Indonesiaku

Semoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..AamiinSemoga Menjadi Ilmu Yang Barokah..Aamiin

Friday, 19 August 2016

Jalan Menuju Surga Ke-20

Jalan Menuju Surga Ke-20

(20) تحري ساعة الإجابة يوم الجمعة :
MEMBURU SAAT-SAAT MUSTAJAB PADA HARI JUM'AT

(( فيه ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلي يسأل الله شيئاً إلا أعطاه إياه )) [ رواه البخاري ومسلم

Pada hari Jum'at itu ada satu saat, yg pada saat itu seorang hamba muslim siapapun berdiri mengerjakan shalat, berdo'a memohon kepada Allah, melainkan pasti dia diberi-Nya. (HR Bukhari dan Muslim)

 فضيلة يوم الجمعة
KEUTAMAAN HARI JUM'AT,ANTARA LAIN:
المعجم الأوسط للطبراني - (ج 17 / ص 201)
8124 - عن أبي هريرة ، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : « تضاعف الحسنات يوم الجمعة »

Dari Abu Hurayrah ra bahwa Nabi saw bersabda: Kebajikan-kebajikan itu dilipat-lipat gandakan pada hari Jum'at. (HR Ath Thabrani dalam Al Awsath)

29/07/16, 10:20 - KH. A.  ABA: *_SAAT-SAAT MUSTAJAB PADA HARI JUM'AT_*
Pernyataan ini dari kitab Fathul Bari syarah Shahih Bukhari III/348

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا(رواه الموطأ والبخاري ومسلم والترمذي والنسائي وأحمد وغيرهم)

Dari Abu hurairah ra bahwa Rasululah saw menyebut-nyebut hari Jum’at lalu bersabda: “Pada hari Jum’at itu ada sesaat, siapapun dari seorang muslim bertepatan dngan saat itu ketika dia sedang berdiri mengerjakan shalat, (di dalamnya) dia memohon sesuatu kepada Allah, melainkan Allah pasti memberinya”.Beliau memberi isyarat “SEDIKIT’ dengan tagan beliau.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ نَبِيِّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا تَطَهَّرَ الرَّجُلُ فَأَحْسَنَ الطُّهُورَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَلَمْ يَلْغُ وَلَمْ يَجْهَلْ حَتَّى يَنْصَرِفَ الْإِمَامُ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ،  وَفِي الْجُمُعَةِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُؤْمِنٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَالْمَكْتُوبَاتُ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ (وابن أبى شيبة ، وعبد بن حميد عن أبى سعيد) جمع الجوامع أو الجامع الكبير للسيوطي - (1 / 22416 (مسند أحمد – (ج 22 / ص 465)

Dari Abi Sa’id Al Khudri ra, dari Nabi saw bersabda: Apabila seseorang bersuci, lalu dia berbagus dlam bersuci, kemudian datang ke Jum’at, di sana tidak berbicara dan tidak berlaku seperti orang bodoh (seperti bergurau dll) sampai imam pulang, maka Jum’at dia menjadi penebus dosa -dosa antara Jum’at itu dan Jum’at lainnya.Pada hari Jum’at itu ada sesaat, siapapun dari seorang mu’min bertepatan dengan saat itu mememohon sesuatu kepada Allah, melainkan Allah pasti memberinya.Dan shalat-shalat wajib itu adalah penebus-penebus dosa di antaranya”.(Ahmad 22/465)

Berdasarkan banyaknnya riwayat tentang waktu mustajab pada hari Jum’at ini, maka ulama’ mengambil kesimpulan bahwa saat yang sedikit ini sama dengan Lailatul Qadar, yang perlu harus diburu dan dicari oleh setiap Muslim. Dan bukan hanya di dalam waktu shalat untuk bertepatan dengannya. Ibnu Hajar menyimpulkannya berdasarkan pengumpulan riwayat dari Nabi saw menjadi 42 pendapat:

1.   Saat itu sudah tidak ada lagi seperti halnya Lailatul Qadar kerena yang ada hanya di zaman Rasulullah saw_*.Pendapat ini dibantah oleh Ulama’ Salaf berdasarkan pernyataan Abu Hurayrah dengan Isnad Qawy. Diriwayatkan oleh Abd. Razzaq di dalam Al Mushannaf.
2.   Masih ada tapi hanya satu Jum’at sekali dalam satu tahun_*. Ini pendapat Ka’b bin Ahbar tapi disanggah oleh Abu Hurayrah ra Begitulah dalam Al Muwaththa’ dan Ashhabus Sunan.
3.  Disembunyikan pada setiap hari seperti halnya Lailatul Qadar_*, karena itu kalau dicarinya setiap hari akan ditemukan nanti pada hari Jum’atnya.
4.     Tidak pada saat tertentu di hari Jum’at itu, tapi berubah-ubah dan berpindah-pindah saat*_. Begitu kecenderungan Al Ghazali, Al Muhibb Ath Thabari, Al Atsran dan Ibnu Asakir.
5.  Waktu Muadzdzin mengumandangkan adzan Shalat Shubuh_*.Begitulah riwayat Ar Rauyani dalam Musnad-nya. Tapi Ibnul Mundzir menentukan untuk shalat Shubuh di hari Jum’at saja. والله أعلم
6.     Dari terbit fajar sampai terbit matahari*_. Pendapat ini riwayat Ibnu Asakir lewat jalur Abu Ja’far Ar Razi dari Lats bin Abi Sulaym dari Mujahid dari Abu Hurairah
7.    Dari terbit fajar sampai terbit matahari, dan dari Ashar sampai terbenam matahari*_ Ini Riwayat Sa’id bin Manshur dari Khalaf bin Khalifah dari Layts bin Abi Sulaym dari Mujahid dari Abu Hurairah.
8. Dari terbitnya fajar sampai terbit matahari, dan dari Ashar sampai terbenam matahari_*. Ditambahnya lagi ; Dari imam turun dari minbar setelah Khuthbah sampai imam mengucapkan Takbiratul Ihram. Ini Riwayat humayd bin Zanjuyah dalam At Targhib lewat jalur Atha’ bin Qurrah dari Abdullah bin Dhamurah dari Abu Hurayrah.
9.  Saat-saat pertama setelah matahari terbit_*. Ini riwayat Al Jabali daralam kitabnya Syarah At Tanbih dan diikuti oleh Al Muhibb Ath Thabari dalam Syarahnya juga
10.Ketika matahari terbit_* ,Dicerikatakan oleh Al Ghazali dalam Al Ihya’, Az Zayn bin Al Munir juga mengungkapkan dalam syarahnya: Yaitu antara matahari terbit sampai matahari meninggi antara satu jengkal sampai satu hasta.
11.Akhir dari tiga jam terakhir pada jam siang hari Jum’at_*. Begitulah menurut Al Mughni. Ini juga terdapat dalam Musnad Imam Ahmad lewat jalur Ali bin Abi Thalhah dari Abu Hurayrah dengan sanad Marfu’
12.Dari matahari tergelincir sampai bayangan sepanjang setengah hasta_*. Demikian menurut Al Muhibb Ath Thabari dan disepakati oleh Az Zaki Al Mundziri
13.Dari matahari tergelincir sampai bayangan sepanjang satu hasta*_. Demikian menurut Iyadh, Al Qurthubi dan An Nawawi
14.Setelah matahari tergelincir sampai bayangan sepanjang satu jengkal sampai satu hasta*_. Demikian itu riwayat Ibnul Mundzir dan Ibnu Abdil Barr dengan Isnad Qawi kepada Al Harits bin Yazid Al Hadhrami dari Abdurrahman bin Hujayrah dari Abu Dzar ra.
15.Ketika matahari tergelincir*_. Demikianlah menurut Ibnul Mundzir dari Abu Al ‘Aliyah, juga dari Ali Ibnu Sa’d dalah Ath Thabaqaat.
16.Apabila muadzdzin mengumandangkan adzan shalat jum’at*_. Diriwayatkan oleh Al Mundzir dari Aisyah ra berkata: Hari Jum’at seperti hari Arafah. Pintu-pintu langit dibuka. Pada hari itu ada sesaat, tidaklah seorang hamba memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia memberinya. Aisyah ditanya: Saat yang mana? Jawabnya: Apabila muadzdzin mengumandangkan adzan shalat jum’at
17.Dari tergelincir matahari sampai orang itu shalat Jum’at_*. Demikian satu riwayat dari Ibnul Mundzir, tapi riwayat Ibnu Ash Shabbagh : sampai imam masuk masjid.
18.Dari antara keluarnya imam ke masjid menuju minbar sampai shalat dibacakan iqamah*_. Demikian itu riwayat Ibnu Al Mundzir dari Al Hasan m keluar_*. Demikian riwayat dari ??Al Qadhi Abu Ath Thayyib Ath Thabari.
19.Dari tergelincir matahari sampai terbenam matahari_*. Demikian kata Sirajuddin Ibnu Al Mulaqqin dalam Syarah Bukhari dari Ad Dazmari di masa Ibnu Ash Shalah.
20.Dari antara keluarnya imam ke masjid menuju minbar sampai shalat dibacakan iqamah*_. Demikian itu riwayat Ibnu Al Mundzir dari Al Hasan
21.Ketika imam keluar dari rumah masuk ke masjid*_. Riwayat Humayd bin Zanjuyah dalam kitab At Targhib dari Al Hasan .
22.Dari antara keluarnya imam ke masjid menuju minbar sampai shalat selesai*_. Riwayat Ibnu Jarir melalui jalur Isma’il bin Salimdari Asy Sya’bi. Juga jalur Mu’awiyah dari Abu Musa Al Asy’ari. Dan Ibnu Umar membenarkannya
23.Dari antara haramnya jual beli sampai waktu halal lagi_*. Riwayat Sa’id bin Manshur dan Ibnul Mundzir dari Asy Sya’bi.
24.Dari antara adzan sampai shalat selesai_*. Riwayat Humayd bin Zanjuyah dari Ibnu Abbas. Demikian juga Al Baghawai dalam Sayarh As Sunnah dari Ibnu Abbas.
25.Dari antara imam duduk di atas minbar sampai shalat selesai*_. Riwayat muslim dan Abu Dawud mellui jalur Makhramah bin Bukayr dari ayahnya dari Abi Burdah dari Abu Musa dari Ibnu Umar dari Umar bin Khaththab ra.
26.Waktu adzan, waktu khuthbah imam dan waktu iqamah*_. Ini riwayat Riwayat Humayd bin Zanjuyah dari jalur Sulaym bin Amir dari Awf bin Malik Al Asyja’ie Ash Shahabi ra.
27.Seperti pendapat yang kedua puluh enam. Tapi ucapannya: Apabila waktu adzan, apabila imam naik ke minbar dan apabila shalat di serukan iqamah*_. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaybah dan Ibnul Mundzir dari Abu Umamah Ash Shahabi ra.
28.Dari sejak imam memulai membaca khuthbah sampai selesai*_. Riwayat Ibnu Abdil Barr melalui jalur Muhammad bin Abdir Rahman dari ayahnya dari Ibnu Umar ra dengan sanad Marfu’.
29.Kalau Khathib sudah sampai di minbar dan memulai berkhuthbah*_. Begitulah kata Al Ghazali di dalam Al Ihya’.
30.Ketika imam uduk antara dua khuthbah*_. Demikian menurut Ath Thayyibi dari sebagian pensyarah Al Mashabiih.
31.Ketika imam turun dari minbar*_. Riwayat Ibnu Abi Syaybah, Humayd bin Zanjuyah, Ibnu Jarir dan Ibnul Mundzir dengan isnad shahih kepada Abu Ishaq dari Abu Burdah. Al Ghazali juga menyebutkannya tapi dengan lafal: Apabila orang-orang telah berdiri untuk shalat.
32.Ketika shalat Jum’at dibacakan iqamah sampai imam menempati tempatnya*_. Ini riwayat Ibnul Mundzir dari Al Hasan juga. Thabrani meriwayatkannya juga dari Maymunah binti Sa’d dengan sanad Marfu’.
33.Dari shaf menjadi lurus sampai shalat benar-benar selesai*_.Ini riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah dan Bayhaqi di dalam Syu’abul Iman dengan lafal:Antara turunnya imam dari minbar sampai shalat selesai. Dan riwayat Ibnu Abi Syaybah yang di dalamnya dinyatakan Bahwa Ibnu Umar menyatakanya bagus kepada Abu Burdah serta mendo’akan barokah seraya mengusap kepalanya.
34.Saat itu adalah pada waktu Nabi saw mengerjakan shalat jum’at saja*_. Pendapat ini berbeda dengan riwyat sebelumnya yang menyatakan mutlak.
35.Dari Shalat Ashar sampai matahari terbenam*_. Riwayat Ibnu Jarir lewat jalur Sa’d bin Jubayr dari Ibnu Abbas dengan Mawquf,  dan lewat jalur Shafwan bin Sulaym dari Abu Salamah dari Abu Sa’d dengan Marfu’ dengan lafazh: _*“Carilah saat itu setelah Ashar”*_. Riwayat Abu nu’aim dalam Al Hilyah lewat jalur Asy Syaybani’ Riwayat Tirmidzi lewat jalur Musa bin Wardan dari Anas ra.
36.Dalam Shalat Ashar*_. Ini riwayat Abdur Razaq dari Umar bin Dzar.
37.Setelah Ashar sampai wktu ikhtiyari atau waktu utama shalat Ashar (awal waktu)_* Demikian ini menurut Al Ghazali juga dalam Al Ihya’
38.Muthlak Setelah Ashar_* . Riwayat dari Abi Sa’id .
39.Dari pertengahan siang hari sampai mendekati akhir waktu siang hari_* sebagaimana riwayat Salamah bin Alqamah.
40.Dari matahari menguning sampai terbenam*_. Riwayat Abdur Razza dari Ibnu Jurayj
41.Saat terakhir setelah Ashar*_ sebagaimana riwayat Abu Dawud, Nasaai dan Al Hakin dengan Isnad Hasan dari Abu Salamah dari Jabir dengan Maru’.
42.Dari terbenamnya separuh bulatan  matahari atau dari waktu hampir terbenamnya matahari sampai benar-benar terbenam*_. Riwayat Thabrani dalah Al Awsath, Ad Daraquthny dalam Al ‘Ilal, bayhaqi dalam Asy Syu’ab dan Fadhaailul Awqaat, lewat jalur Zayd bin Ali bin Husayn bin Ali, ditutri Marjanah maulat Fathimah binr Rasul saw dari Rasulullah saw di dalamnya antara lain dia berkata: Saat yang mana itu? Beliau menjawab: Saat mendekatnya separuh bulatan matahari untuk terbenam. Sejak itu, Fathimah setiap hari Jum’at sore mengutus seseorang untuk melihat matahari, kalau sudah diberitahu bahwa matahari hampir terbenam maka mulailah Fathimah berdo’a sampai matahari terbenam”.
وَاَللَّه أَعْلَمُ
فتح الباري بشرح البخاري لابن حجر - (ج 3 / ص  348))


Oleh : KH Ahmad Sjinqithy Djamaludin

No comments:

Post a Comment