فضل الدعاء إلى الهدى، وعظيمِ أجر من اهتدى بسببه أحد.
2- فضل الدعوة إلى الله عز وجل والحث على الدﻻلة على الخير والحق، لما يثمره ذلك من عظيم اﻷجر ووافر الثواب
3- فضل علي ومكانته ومدى ثقة النبي صلى الله عليه وسلم به
 4- معجزة النبي صلى الله عليه وسلم إذ حصل الشفاء ببركته بإذن الله تعالى
5- حرص الصحابة رضي الله عنهم على محبة الله ورسوله
6- سعي الصحابة رضي الله عنهم في القرب من مرضاتهما وتنافسهم في الخير
7- سمو اﻹسﻻم في دعوته
8- و سمو آدابه في جهاده، وغايته في إنقاذ اﻹنسانية من الضﻻل والضياع
9- فضل نشر العلم والدعوة إلى الله
Kandungan dalam hadis:
1- Keterangan keutamaan mengajak kepada petunjuk Allah dan besarnya pahala orang yg menjadi penyebab seseorang mendapat petunjuk.
2- Keutamaan berdakwah yaitu mengajak kpd Allah dan anjuran untuk menunjukkan orang lain kepada kebaikan dan yg haq, karena berbuah pahala besar dan melimpah.
3- Keutamaan dan kedudukan Ali ra serta puncak kepercayaan Nabi saw kepadanya.
4- Mu'jizat Nabi saw karena dg berkah beliau Allah ta'ala berkenan menyembuhkan Ali ra.
5- Gigihnya para shahabat ra untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya.
6- Usaha keras para shahabat ra di dalam mendekatkan diri untuk mendapatkan ridha Allah dan Rasul-Nya dan berlombanya mereka di dalam berebut untuk mendapat yang terbai.
7- Tingginya nilai bagi Islam dalam berdakwah.
8- Tingginya nilai adab dan sopan santun dalam memperjuangkan Islam dan betapa besar perhatian Islam dalam menyelamatkan umat manusia dari kesesatan dan kerusakan.
9- Keutamaan menebarkan ilmu dan berdakwah kepada Allah.
[22/5 05:05] KH Aba: «الثالث» وعن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((بلغوا عني ولو آية، وحدثوا عن بني إسرائيل ولا حرج، ومن كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار)). رواه البخاري.
Hadis Ketiga:
Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra bahwa Nabi saw bersabda: Sampaikanlah apapun yg dariku, walau hanya satu ayat. Dan tidaklah berdosa, tuturkanlah tentang Bani Israil. Dan barangsiapa sengaja membohongiku, maka bersiap-siaplah dia menempati tempat duduknya dari api neraka.HR Bukhari.
الدﻻلة في هذا الحديث:
1- وجوب طلب العلم ليتمكن من تبليغ شريعة الله عز وجل وهو من فروض الكفائية التي إذا قام بها بعض المسلمين سقط الوجوب عن الباقين، وإذا لم يقم بها أحد أثم الجميع.
2- جواز التحدث عما جرى لبني إسرائيل، ﻷخذ العبرة والعظة شريطة أن ﻻيكون الحديث مما ثبت كذبه ويتحرى ماكان ثابتا وأقرب إلى الشرع اﻹسﻻمي.
3- الكذب في دين الله عز وجل وعلى لسان رسوله صلى الله عليه وسلم من أكبر الكبائر التي تؤدي بفاعلها إلى النار.
4- الحث على تحري الصدق في الكﻻم والحيطة في الحديث حتى ﻻ يقع في الكذب، وخاصة في شرع الله عز وجل، وهذا يحتاج إلى العلم الصحيح و الدقيق.
5- الحض على تعليم القرآن.
قال الله تعالى: {وأوحي إلي هذا القرآن لأنذركم به ومن بلغ} [الأنعام: 19]،
6- وتحريم الكذب على رسول الله صلى الله عليه وسلم والوعيد على ذلك بالنار، وهو من الكبائر.
قوله: ((وحدثوا عن بني إسرائيل ولا حرج)). قال الحافظ: أي لا ضيق عليكم في الحديث عنهم؛ لأنه كان تقدم منه صلى الله عليه وسلم الزجر عن الأخذ عنهم، والنظر في كتبهم، ثم حصل التوسع في ذلك، وكأن النهي وقع قبل استقرار الأحكام الإسلامية، والقواعد الدينية، خشية الفتنة. ثم لما زال المحذور وقع الإذن في ذلك؛ لما في سماع الأخبار التي كانت في زمانهم من الاعتبار.
Kandungan dalam hadis:
1- Wajibnya menuntut ilmu intuk meneguhkan penyampaian syariat Allah awj. Menuntut ilmu semacam ini hukumnya Fardhu Kifayah, apabila telah dilakukan oleh sebagian orang Islam  maka gugurlah kewajiban itu bagi yang lain. Apabila tak seorangpun yg melaksanakannya, maka berdosalah seluruhnya.
2- Boleh menceritakan sesuatu yg berlaku pada kaum Bani Israil (israiliyyat) untuk dibuat pelajaran dan peringatan dengan syarat yg dibicarakan itu jelas tidak bohong, dan dicari hal yg positif benar dan paling mendekati syariat Islam.
3- Berbohong terhadap agama Allah dan disampaikan oleh Rasulullah saw adalah dari antara paling besarnya dosa-dosa besar yg menyeret pelakunya ke neraka.
4- Anjuran tegas untuk berkata benar dan mengetahui benar apa yg diceritakan sehingga tdk terperosok dalam kebohongan. Lebih lagi tentang syariat Allah awj. Hal ini sdh barang tentu memerlukan ilmu yg benar dan detail.
5- Anjuran untuk mengaji Al Qur'an.
Allah ta'ala berfirman: Dan telah diwahyukan Al Qur'an ini kepadaku agar aku memeberi peringatan kepadamu dengannya dan kepada orang yg Al Qur'an telah sampai kepadanya. Al An'am:19.
6- Haram dan dosa besar membohongi Rasulullah saw dan dia mendapat ancaman api neraka karena hal itu bagi dia adalah dari antara paling besarnya dosa-dosa besar.
7- Maksud sabda:(( dan tidaklah berdosa , tuturkanlah tentang Bani Isarail)): Kata Al Hafizh Ibnu Hajar: Artinya: Tidak menjadi sempit terhadap kamu berbicara tentang mereka, karena hal itu telah pernah terjadi larangan sebelumnya dari Nabi saw untuk berpegang kepada mereka dan memperhatikan isi dalam kitab-kitab mereka. Kemudian saat ini ada kelonggaran hukum dalam hal itu. Larangan tersebut seakan karena pada waktu itu belum ditetapkan-Nya hukum-hukum Islam dan kaedah-kaedah agama, dikhawatirkan terjadi fitnah. Maka setelah hilangnya suatu hal yg dikhawatirkan,  muncullah izin untuk itu, sebab mendengarkan berita-berita yg telah terjadi di zaman mereka sebelumnya, menjadi pelajaran juga.
[23/5 04:14] KH Aba: «الرابع» وعن أبي وائل شقيق بن سلمة، قال: كان ابن مسعود رضي الله عنه يذكرنا في كل خميس مرة، فقال له رجل: يا أبا عبد الرحمن، لوددت أنك ذكرتنا كل يوم، فقال: أما إنه يمنعني من ذلك أني أكره أن أملكم، وإني أتخولكم بالموعظة، كما كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يتخولنا بها مخافة السآمة علينا. متفق عليه.
Hadis Keempat:
Dari Abi Waail Syaqiq bin Salamah berkata: Ibnu Mas'ud ra telah biasa memberi kami peringatan (pengajian) setiap hari Kamis sekali. Lalu ada seorang laki-laki berkata kepadanya: Hai Abu Abdir Rahman! Sesungguhnya kami suka apabila engkau memberi kami peringatan itu setiap hari saja. Maka jawab Ibnu Mas'ud: Ketahuilah bahwa yg mencegahku untuk berbuat demikian itu adalah karena aku tidak suka membuat kalian jenuh. Dan aku memperhatikan waktu untuk kalian dalam memberi peringatan (pengajian), sebagaimana halnya Rasulullah saw memperhatikan waktu untuk itu agar tidak membuat kami jenuh. HR Bukhari dan Muslim.
((يتخولنا)): يتعهدنا.
Memperhatikan waktu untuk kita
الموعظة: الوعظ، وهو الترغيب في ثواب الله لمن أطاعه والترهيب من عقابه لمن عصاه.
Peringatan untuk memberi kita yg thaat lebih bersemangat mencari pahala dari Allah dan bagi yg suka durhaka menjadi lebih takut kepada hukuman-Nya.
دﻻلة الحديث:
1- مراعاة الأوقات في التذكير، لأن النفوس من طبعها الملل مما يداوم عليه وإن كان محبوبا لها.
2- اﻻقتصاد في الوعظ واﻹرشاد ﻷن من طبع النفوس الملل مما يدوم عليه وإن كان محبوبا لها
3- استحباب أوقات النشاط للتعليم والموعظة
4- حرص الصحابة على متابعة الرسول صلى الله عليه وسلم في أقواله وأفعاله
Kandungan Hadis:
1- Memperhatikan waktu untuk memberikan peringatan atau pengajian karena naluri jiwa seseorang suka jenuh dan jemu terhadap sesuatu yg rutin dan monoton sekalipun hal itu yg disenangi.
2- Materi peringatan, pengajian dan bimbingannya cukup sederhana agar tidak menjemukan sekalipun materinya disenangi.
Lebih baik mereka merasa kurang dari pada mereka merasa kebanyakan.
3- Mustahab memberi pelajaran dan peringatan itu pada waktu-waktu semangat.
4- Gigihnya para shahabat untuk mengikuti sabda dan perbuatan Rasulullah saw .
[24/5 03:53] KH Aba: «الخامس» عن أَبي نَجيحٍ العِرباضِ بنِ سَارية رضي الله عنه   وَعَظَنَا رسولُ اللهِ               ﷺ مَوعظةً بَليغَةً وَجِلَتْ مِنْهَا القُلُوبُ، وَذَرَفَتْ مِنْهَا العُيُونُ، فَقُلْنَا: يَا رسولَ اللهِ، كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَأوْصِنَا، قَالَ: ((أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإنْ تَأمَّر عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، وَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اختِلافًا كَثيرًا، فَعَليْكُمْ بسُنَّتِي وسُنَّةِ الخُلَفاءِ الرَّاشِدِينَ المَهْدِيِيِّنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بالنَّواجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ؛ فإنَّ كلَّ بدعة ضلالة)). رواه أَبُو داود والترمذي، وَقالَ: ((حديث حسن صحيح)).
*Hadis Kelima:* Dari Abi Najih Al 'Irbadh bin Sariyah ra berkata: Pernah Rasulullah ﷺ memberi peringatan kepada kami dengan sebuah peringatan yg amat menyentuh hati, membuat hati gemetar, air mata bercucuran.Maka kami berkata: Wahai Rasulullah! Peringatan ini seolah peringatan dari seseorang yg mengucapkan "Selamat Tinggal". Berilah kami wasiyat. Beliau bersabda: Aku berpesan kepada saudara-saudara, agar betaqwa kepada Allah, mendengarka perintah dan taat, sekalipun yg memimpin saudara-saudara, seorang hamba berkebangsaan Habasyah. Sungguh, barangsiapa di antara saudara-saudara dipanjangkan umurnya maka dia akan menyaksikan banyak peselisihan. Sebab itulah saudara-saudara wajib berpegang kepada sunnahku dan sunnah Khulafaaur Rasyidin yg mendapat petunjuk. Peganglah sunnah itu erat-erat seperti menggigit sesuatu dengan geraham. Hindarilah perkara baru, sesungguhnya setiap perkara baru itu salah (sesat).HR Abu Dawud dan Tirmidzi dan kata Tirmidzi: Hadis Hasan Shahih.
((النَّواجذُ)) بالذال المعجمةِ: الأنيَابُ، وَقِيلَ: الأضْراسُ.
Artinya: gigi taring. Dikatakan juga: geraham.
الخلفاء الراشدون هم: أبو بكر وعمر وعثمان، وعلي رضي الله عنهم.
Khulafaaur rasyidun adalah: Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra.
*دﻻلة الحديث:*
 1-استحباب الموعظة بما يحرك القلوب من الكلام الجزل الجامع البليغ النافع.
*Kandungan Hadis*:
1-Mustahab memberi peringatan (pengajian)yg menggerakkan sanubari *dengan ucapan cermat,universal, menyentuh hati lagi bermanfaat*.
2- التمسُّك بالسنَّة في الاعتقاد والأعمال والأقوال، والتحذير من البِدع، وهي ما أُحْدث في الدين مما لا أصل له في الشريعة.
2- Berpegang teguh kepada As Sunnah tentang ikatan keimanan, perbuatan dan ucapan *(Sunnah i'tiqadiyyah, amaliyyah dan qawliyyah)*dan menghindar dari bid'ah, yaitu sesuatu hal tentang pengamalan keagamaan yg tidak ada sumbernya di dalam Syari'at.
3- قوله: ((أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ)). هاتان الكلمتان تَجْمَعَان سعادة الدنيا والآخرة.
 3- Sabda beliau: Aku berpesan kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah dan mendengarkan perintah lalu thaat. *Dua kata ini meliput kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat*.
4- قال الحسن: والله لا يستقيم الدِّينُ إلا بالأُمراء وإن جاروا، والله لما يصلح الله بهم أكثر مما يفسدون. (جامع العلوم والحكم ﻻبن رجب 2/117)
4- Hasan (Bashari)berkata: *Demi Allah, agama tidak bisa tegak lurus kecuali dengan pemerintah sekalipun mereka zhalim. Demi Allah apa yang Allah perbaiki karena mereka(yg zhalim) adalah lebih banyak dari apa yang mereka rusak*.
[25/5 05:11] KH Aba: JALAN MENUJU SYURGA BERIKUTNYA
(81) الستر على الناس :
*MENUTUP AIB ORANG*
باب ستر عورات المسلمين والنهي عن إشاعتها لغير ضرورة
BAB TENTANG MENUTUPI AIB ORANG-ORANG ISLAM KECUALI DARURAT
قال الله تعالى: {إن الذين يحبون أن تشيع الفاحشة في الذين آمنوا لهم عذاب أليم في الدنيا والآخرة. والله يعلم وأنتم ﻻ تعلمون} [النور: 19]
Allah berfirman:Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (QS An Nuur:19)
هذه الآية نزلت في الذين رموا عائشة بالإفك.
وهي عامة في كل من رمى المحصنين والمحصنات.
Ayat ini turun sebab orang-orang yg menuduh Aisyah dengan tuduhan bohong. Ayat ini berlaku umum untuk setiap orang yg menuduh perbuatan keji terhadap orang-orang bersih laki-laki dan perempuan.
والعذاب اﻷليم: هو حد القذف في الدنيا وفي اﻵخرة بالنار
*Azab pedih ini:* di dunia dera 80 kali karena menuduh zina, dan di akhirat dengan api neraka
*«اﻷول»*عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال:((لا يستر عبد عبدا في الدنيا إلا ستره الله يوم القيامة)). رواه مسلم.
 *Hadis Pertama:*Dari Abu Hurairah ra dari Nabi ﷺ bersabda: Tidaklah seorang hamba yang menutupi aib saudaranya di dunia, melainkan Allah tutup aibnya kelak di hari kiamat. HR Muslim.
*دﻻلة الحديث*:
1- الحث على ستر المسلم، خصوصا من كان غير معروف بالشر.
2- جزاء من يستر عبدا في الدنيا هو الستر يوم القيامة. فالجزاء موافق للعمل والجزاء من جنس العمل كما بينه تعالى في سورة السجدة :17(ابن كثير 6/365) (تفسير المنير الزحيلي 21/202)
3-يكون ستر الله إما بمحو ذنبه فﻻ يسأله، أو يسأله من غير أن يطلع عليه أحدا ثم يعفو عنه
*Kandungan Hadis:*
1- Anjuran untuk menutup aib seorang muslim.Khususnya orang yg tidak pernah diketahui jelek.
2-Balasan orang yg menutupi aib saudaranya di dunia, di hari kiamat kelak ditutupi pula aib dirinya. Maka pembalasan amal perbuatan kelak, akan sesuai dengan jenis perbuatan yg dilakukannya sebagaimana dijelaskan Allah swt dlm QS As Sajdah:17 (Ibnu Katsir: VI/365 & Tafsir Al Munir Az Zuhaili:21/202)
3- Allah menutup aib hamba ini bisa dg *dihapus dosanya lalu tidak perlu diperiksa.* Atau *diperiksa tanpa diketahui oleh siapapun kelak, kemudian dimaafkan-Nya.* ما شاء الله
_Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita._
آمين يا رب العالمين
[26/5 04:13] KH Aba: *«الثاني»*ٍعن نافع، عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ صَعِدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمِنْبَرَ فَنَادَى بِصَوْتٍ رَفِيعٍ فَقَالَ: ((يَا مَعْشَرَ مَنْ قَدْ أَسْلَمَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُفْضِ الإِيمَانُ إِلَى قَلْبِهِ لاَ تُؤْذُوا الْمُسْلِمِينَ وَلاَ تُعَيِّرُوهُمْ وَلاَ تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ تَتَبَّعَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ رَحْلِهِ)) قَال نافعَ: وَنَظَرَ ابْنُ عُمَرَ يَوْمًا إِلَى الْبَيْتِ أَوْ إِلَى الْكَعْبَةِ فَقَالَ مَا أَعْظَمَكِ وَأَعْظَمَ حُرْمَتَكِ وَالْمُؤْمِنُ أَعْظَمُ حُرْمَةً عِنْدَ اللَّهِ مِنْكِ.(رواه أحمد و الترمذي وحسنه وابن حبان في صحيحه)
*Hadis Kedua:* Dari Nafi' dari Ibnu Umar ra berkata: Pernah Rasulullah ﷺ naik minbar menyerukan dengan suara keras bersabda:Wahai kelompok yang telah masuk Isl
am dengan mulutnya tapi iman belum sampai ke hatinya! Janganlah kalian mengganggu menyakiti hati orang-orang Islam, mencela dg menjelekkan mereka dan menelisiki aib mereka. _Sesungguhnya orang yang menelisiki aib saudaranya yg muslim, Allah telisiki juga aibnya_ *Barangsiapa yg Allah telisiki aibnya, maka Allah permalukan dia sekalipun dia (bersembunyi) di dalam jantung rumahnya.* _Berkata Nafi': Pernah pada suatu hari Ibnu Umar ra memandang Baytullah atau Ka'bah lalu berkata:_ *_Betapa agungnya engkau! Dan betapa agungnya kehormatan engkau! Namun seorang mu'min adalah lebih agung di sisi Allah dari pada engkau._*
*دﻻلة الحديث:*
1- النهي عن الشماتة بِالمُسْلِم
*Kandungan Hadis*:
1- Larangan memaki orang Islam
قَالَ تَعَالَى:{إنَّمَا المُؤْمِنُونَ إخْوَةٌ} [الحجرات:10].
أي: وشأن الأُخوة أن يتحرك الأخ لما يلحق أخاه من الضرر.
Allah ta'ala berfirman: Sesungguhnya orang-orang mu'min itu sesaudara.(QS Al Hujurat:10)
Artinya: *Urusan  persaudaraan* adalah tanggap
 memperhatikan  kesulitan yg menimpa saudaranya_.
 صدق رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه روي عَن وَائِلَةَ بن الأسقع رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:((لا تُظْهِرِ الشَّمَاتَةَ لأَخِيكَ فَيَرْحَمَهُ اللهُ وَيَبْتَلِيكَ)). رواه الترمذي، وقال: (حَدِيثٌ حَسَنٌ).
Benar Rasulullah ﷺ bahwa diriwayatkan dari Waailah bin Asqa' ra Rasulullah ﷺ bersabda: *Janganlah kamu terang-terangan memaki saudaramu, sebab itu, Allah memberi dia rahmat dan memberi kamu bala'*. HR Tirmidzi.
2- النهي عن الشماتة بما نزل بأخيه المسلم، بل شأن المؤمن التألم بما يتألم منه أخوه، والفرح بما يفرح به.
أي: فدخل فيه ذلك لما فيه من التعرض لإِيذائه، والتوصل إلى القدح في عرضه.
2- Larangan memaki saudara muslim karena suatu hal yang menimpanya. Tapi, seorang harus merasa sedih karena rasa sedih yg diderita saudaranya, dan merasa bahagia karena kebahagiaan yang dirasakannya.Yaitu: *Termasuk apapun yg menyababkan dia terganggu dan sakit hati, dan menyebabkan kehormatan saudaranya cacat*.ِ
[27/5 04:20] KH Aba: الثالث:  عن أبي جري (مصغرا) جابر بن سليم رضي الله عنه قال أتيت النبي صلى الله عليه وسلم فإذا هو جالس مع أصحابه قال فقلت يا رسول الله أوصني قال اتق الله عز وجل ولا تحقرن من المعروف شيئا ولو أن تفرغ من دلوك في إناء المستسقي وإياك والمخيلة فإن الله تبارك وتعالى لا يحب المخيلة، وإن امرؤ شتمك وعيرك بأمر يعلمه فيك فلا تعيره بأمر تعلمه فيه فيكون لك أجره وعليه إثمه ولا تشتمن أحدا. قال: فماسببت شيأ، بعيرا وﻻ شاة وﻻ إنسانا منذ سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن السب.(رواه أحمد بن حنبل في مسنده و الطبراني في الكبير)
*Hadis Ketiga:*
Dari Abi Jurai Jabir bin Sulaim ra berkata: Aku pernah berkunjung kepada Nabi ﷺ ternyata ketika itu beliau sedang duduk bersama para shahabat. Kata Jabir: Maka aku berkata: Hai Rasulullah, berilah aku wasiat!
*Beliau bersabda:*
1- Bertaqwalah kepada Allah awj!
2- Janganlah sekali-kali kamu meremehkan kebajikan sekecil apapun walau hanya bersedekah menuangi sedikit air dari timba kamu ke dalam bejana orang yang meminta air minum.
3- Hindarilah *makhilah* _(merasa orang lain lebih rendah dari pada dirinya, sombong)_sebab Allah twt tidak menyukai *makhilah*, dan....
4- *Jika seseorang memakimu dan mencelamu dengan suatu hal yang dia ketahui tentang kamu, maka janganlah kamu membalas memcelanya dengan sesuatu yang kamu ketahui tentang dia*.
*Dengan demikian, maka bagi kamu pahala sedang dia memikul dosanya,* dan...
5-  *Janganlah sekali-kali kamu memaki seseorang*.
*Kata Jabir:* _Maka aku tidak pernah memaki apapun sejak aku mendengar Rasulullah ﷺ melarang memaki, baik memaki unta, domba dan tidak pula kepada manusia_.HR Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya dan Ath Thabrani di dalam Al Kabir.
*دﻻلة الحديث:*
1؛ السباب والمشاتمة والمعايرة حرام من الكبائر نادى الرسول صلى الله عليه وسلم فاعلها بمن أسلم بلسانه ولم يصل اﻹيمان إلى قلبه
2- ﻻ يجور اﻻنتصار للمسبوب من سآبه إﻻ بمثل ما سبه به ما لم يكن به كذب أو اقتراف
3- إذا رد المسبوب استوفى ظﻻمته وبقي على البادئ إثم اﻻبتداء بالسب
*Kandungan hadis:*
1- Saling mencaci, saling memaki dan saling mencela adalah *haram dosa besar.* _Rasulullah panggil orang-orang itu dengan suara lantang_ *dipanggil sebagai orang yang Islam di mulutnya tapi imannya belum sampai ke dalam hatinya* sebagaimana dalam hadis kedua sebelum ini.
2- *Yg dimaki dan dicela tidak boleh bela diri (melawan)kepada yg memaki atau mencelanya,* kecuali dengan balasan yg sama sepanjang tidak mengandung kebohongan atau mengada-ada.
3- Apabila yg dimaki atau dicela sudah membalasnya, maka kezhalimannya sudah terpenuhi juga sehingga score nya sama, *tinggal dosa karena dia yg memulai memaki atau mencela lebih dahulu.*
[28/5 04:14] KH Aba: *«الرابع»* وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ((كل أمتي معافى إلا المجاهرين، وإن من المجاهرة أن يعمل الرجل بالليل عملا، ثم يصبح وقد ستره الله عليه، فيقول: يا فلان، عملت البارحة كذا وكذا، وقد بات يستره ربه، ويصبح يكشف ستر الله عنه)). متفق عليه.
*Hadis Keempat*:
Dari Abu Hurairah ra berkata: Pernah aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:Setiap ummatku dimaafkan, kecuali orang-orang yang melakukan pelanggaran terang-terangan. Dan diantara pelanggaran terang-terangan adalah: *Seseorang di malam hari melakukan suatu perbuatan (dosa), kemudian keesokan harinya menyebarkan pelanggarannya, pada hal Allah telah menutupinya, lalu berkata: Hai Fulan! Semalam aku telah melakukan pelanggaran ini dan ini.* Padahal Rabb telah menutupinya, tapi pagi hari dia telah mengungkap rahasia yang telah Allah sembunyikannya.
HR Bukhari dan Muslim.
قال اﻹمام الحافظ عبد الرؤف المناوي في التيسير: المجاهرون هم الذين يجاهر بعضهم بعضا بالتحدث بالمعاصي
Al Imam Al Hafizh Abd Rauf Al Munawi dalam At Taysir berkata: *Al Mujahirun* ialah : Orang-orang yang saling mengungkap pelanggaran masing-masing kepada temannya dengan membicarakannya antara yg satu dengan lainnya.
*دﻻلة الحديث*:
1- قال الحافظ ابن حجر : المجاهر هو الذي أظهر معصيته وكشف ما ستر الله عليه فتحدث بها، وهو استخفاف بحق الله تعالى وحق رسوله وضرب من العناد لهما.
2- عظم ذنب المجاهرين الذين يتقصدون إظهار المعاصي
3- في المجاهرة إغضاب الله عز وجل، وفي التستر مع التوبة الحصول على ستر الله تعالى
4- الجهر بالمعصية يدل على استخفاف بحق الله ورسوله وصالحي المؤمنين
5- في الجهر بالمعاصي اعتداء على الحرمات العامة واستخفاف بالدين
*Kandungan Hadis*:
1- Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: Mujahir adalah orang yang mengungkap serta membicarakan kemaksiatan yg telah Allah tutupi untuk dirinya. Hal ini adalah pelecehan hak Allah dan Rasul-Nya ﷺ dan merupakan suatu macam pembangkangan terhadap Allah dan Rasulullah ﷺ
2- Amat besar dosa orang-orang yang sengaja melakukan kemaksiatan secara terang-terangan di depan mata orang banyak.
3- *Mujaharah* adalah pelanggaran hukum secara terang-terangan. Hal ini mengundang murka Allah . *Sedang memyembunyikannya lalu bertaubat adalah memperoleh jaminan pengampunan Allah ta'ala.*
4- Perbuatan maksiat dg terang-terangan menunjukkan ia meremehkan hak Allah dan Rasul-Nya ﷺ dan orang-orang mu'min shalih.
5- Perbuatan maksiat terang-terangan adalah pelanggaran terhadap tatanan kehormatan  umum dan pelecehan terhadap agama.
[29/5 03:58] KH Aba: *«الخامس»* وعن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((إذا زنت الأمة فتبين زناها فليجلدها الحد، ولا يثرب عليها، ثم إن زنت الثانية فليجلدها الحد، ولا يثرب عليها، ثم إن زنت الثالثة فليبعها ولو بحبل من شعر)). متفق عليه.
*Hadis Kelima:*
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi ﷺ bersabda: _Apabila budak sahaya jelas-jelas berzina, maka hukumlah dia dengan hukuman dera dan janganlah dia dicela-cela. Lalu jika dia berzina lagi, maka hukumlah dia dengan hukuman dera, tapi janganlah dia dicela-cela. _Kemudian jika dia berzina lagi yg ketiga kalinya, maka juallah dia_ *walau dengan seharga seikat rambut*.(HR Bukhari dan Muslim).
((التثريب)): التوبيخ:
mencela.
*دﻻلة الحديث:*
1- الحث على المسارعة لمفارقة أرباب المعاصي، وترك مخالطتهم
*Kandungan Hadis:*
1- Anjuran agar cepat-cepat berpisah dengan orang-orang ahli maksiat, dan tidak bergaul dengan mereka.
 2- للبائع لزوم تبيين حال المبيع من عيبه للمشتري،  كعيب هذه اﻷمة في الحديث، واﻹخبار بالعيب واجب
2- Penjual harus menjelaskan cacat barang dagangannya kepada pembeli, seperti cacat budak sahaya dalam hadis ini. Dan memberi tahu cacatnya itu, adalah wajib hukumnya.
 3- جاز للبائع أن يكره أمته ويرتضيها لغيره ﻻحتمال أن تتعفف عند المشتري بأن يعفف بنفسها أو يصون بهيبته وكذلك المعلم لتلميذه الشرير، رجاء تبديل الحال عند تبديل المحل.
3- Boleh menjual budak sahaya nakal dengan paksa kepada orang lain yg disukai dg harapan budak sahaya itu bisa baik dan memperbaiki dirinya di dalam asuhan yang membeli. Demikian juga seorang guru menyerahkan muridnya yang nakal kepada walinya untuk dipindah ke lembaga  yg lain, dengan harapan bisa berubah lebih baik prilakunya sebab perubahan situasi dan kondisinya.
4- لزوم اﻹشفاق والرحمة بأرباب المعاصي لردهم إلى الصواب وتوجيههم بالموعظة الحسنة
4- *Orang-orang pelaku maksiat,harus dikasihi  dan disayangi, agar mereka bisa kembali kepada kebenaran, dan diarahkan dengan peringatan-peringatan yg bagus.*
[30/5 04:52] KH Aba: *«السادس»* عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: أتي النبي صلى الله عليه وسلم برجل قد شرب خمرا، قال: ((اضربوه)). قال أبو هريرة: فمنا الضارب بيده، والضارب بنعله، والضارب بثوبه. فلما انصرف، قال بعض القوم: أخزاك الله، قال: ((لا تقولوا هكذا، لا تعينوا عليه الشيطان)). رواه البخاري.
Dari Abu Hurairah ra berkata: Pernah seorang laki-laki minum tuak, didatangkan kpd Nabi ﷺ . Lalu beliau bersabda: *Pukuli dia! Kata Abu Hurairah: Maka di antara kami ada yg memukul dengan tangan, ada puls dengan sandalnya dan ada pula dengan pakaiannya. Selesai itu, diantara kaum ada yg berkata: _Semoga Allah menjadikanmu hina_. Beliau bersabda: *Jangan berkata begini! Janganlah kamu membantu syetan menguasai dia.* HR Bukhari.
*دﻻلة الحديث:*
1- حصول حد شارب الخمر بالجلد باليد،وأطراف الثوب،والجريد، والنعال ونحوها.
2- استحباب الدعاء للعاصي بعد إقامة الحد بالتوفيق والنجاة من الخذﻻن
3- كراهة الدعاء عليه بالخزي ونحوه ﻷن ﻻيكون ذلك عونا للشيطان عليه
4-أسلوب النبي صلى الله عليه وسلم في توجيه العصاة بعدم تعييرهم أو سبهم، مما يجعل ذلك أدعى إلى استجﻻبهم إلى ترك المعاصي
*Kandungan Hadis:*
1- Hukuman peminum tuak didera, bisa dengan tangan, ujung pakaian, pelepah kurma, sandal dan semacamnya.
2- Dianjurkan setelah pelaku maksiat menjalankan hukuman, *agar dido'akan baik untuk mendapatkan taufiq dari Allah dan selamat dari kekecewaan.*
3- *Dibenci Rasul saw mendo'akan kecewa dan semacamnya* kepada orang yg berbuat ma'siat setelah menjalani hukuman (excekusi)agar _tidak membantu setan untuk menguasainya lagi._
4- Metode Nabi saw didalam mengarahkan orang-orang pelaku ma'siat, yaitu: *tidak dicela atau dimaki, karena cara tersebut adalah salah satu cara yg lebih efektif membuat mereka lebih tertarik untuk meninggalkan kema'siatan-kema'siatan.*
[31/5 07:22] KH Aba: JALAN MENUJU SYURGA BERIKUTNYA
(82) الصبر :
SHABAR (TAHAN BANTING)

قَالَ الله تَعَالَى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ} [آل عمران : 200]
Hai orang-orang yang beriman, *bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu. Tetaplah kamu bersiap siaga, dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.*(QS: Ali imran: 200)
الصبر ثلاثةُ أَنواع: صبرٌ على طاعة الله، وصبرٌ عن محارم الله، وصبرٌ على أقدار الله. وقد أَمر الله تعالى بالصبر على ذلك كله.
*Sabar ada tiga macam:*
1- Sabar dalam thaat kpd Allah.
2- Sabar untuk menahan diri dari hal-hal yg diharamkan Allah
3- Sabar terhadap takdir atau ketentuan Allah.
Allah telah memerintah untuk bersabar terhadap hal-hal itu semua.
وقوله تعالى: {وَصَابِرُوا} أي: غالبوا الكفار بالصبر فلا يكونوا أَشدَّ صبرًا منكم، فإنهم يألمون كما تألمون وترجون من الله ما لا يرجون.
*[وصابروا]*
*Artinya:Bersabarlah kalian melebihi kesabaran orang-orang kafir.Janganlah mereka yang jauh lebih sabar dari pada kalian. Sesungguhnya mereka juga merasa perih sebagaimana kalian juga perih, dan kalian mengharapkan dari Allah sesuatu yang tidak mereka harapkan*
وقوله تعالى: {وَرَابِطُوا} أي: أقيموا على الجهاد.
[ رابطوا]
Artinya: Tegakkanlah jihad.
*اﻷول* عن سهل بن سعد رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((رباط يوم في سبيل الله خير من الدنيا وما عليها، وموضع سوط أحدكم من الجنة خير من الدنيا وما عليها، والروحة يروحها العبد في سبيل الله تعالى، أو الغدوة، خير من الدنيا وما عليها)). متفق عليه.
 *Hadis Pertama:*Dari Sahl bin Sa'd ra bahwa Rasulullah saw bersabda: *Tetap gigih bersabar satu hari di jalan Allah* _adalah lebih baik dari pada dunia dan seisinya. Dan *tempat cemeti seseorang di antara kamu di surga* _adalah lebih baik dari pada dunia dan seisinya_.Dan *sekali keberangkatan seorang hamba di jalan Allah,* baik sore atau pagi hari adalah lebih baik dari pada dunia dan seisinya (HR Bukhari dan Muslim)
في هذا الحدبث:
فضل الرباط، وهو ملازمة المكان الذي بين المسلمين والكفار لحراسة المسلمين.
*Dalam hadis ini mengandung*: keutamaan *Ar Ribath* yaitu tetap sabar bertahan di jalan Allah, yaitu menekuni menjaga orang-orang Islam di suatu tempat yang terletak di perbatasan antara orang-orang Islam dan orang-orang kafir.
[1/6 05:15] KH Aba: *الثاني:* وعن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:(ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا، ويرفع به الدرجات؟)قالوا: بلى يا رسول الله، قال:(إسباغ الوضوء على المكاره، وكثرة الخطا إلى المساجد، وانتظار الصلاة بعد الصلاة؛ فذلكم الرباط؛ فذلكم الرباط) رواه مسلم.
 *Hadis Kedua:*
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: Maukah aku tunjuki kaliau kpd sesuatu yg dapat Allah hapus dosa-dosa karenanya, dan Allah angkat derajatnya. Mereka menjawab: Ya, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: *Berwudhu' dg sempurna di waktu terpaksa berwudhu'*, _banyak melangkah pergi ke masjid-masjid_, *menunggu shalat setelah shalat*. Maka itulah yg disebut Ar Ribath. Itulah Ar Ribath. (HR Muslim)
*إسباغ الوضوء في المكاره:*إتمامه باستيعاب الغسل مع سننه في نحو برد وقلة ماء.
*Isbagh*Ialah:_*Menyempurnakan wudhu' dg meratakan basuhannya dg sunnah-sunnahnya di masa-masa terpaksa berwudhu' karena dingin dan sedikit air.*
وأصل الرباط، الحبس على الشيء، فكأنه حبس نفسه على هذه الطاعة.
*Asal kata Ar Ribath*:ialah menahan sesuatu.Seolah dia menahan dirinya untuk menjalankan kethaatan.
وفي الحديث:استحباب إسباغ الوضوء، والتردد إلى المسجد، واستحباب الجلوس فيه.
*Dalam hadis ini terkandung pelajaran:* Bahwa berwudhu'  sempurna dg semua sunnah-sunnahnya adalah mustahab dicintai Rasulullah ﷺ , juga pergi bolak balik ke masjid dan duduk-duduk di dlm masjid untuk ibadah.
وسميت هذه الثلاث رباطا:
1- لأن أعدى عدو للإنسان نفسه، وهذه الأعمال تسد طرق الشيطان والهوى عن النفس، فإن جهاد النفس هو الجهاد الأكبر.
2- لأنها مجاهدة للنفس، فلزوموها من أعظم الجهاد؛ لأن الإنسان إذا غلب نفسه فاز، وإن غلبته خاب.
Ketiga hal ini disebut *_Ribath_* karena:
1- Musuh utama manusia adalah nafsunya, sedang semua amal perbuatan ini menutup jalan-jalan syetan dan kecenderungan mafsunya.
1- Memerangi nafsu adalah perang yg paling besar.
3- Ketiga amal perbuatan tersebut adalah usaha berat untuk menaklukkan nafsu. Maka keteguhan dlm menaklukkan nafsu adalah diantara jihad yg paling besar. Sebab, apabila seseorang telah menang kpd nafsunya, beruntunglah dia. Tapi jika dikalahkan oleh nafsunya, kecewalah dia kelak.
قال تعالى:{قد أفلح من زكاها * وقد خاب من دساها}[الشمس:9، 10]
 _*Sesungguhnya beruntunglah orang yg mensucikan jiwa itu.*
*Dan sesungguhnya merugilah orang yg mengotorinya*.(QS Asy Syams: 9-10)
وقال تَعَالَى:{وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ} [البقرة:155]
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dg sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kpd orang-orang yg sabar.(QS Al Baqarah: 155)
اي الصابرين على البلايا والرزايا بالذكر الجميل والثَواب الجزيل.
Artinya: Orang-orang yg shabar terhadap bencana kecil dan bencana besar dg mendapat nama harum dan pahala melimpah.
وَقالَ تعالى:{قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ}[الزمر:10]
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yg beriman. bertakwalah kpd Tuhanmu". Orang-orang yg berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yg bersabarlah Yg disempurnakan pahalanya tanpa batas (QS Az Zumar:10)
أي: بغيرِ مكْيالٍ، ولا وزن، فلا جزاء فوق جزاء الصبر.
Yaitu tidak tertakar, tidak tertimbang, bahkan tak ada balasan yg mengimbangi di atas balasan shabar.
وَقالَ تَعَالَى:{وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ}[الشورى:43]
Tetapi orang yg bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yg demikian itu termasuk hal-hal yg diutamakan.(QS Asy Syura: 43)
أي: مَنْ صبر فلم ينتصر لنفسه وتجاوز عن ظالمه، فإِن ذلك من الأمور المشكورة، والأفعال الحميدة.
Yaitu:Orang yg shabar, lalu tidak membela diri (dg membalas suatu kezhaliman), tapi memaafkan orang yg menzhalimi. Itulah hal-hal yg patut disyukuri dan tindakan-tindakan terpuji.
وَقالَ تَعَالَى:{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ}[البقرة:153]
Hai orang-orang yg beriman, jadikanlah sabar dan shalat sbg penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yg sabar.(QS Al Baqarah:153)
أي: استعينوا على طلب الآخرة بحبس النَّفْس عن المعاصي، والصبر على أداء الفرائض، فإنَّ الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر
Artinya: Minta tolonglah untuk memcari kebahagiaan akhirat dgn menahan diri dari perkara-perkara maksiat, dan shabar dlm menunaikan perkara-perkara fardhu. Sesungguhnya shalat itu mencegah perkara keji dan perkara mungkar
 {وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ} أي:ثقيلة {إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ}أي: المؤمنين حقًّا
Dan sesungguhnya shalat itu benar-benar berat, kecuali terhadap orang-orang yg khusyuk, yaitu orang-orang yg betul-betul mu'min.
وَقالَ تَعَالَى:{وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ} [محمد:31]
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yg berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.(QS Muhammad:31)
أي: ولنختبرنكم بالتكاليف حتى يتميز الصادق في دينه من الكاذب.
Artinya: Dan Kami benar-benar menguji kalian dg beberapa beban hukum, sehingga jelaslah perbedaan orang yg setia kpd agamanya dan yg bohong.
قال تعالى:{وَمِنَ النَّاسِ مَن يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ} [الحج:11]
Dan di antara manusia ada orang yg menyembah Allah dg berada di tepi (tidak dg penuh keyakinan); maka jika memperoleh kebajikan, tetaplah ia dlm keadaan itu, dan jika ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yg nyata.(QS Al Hajj:11)Dan ayat tentang shabar dlm Al Qur'an ada dlm 100 tempat.
[2/6 07:30] KH Aba: *«الثالث»*: وعن أنس رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إذا أراد الله بعبده الخير عجل له العقوبة في الدنيا، وإذا أراد الله بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتى يوافي به يوم القيامة)).رواه الترمذي وقال حديث حسن.
وبهذا اﻹسناد قال النبي صلى الله عليه وسلم: ((إن عظم الجزاء مع عظم البلاء، وإن الله تعالى إذا أحب قوما ابتلاهم، فمن رضي فله الرضا، ومن سخط فله السخط)). رواه الترمذي، وقال: ((حديث حسن)).
*دﻻلة الحديث:*
1-  الحث على الصبر على ما تجري به الأقدار 2- الصبر خير للناس في الحال والمآل، فمن صبر فاز، ومن سخط فاته الأجر وثبت عليه الوزر، ومضى فيه القدر.
*Hadis Ketiga*:
Dari Anas ra Rasulullah ﷺ bersabda: *Apabila Allah menghendaki hamba-Nya baik, maka dipercepatlah hukuman baginya di dunia. Dan apabila menghendaki hamba-Nya jelek, ditahanlah hukuman baginya bersama dosanya sehingga di hari kiamat kelak dibayar dengan sepenuhnya.* HR Tirmidzi dan kata dia:Hadis Hasan.

Selanjutnya dengan isnad yg sama Nabi ﷺ bersabda: *_Sesungguhnya besarnya balasan bersama besarnya ujian. Dan sesungguhnya apabila Allah ta'ala mencintai suatu kaum, maka Dia menguji mereka. Barangsiapa rela diuji, maka bagi dia rela Allah. Barangsiapa membencinya,maka baginya kebencian pula._* HR Tirmidzi dan kata dia *Hadis Hasan*.

*Kandungan Hadis:*
1- Anjuran untuk bersabar terhadap ketentuan-ketentuan Allah yg sedang  berlaku.
2- Sabar itu suatu kebaikan bagi ummat manusia di dunia sekarang dan di akhirat kelak tempat kita kembali. Maka, barangsiapa bersabar, beruntunglah dia. Dan barangsiapa benci, maka dia kehilangan pahala, dan positif dia menanggung dosa, sedang takdir itu sendiri pasti tetap berlangsung
[3/6 11:02] KH Aba: *«الرابع»*: وعن أبي يحيى أُسَيْد بن حُضَير رضي الله عنه: أنَّ رَجُلًا مِنَ الأنْصارِ قَالَ: يَا رسولَ الله، ألا تَسْتَعْمِلُني كَمَا اسْتَعْمَلْتَ فُلانًا؟ فَقَالَ: ((إنكُمْ سَتَلْقَونَ بَعْدِي أَثَرَةً فَاصْبِرُوا حَتَّى تَلْقَوني عَلَى الحَوْضِ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
*Hadis Keempat:* Dari Abu Yahya Usayd bin Hudhair ra, bahwa seorang laki-laki Anshar pernah berkata: Wahai Rasulullah! Tidakah engkau mempekerjakan saya juga, sebagaimana en gkau telah mempekerjakan si Fulan? Maka jawab beliau: _Sesungguhnya sepeninggalku nanti, kalian akan menemui sifat egoisme (mementingkan diri sendiri), krn itu bershabarlah sampai kalian kelak menemui aku di atas telaga_. HR Bukhari & Muslim.
*دﻻلة الحديث*:
1-  قيل: إِنَّ وجه المناسبة بين الجواب والسؤال أَنَّ من شأن العامل الاستئثار إِلا مَنْ عصم الله، فَأشفق عليه صلى الله عليه وسلم مِن أَن يقع فيما يقع فيه بعضُ من يأتي بعده من الملوك، فَيَسْتأثر على ذوي الحقوق.
2- وهذا من جملة معجزاته صلى الله عليه وسلم فقد وقع كما أَخبر.
*Kandungan Hadits:*
1- Dikatakan: bahwa relevansi  soal-jawab dalam hadis ini adalah: *naluri pekerja yaitu biasanya minta diistimewakan,* terkecuali orang yg mendapat taufik dan perlindungan dari Allah. Krn itu Rasulullah ﷺ merasa kasihan kpd si penanya agar tdk terjerumus ke dlm sifat tersebut seperti terjerumusnya sebagian penguasa sepeninggal Rasulullah ﷺ , sehingga mengutamakan dirinya sendiri dari pada orang-orang yg memang punya hak.
2- Penjelasan ini sebagian dr antara mu'jizat Nabi ﷺ yg faktual sudah terbukti dan menjadi fakta sebagaimana diberitahu beliau

[4/6 12:26] KH Aba: *«الخامس»*: وعن ابن مسعود رضي الله عنه: أن رَسُول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((إنَّهَا سَتَكونُ بَعْدِي أثَرَةٌ وأُمُورٌ تُنْكِرُونَها!)) قَالُوا: يَا رَسُول الله، فَمَّا تَأْمُرُنا؟ قَالَ: ((تُؤَدُّونَ الْحَقَّ الَّذِي عَلَيْكُمْ، وَتَسأَلُونَ الله الَّذِي لَكُمْ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
*Hadis Kelima:*
Dari Abdullah ibnu Mas'ud ra bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya sepeninggalku nanti akan terjadi sifat egoisme (lebih mementingkan diri sendiri dari pada orang lain)dan terjadi pula perkara-perkara mungkar yang kalian menolaknya. Shahabat bertanya: Wahai Rasulullah! Lalu sikap apakah yg akan engkau perintahkan kepada kami (dalam menyikapinya)?!
Beliau bersabda: _Berikanlah hak mereka yg menjadi kewajiban kalian_. *Dan mohonlah kepada Allah untuk hak kalian sendiri!* HR Bukhari dan Muslim.
((وَالأَثَرَةُ)): الانْفِرادُ بالشَّيءِ عَمنَ لَهُ فِيهِ حَقٌّ.
Menguasai (memonopoli) sesuatu yg menjadi hak orang lain.
*دﻻلة الحديث:*
1- الصَّبْر على جَور الولاة، وإِن استأثروا بالأَموال، فإن الله سائلهم عما استرعاهم.
2- اﻹيثار في غير العبادة مطلوب، واﻹيثار في العبادة ممنوع.
*Kandungan Hadis:*
1- Shabar terhadap perlakuan zhalimnya penguasa, seperti mereka mengutamakan harta hak diri mereka sendiri dari pada hak kita, karena Allah kelak yang akan meminta pertanggungan jawab tentang kewajiban mereka terhadap rakyat.
2- *_Mengutamakan orang lain untuk selain ibadah itu dianjurkan oleh Syara'_. *Tapi mengutamakan orang lain dalam hal ibadah itu dilarang oleh Syara'.*
_*Seperti mengalah untuk mendapatkan tunjangan krn ada orang yg lebih membutuhkannya lalu diberikan kepadanya,sekalipun pada dasarnya dirinya sendiri sedang butuh, maka ini adalah sikap yang terpuji dan dimuliakan oleh Syara'*_.
*Tapi mengalah untuk memberi tunjangan kpd orang, karena ada orang lain yg siap, maka sifat ini tidaklah terpuji menurut Syara'.*
Itulah maksud dari firman Allah swt dalam memuji kaum Anshar yg suka mengutamakan kaum Muhajirin saudara mereka:

وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ}[الحشر:9]
*_Dan mereka (kaum Al Anshar)mengutamakan  kaum Muhajirin atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka sendiri sebenarnya membutuhkan apa yang mereka berikan itu_*. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka itulah orang-orang yang  beruntung. (QS Al Hasyr : 9).
[5/6 05:24] KH Aba: *السادس:* عن سلمان الفارسي رضي الله عنه قال: خطبنا رسول الله   ﷺ في آخر يوم من شعبان:
 *Hadis Keenam*:
Salman pernah meriwayatkan khutbah Rasulullah ﷺ di akhir Sya’ban antara lain bersabda:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ! قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، شَهْرٌ جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيْضَةً ، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا . مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِكَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ . وَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْهِ كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ ، *وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ وَ الصَّبْرُ ثَوَابُهُ الجَنَّةُ ، وَشَهْرُ الموُاَسَاةِ ، وَ شَهْرٌ يُزَادُ رِزْقُ المُؤْمِنِ فِيْهِ ،* مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ وَ عِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِأَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْئٌ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! لَيْسَ كُلُّنَا يَجِدُ مَا يُفْطِرُ الصَّائِمَ !فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلَى تَمْرَةٍ أَوْ عَلَى شُرْبَةِ مَاءٍ أَوْ مَذْقَةِ لَبَنٍ. وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ وَ أَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ . مَنْ خَفَّفَّ عَنْ مَمْلُوْكِهِ فِيْهِ غَفَرَ اللهُ لَهُ وَ أَعْتَقَهُ مِنَ النَّارِ . وَاسْتَكْثِرُوْا فِيْهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ : خَصْلَتَيْنِ تُرْضُوْنَ بِهَا رَبَّكُمْ وَ خَصْلَتَيْنِ لاَ غَنَاءَ بِكُمْ عَنْهُمَا . فَأَمَّا الخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُوْنَ بِهِمَا رَبَّكُمْ فَشَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ تَسْتَغْفِرُوْنَهُ . وَ أَمَّا الخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ لاَ غَنَاءَ بِكُمْ عَنْهُمَا فَتَسْأَلُوْنَ اللهَ الجَنَّةَ وَ تَعُوْذُوْنَ بِهِ مِنَ النَّارِ ، وَمَنْ سَقَى صَائِمًا سَقَاهُ اللهُ مِنْ حَوْضِيْ شُرْبَةً لاَ يَظْمَأُ حَتَّى يَدْخُلَ الجَنَّةَ .    
 (رواه ابن خزيمة في صحيحه ثم قال: إن صح الخبر )  للشيخ أبي عبد الرحمن ابن عقيل الظاهري رسالة بعنوان البرهان على تحسين حديث سلمان . انتهى فيها إلى أن الحديث حسن .
“Saudara-saudara! Sebentar lagi bulan Suci yg penuh berkah telah berada di hadapan kita. Pada bulan itulah terdapat semalam yg nilainya lebih baik dari pada seribu bulan. Allah telah mewajibkan kita berpuasa sebulan penuh pada bulan itu. Kita dianjurkan-Nya untuk *Qiyamul Layl sebagai ibadah tambahan. Barangsiapa melakukan suatu kebajikan pada bulan itu, nilainya seperti melakukan ibadah fardhu di lainnya. Dan siapa melakukan suatu perbuatan fardhu di bulan itu, maka nilainya seperti melakukan tujuh puluh kali perbuatan fardhu di lainnya. _Bulan Ramadhan disebut bulan sabar. Sabar, pahalanya surga_*. *Disebut pula bulan peduli sosial. Bulan membuat orang mu'min semakin bertambah rizkinya*. Barangsiapa memberi buka puasa seorang berpuasa, maka diampuni dosa-dosanya, dibebaskan dari api neraka dan baginya pahala seperti pahala yg berpuasa tanpa berkurang sedikitpun. Shahabat bertanya: Wahai Rasulullah! Tdk semuanya dari kami yg mampu memberi buka puasa kpd seseorang?!. Rasulullah ﷺ  menjawab: Allah memberikan pahala ini kpd siapapun yg memberi buka puasa, sebiji tamar, seteguk air atau  seceguk susu. Bulan Ramadhan, awalnya penuh rahmat, pertengahannya penuh ampunan dan akhirnya penuh pembebasan dari api neraka. Barangsiapa memperingan beban sahayanya, Allah mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka. Perbanyaklah di bulan Ramadhan melakukan empat perkara, yaitu: Dua perkara membuat Tuhanmu senang dan dua perkra lainnya membuat kamu puas tdk pernah kurang. Dua perkara yg membuat Tuhanmu senang, adalah Syahadat dan Istighfar. Sedang dua perkara lainnya yg membuat kamu serba puas tdk pernah kurang adalah memohon surga kpd Allah dan dilindungi-Nya dari api neraka. Barangsiapa memberi minum kpd seorang berpuasa, Allah memberinya minum dari tamanku, yg membuatnya tdk pernah kehausan sampai masuk surga.
(HR. Ibnu Khuzaymah dalam Shahihnya)