Jalan Menuju Surga Ke-20
(20) تحري ساعة الإجابة يوم
الجمعة :
MEMBURU SAAT-SAAT
MUSTAJAB PADA HARI JUM'AT
(( فيه ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلي يسأل الله شيئاً إلا
أعطاه إياه )) [ رواه البخاري ومسلم
Pada hari Jum'at itu ada satu saat, yg pada saat itu seorang hamba
muslim siapapun berdiri mengerjakan shalat, berdo'a memohon kepada Allah,
melainkan pasti dia diberi-Nya. (HR Bukhari dan Muslim)
فضيلة يوم الجمعة
KEUTAMAAN HARI
JUM'AT,ANTARA LAIN:
المعجم الأوسط للطبراني - (ج 17 / ص 201)
8124 - عن أبي هريرة ، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : « تضاعف الحسنات
يوم الجمعة »
Dari Abu Hurayrah ra bahwa Nabi saw bersabda: Kebajikan-kebajikan
itu dilipat-lipat gandakan pada hari Jum'at. (HR Ath Thabrani dalam Al Awsath)
29/07/16, 10:20 - KH.
A. ABA: *_SAAT-SAAT
MUSTAJAB PADA HARI JUM'AT_*
Pernyataan ini dari
kitab Fathul Bari syarah Shahih Bukhari III/348
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ فِيهِ سَاعَةٌ
لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ
تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا(رواه
الموطأ والبخاري ومسلم والترمذي والنسائي وأحمد وغيرهم)
Dari Abu hurairah ra bahwa Rasululah saw menyebut-nyebut hari
Jum’at lalu bersabda: “Pada hari Jum’at itu ada sesaat, siapapun dari seorang
muslim bertepatan dngan saat itu ketika dia sedang berdiri mengerjakan shalat,
(di dalamnya) dia memohon sesuatu kepada Allah, melainkan Allah pasti
memberinya”.Beliau memberi isyarat “SEDIKIT’ dengan tagan beliau.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ نَبِيِّ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا تَطَهَّرَ الرَّجُلُ فَأَحْسَنَ الطُّهُورَ
ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَلَمْ يَلْغُ وَلَمْ يَجْهَلْ حَتَّى يَنْصَرِفَ
الْإِمَامُ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ، وَفِي الْجُمُعَةِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُؤْمِنٌ
يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَالْمَكْتُوبَاتُ كَفَّارَاتٌ
لِمَا بَيْنَهُنَّ (وابن أبى شيبة ، وعبد بن حميد عن أبى سعيد) جمع الجوامع أو
الجامع الكبير للسيوطي - (1 / 22416 (مسند أحمد – (ج 22 / ص 465)
Dari Abi Sa’id Al Khudri ra, dari Nabi saw bersabda: Apabila
seseorang bersuci, lalu dia berbagus dlam bersuci, kemudian datang ke Jum’at,
di sana tidak berbicara dan tidak berlaku seperti orang bodoh (seperti bergurau
dll) sampai imam pulang, maka Jum’at dia menjadi penebus dosa -dosa antara
Jum’at itu dan Jum’at lainnya.Pada hari Jum’at itu ada sesaat, siapapun dari
seorang mu’min bertepatan dengan saat itu mememohon sesuatu kepada Allah,
melainkan Allah pasti memberinya.Dan shalat-shalat wajib itu adalah
penebus-penebus dosa di antaranya”.(Ahmad 22/465)
Berdasarkan banyaknnya riwayat tentang waktu mustajab pada hari
Jum’at ini, maka ulama’ mengambil kesimpulan bahwa saat yang sedikit ini sama
dengan Lailatul Qadar, yang perlu harus diburu dan dicari oleh setiap Muslim.
Dan bukan hanya di dalam waktu shalat untuk bertepatan dengannya. Ibnu Hajar
menyimpulkannya berdasarkan pengumpulan riwayat dari Nabi saw menjadi 42
pendapat:
1. Saat itu sudah tidak ada
lagi seperti halnya Lailatul Qadar kerena yang ada hanya di zaman Rasulullah
saw_*.Pendapat ini dibantah oleh Ulama’ Salaf berdasarkan pernyataan Abu
Hurayrah dengan Isnad Qawy. Diriwayatkan oleh Abd. Razzaq di dalam Al
Mushannaf.
2. Masih ada tapi hanya
satu Jum’at sekali dalam satu tahun_*. Ini pendapat Ka’b bin Ahbar tapi
disanggah oleh Abu Hurayrah ra Begitulah dalam Al Muwaththa’ dan Ashhabus
Sunan.
3. Disembunyikan pada
setiap hari seperti halnya Lailatul Qadar_*, karena itu kalau dicarinya setiap
hari akan ditemukan nanti pada hari Jum’atnya.
4. Tidak pada saat tertentu
di hari Jum’at itu, tapi berubah-ubah dan berpindah-pindah saat*_. Begitu
kecenderungan Al Ghazali, Al Muhibb Ath Thabari, Al Atsran dan Ibnu Asakir.
5. Waktu Muadzdzin
mengumandangkan adzan Shalat Shubuh_*.Begitulah riwayat Ar Rauyani dalam
Musnad-nya. Tapi Ibnul Mundzir menentukan untuk shalat Shubuh di hari Jum’at
saja. والله أعلم
6. Dari terbit fajar sampai
terbit matahari*_. Pendapat ini riwayat Ibnu Asakir lewat jalur Abu Ja’far Ar
Razi dari Lats bin Abi Sulaym dari Mujahid dari Abu Hurairah
7. Dari terbit fajar sampai
terbit matahari, dan dari Ashar sampai terbenam matahari*_ Ini Riwayat Sa’id
bin Manshur dari Khalaf bin Khalifah dari Layts bin Abi Sulaym dari Mujahid
dari Abu Hurairah.
8. Dari terbitnya fajar
sampai terbit matahari, dan dari Ashar sampai terbenam matahari_*. Ditambahnya
lagi ; Dari imam turun dari minbar setelah Khuthbah sampai imam mengucapkan
Takbiratul Ihram. Ini Riwayat humayd bin Zanjuyah dalam At Targhib lewat jalur
Atha’ bin Qurrah dari Abdullah bin Dhamurah dari Abu Hurayrah.
9. Saat-saat pertama
setelah matahari terbit_*. Ini riwayat Al Jabali daralam kitabnya Syarah At
Tanbih dan diikuti oleh Al Muhibb Ath Thabari dalam Syarahnya juga
10.Ketika matahari terbit_*
,Dicerikatakan oleh Al Ghazali dalam Al Ihya’, Az Zayn bin Al Munir juga
mengungkapkan dalam syarahnya: Yaitu antara matahari terbit sampai matahari
meninggi antara satu jengkal sampai satu hasta.
11.Akhir dari tiga jam
terakhir pada jam siang hari Jum’at_*. Begitulah menurut Al Mughni. Ini juga
terdapat dalam Musnad Imam Ahmad lewat jalur Ali bin Abi Thalhah dari Abu
Hurayrah dengan sanad Marfu’
12.Dari matahari
tergelincir sampai bayangan sepanjang setengah hasta_*. Demikian menurut Al
Muhibb Ath Thabari dan disepakati oleh Az Zaki Al Mundziri
13.Dari matahari
tergelincir sampai bayangan sepanjang satu hasta*_. Demikian menurut Iyadh, Al
Qurthubi dan An Nawawi
14.Setelah matahari
tergelincir sampai bayangan sepanjang satu jengkal sampai satu hasta*_.
Demikian itu riwayat Ibnul Mundzir dan Ibnu Abdil Barr dengan Isnad Qawi kepada
Al Harits bin Yazid Al Hadhrami dari Abdurrahman bin Hujayrah dari Abu Dzar ra.
15.Ketika matahari
tergelincir*_. Demikianlah menurut Ibnul Mundzir dari Abu Al ‘Aliyah, juga dari
Ali Ibnu Sa’d dalah Ath Thabaqaat.
16.Apabila muadzdzin
mengumandangkan adzan shalat jum’at*_. Diriwayatkan oleh Al Mundzir dari Aisyah
ra berkata: Hari Jum’at seperti hari Arafah. Pintu-pintu langit dibuka. Pada
hari itu ada sesaat, tidaklah seorang hamba memohon sesuatu kepada Allah
melainkan Dia memberinya. Aisyah ditanya: Saat yang mana? Jawabnya: Apabila
muadzdzin mengumandangkan adzan shalat jum’at
17.Dari tergelincir
matahari sampai orang itu shalat Jum’at_*. Demikian satu riwayat dari Ibnul
Mundzir, tapi riwayat Ibnu Ash Shabbagh : sampai imam masuk masjid.
18.Dari antara keluarnya
imam ke masjid menuju minbar sampai shalat dibacakan iqamah*_. Demikian itu
riwayat Ibnu Al Mundzir dari Al Hasan m keluar_*. Demikian riwayat dari ??Al
Qadhi Abu Ath Thayyib Ath Thabari.
19.Dari tergelincir
matahari sampai terbenam matahari_*. Demikian kata Sirajuddin Ibnu Al Mulaqqin
dalam Syarah Bukhari dari Ad Dazmari di masa Ibnu Ash Shalah.
20.Dari antara keluarnya
imam ke masjid menuju minbar sampai shalat dibacakan iqamah*_. Demikian itu
riwayat Ibnu Al Mundzir dari Al Hasan
21.Ketika imam keluar dari
rumah masuk ke masjid*_. Riwayat Humayd bin Zanjuyah dalam kitab At Targhib
dari Al Hasan .
22.Dari antara keluarnya
imam ke masjid menuju minbar sampai shalat selesai*_. Riwayat Ibnu Jarir
melalui jalur Isma’il bin Salimdari Asy Sya’bi. Juga jalur Mu’awiyah dari Abu
Musa Al Asy’ari. Dan Ibnu Umar membenarkannya
23.Dari antara haramnya
jual beli sampai waktu halal lagi_*. Riwayat Sa’id bin Manshur dan Ibnul Mundzir
dari Asy Sya’bi.
24.Dari antara adzan sampai
shalat selesai_*. Riwayat Humayd bin Zanjuyah dari Ibnu Abbas. Demikian juga Al
Baghawai dalam Sayarh As Sunnah dari Ibnu Abbas.
25.Dari antara imam duduk
di atas minbar sampai shalat selesai*_. Riwayat muslim dan Abu Dawud mellui
jalur Makhramah bin Bukayr dari ayahnya dari Abi Burdah dari Abu Musa dari Ibnu
Umar dari Umar bin Khaththab ra.
26.Waktu adzan, waktu
khuthbah imam dan waktu iqamah*_. Ini riwayat Riwayat Humayd bin Zanjuyah dari
jalur Sulaym bin Amir dari Awf bin Malik Al Asyja’ie Ash Shahabi ra.
27.Seperti pendapat yang
kedua puluh enam. Tapi ucapannya: Apabila waktu adzan, apabila imam naik ke
minbar dan apabila shalat di serukan iqamah*_. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi
Syaybah dan Ibnul Mundzir dari Abu Umamah Ash Shahabi ra.
28.Dari sejak imam memulai
membaca khuthbah sampai selesai*_. Riwayat Ibnu Abdil Barr melalui jalur
Muhammad bin Abdir Rahman dari ayahnya dari Ibnu Umar ra dengan sanad Marfu’.
29.Kalau Khathib sudah
sampai di minbar dan memulai berkhuthbah*_. Begitulah kata Al Ghazali di dalam
Al Ihya’.
30.Ketika imam uduk antara
dua khuthbah*_. Demikian menurut Ath Thayyibi dari sebagian pensyarah Al
Mashabiih.
31.Ketika imam turun dari
minbar*_. Riwayat Ibnu Abi Syaybah, Humayd bin Zanjuyah, Ibnu Jarir dan Ibnul
Mundzir dengan isnad shahih kepada Abu Ishaq dari Abu Burdah. Al Ghazali juga
menyebutkannya tapi dengan lafal: Apabila orang-orang telah berdiri untuk
shalat.
32.Ketika shalat Jum’at
dibacakan iqamah sampai imam menempati tempatnya*_. Ini riwayat Ibnul Mundzir
dari Al Hasan juga. Thabrani meriwayatkannya juga dari Maymunah binti Sa’d
dengan sanad Marfu’.
33.Dari shaf menjadi lurus
sampai shalat benar-benar selesai*_.Ini riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah dan
Bayhaqi di dalam Syu’abul Iman dengan lafal:Antara turunnya imam dari minbar
sampai shalat selesai. Dan riwayat Ibnu Abi Syaybah yang di dalamnya dinyatakan
Bahwa Ibnu Umar menyatakanya bagus kepada Abu Burdah serta mendo’akan barokah
seraya mengusap kepalanya.
34.Saat itu adalah pada
waktu Nabi saw mengerjakan shalat jum’at saja*_. Pendapat ini berbeda dengan
riwyat sebelumnya yang menyatakan mutlak.
35.Dari Shalat Ashar sampai
matahari terbenam*_. Riwayat Ibnu Jarir lewat jalur Sa’d bin Jubayr dari Ibnu
Abbas dengan Mawquf, dan lewat jalur Shafwan bin Sulaym dari Abu
Salamah dari Abu Sa’d dengan Marfu’ dengan lafazh: _*“Carilah saat itu setelah
Ashar”*_. Riwayat Abu nu’aim dalam Al Hilyah lewat jalur Asy Syaybani’ Riwayat
Tirmidzi lewat jalur Musa bin Wardan dari Anas ra.
36.Dalam Shalat Ashar*_.
Ini riwayat Abdur Razaq dari Umar bin Dzar.
37.Setelah Ashar sampai
wktu ikhtiyari atau waktu utama shalat Ashar (awal waktu)_* Demikian ini
menurut Al Ghazali juga dalam Al Ihya’
38.Muthlak Setelah Ashar_*
. Riwayat dari Abi Sa’id .
39.Dari pertengahan siang
hari sampai mendekati akhir waktu siang hari_* sebagaimana riwayat Salamah bin
Alqamah.
40.Dari matahari menguning
sampai terbenam*_. Riwayat Abdur Razza dari Ibnu Jurayj
41.Saat terakhir setelah
Ashar*_ sebagaimana riwayat Abu Dawud, Nasaai dan Al Hakin dengan Isnad Hasan
dari Abu Salamah dari Jabir dengan Maru’.
42.Dari terbenamnya separuh
bulatan matahari atau dari waktu hampir terbenamnya matahari sampai
benar-benar terbenam*_. Riwayat Thabrani dalah Al Awsath, Ad Daraquthny dalam
Al ‘Ilal, bayhaqi dalam Asy Syu’ab dan Fadhaailul Awqaat, lewat jalur Zayd bin
Ali bin Husayn bin Ali, ditutri Marjanah maulat Fathimah binr Rasul saw dari
Rasulullah saw di dalamnya antara lain dia berkata: Saat yang mana itu? Beliau
menjawab: Saat mendekatnya separuh bulatan matahari untuk terbenam. Sejak itu,
Fathimah setiap hari Jum’at sore mengutus seseorang untuk melihat matahari,
kalau sudah diberitahu bahwa matahari hampir terbenam maka mulailah Fathimah
berdo’a sampai matahari terbenam”.
وَاَللَّه أَعْلَمُ
فتح الباري بشرح البخاري لابن حجر -
(ج 3 / ص 348))
Oleh : KH Ahmad
Sjinqithy Djamaludin